Gubernur VBL : Bicara Tentang NTT, Pasti Tentang Masalah

Loading

Flotim-NTT, Garda Indonesia | Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengatakan bahwa sekian lama kondisi Nusa Tenggara Timur sangat bermasalah. Hal ini diungkapkan Gubernur saat menggelar rapat kerja di Kabupaten Flores Timur, yang berlangsung di Desa Titihena, pada Senin 27 Juli 2020.

“Pertaniannya bermasalah, peternakan, perikanan, infrastruktur, air dan juga listrik pun bermasalah. Semuanya bermasalah,” ujar Gubernur VBL sembari menyampaikan pertanyaannya sederhana saja, bagaimana cara pemerintah memecahkan masalah ini.

Dengan segala keterbatasan baik waktu maupun dana, imbuh Gubernur VBL, maka hal utama yang harus dilakukan adalah kerja secara fokus. Ia menambahkan bahwa jika semuanya harus diselesaikan dengan berbagai keterbatasan, maka mustahil untuk bisa berhasil. Menurutnya, pemimpin hanya mempunya batas waktu lima tahun, apalagi dengan NTT yang tingkat pendapatannya terbatas.

Menurutnya, sekian lama pemerintah berusaha untuk menyelesaikan segala permasalahan, akibatnya tidak ada yang berhasil. Hal ini dibuktikan dengan kondisi NTT yang masih tetap berada pada urutan ketiga sebagai provinsi termiskin di Indonesia. Oleh karenanya, dengan Pariwisata sebagai penggerak utama pembangunan, maka sektor ekonomi, kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas.

Menurut mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem ini, desa harus menjadi prioritas, karena banyak masalah yang timbul dari tingkat desa. Menurutnya desain pembangunan harus sejalan, mulai dari tingkat desa sampai ke tingkat pusat, semuanya harus bersinergi.

“Di sini peran dari kepala desa sangat penting karena harus bisa mendata secara baik tentang kehidupan masyarakatnya serta potensi apa saja yang bisa diolah untuk kesejahteraan masyarakat desa. Dalam bidang pertanian, harusnya kepala desa bisa mendata potensinya apa, siapa yang mengerjakan, makan minum mereka seperti apa, pendidikan serta kesehatannya bagaimana,” terang Gubernur VBL.

“Jadi, data itu sangat penting, karena kerja tanpa data berarti kerja tanpa pengetahuan. Dan kerja tanpa pengetahuan berarti hasilnya penuh dengan ketidaktahuan,” tegas Gubernur.

Untuk masalah kesehatan, Gubernur VBL sangat menaruh perhatian pada persoalan stunting di desa. “Dalam pemerintahan saya, maka persoalan stunting tahun depan akan zero (0%), khusus bagi yang lahir baru. Sekali lagi, kepala desa harus mendata jumlah ibu hamil di tingkat desa, khususnya bagi ibu hamil yang tidak mampu untuk memberi asupan gizi pada bayi yang dikandungnya. Jika data ini ada dan jelas, maka pemerintah akan memberi bantuan dan bimbingan kepada ibu hamil tersebut, sampai bayi yang dikandungnya berusia 5 tahun, sehingga generasi yang dilahirkannya tidak stunting,” lanjut Gubernur.

Untuk masalah infrastruktur khusus jalan provinsi, Gubernur VBL sangat optimis bisa selesai dikerjakan. “Khusus masalah infrastruktur jalan, khususnya jalan provinsi, sebagai Gubernur saya pastikan akan selesai sebelum saya turun dari jabatan sebagai Gubernur,” ujarnya yakin.

Sementara itu, Bupati Flores Timur dalam sambutannya mengatakan bahwa visinya bersama Wakil Bupati adalah Desa Membangun, Kota Menata Untuk Kesejahteraan Masyarakat dengan misi antara lain: Selamatkan orang muda Flotim, Selamatkan infrastruktur, Selamatkan tanaman rakyat Flotim dan juga Selamatkan laut Flores Timur.

Turut hadir pada kesempatan ini, beberapa Anggota DPRD Provinsi NTT, beberapa Kepala Dinas lingkup Pemprov. NTT, Staf Khusus Gubernur, dan juga pimpinan SKPD, Forkompinda, Guru, Tenaga Medis, Camat dan juga Kepala Desa Tingkat Kabupaten Flores Timur.(*)

Sumber berita dan foto (*/Sam Harly Babys)
Editor (+rony banase)