Tunjang Pemasaran ‘Online’ Rumah Sasando, PNK Beri Bantuan Tahap Dua

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Rumah Sasando yang dirintis oleh Almarhum Maestro Yeremias Aogust Pah di Desa Oebelo, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kembali memperoleh bantuan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) berbasis Kearifan Lokal diberikan kepada industri kerajinan Alat Musik Sasando dan Topi Ti’ilangga dari Kementerian Riset dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (Ristek BRIN) melalui Politeknik Negeri Kupang.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2019/08/28/rumah-sasando-di-oebelo-gapai-bantuan-pppud-dari-politeknik-negeri-kupang/

Kali ini, pada Sabtu, 5 September 2020 pukul 11.00 WITA—selesai, diserahkan bantuan tahap kedua berupa seperangkat alat multi media yang mencakup 1 (satu) unit laptop, 1 (satu) unit kamera, tripod, sound card, dan video card.

Sebelumnya pada Selasa, 27 Agustus 2019 lalu, Rumah Sasando menerima bantuan 10 (sepuluh) item barang pendukung aktivitas produksi berupa mesin pelubang sekrup; mesin potong sekrup; mesin pemintal senar; mesin jahit merek JUKI; mesin pemipih; mesin gergaji jigsaw; papan nama neon box; meja kerja; lemari pajangan; dan perkakas K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

Penyerahan bantuan PPPUD Ristek BRIN dari Tim Politeknik Negeri Kupang kepada Pengelola Rumah Sasando, Djitron Pah

Penyerahan bantuan PPPUD tersebut, sebagai bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat dari Ristek BRIN Tahun Anggaran 2020 dilaksanakan oleh tim dosen Politeknik Negeri Kupang (PNK) yang terdiri dari Fransisko Piri Niron, S.T., M.Si. Heni M Sauw, S.E., M.M. Nikson Fallo, S.T., M.Eng. Feny S. Eky, S.S., M.A. dan dibantu oleh 3 (tiga) mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Program Studi (Prodi) Teknik Komputer Jaringan yakni Bonaventura P Jemi, Stef Filmon K. Tenis, dan Chrisdea Anavida Tamimaesa Fanggi.

Ketua Tim PPUD dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) Politeknik Negeri Kupang, Fransisko Piri Niron S.T., M.Si. kepada Garda Indonesia mengatakan, kali ini PPPUD lebih menyentuh produk pemasaran. “Sebenarnya, awal dari proposal kami untuk merenovasi rumah produksi, ketika kami datang (saat pandemi Covid-19, red) mendata apa saja renovasi yang bakal dilakukan; Djitron Pah (pengelola Rumah Sasando, red) mengeluh terkait menurunnya penjualan,” urainya.

Oleh karena itu, imbuh Kony Niron (sapaan akrabnya, red), untuk bantuan tahun kedua, kami berembuk dan memutuskan jenis bantuan dialihkan ke perangkat multimedia. “Jenis bantuan lain untuk mendukung pemasaran Rumah Sasando, berupa website yang bakal di-launching pada Oktober 2020,” urainya.

Mengenai apakah bakal ada kelanjutan bantuan PPUD tahun ketiga, tandas Kony, jadi seperti tahun pertama dari hasil penilaian reviewer menilai baik, maka ada bantuan di tahun kedua. “Begitu pun dengan tahun ketiga, jika penilaian baik, maka bakal ada bantuan,” bebernya.

Sementara itu, Djitron Pah selaku Pengelola Rumah Sasando menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ristek BRIN melalui Politeknik Negeri Kupang yang telah memberikan bantuan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Ristek BRIN melalui Politeknik Negeri Kupang yang telah memberikan bantuan berupa seperangkat alat multimedia dan website, bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami, di mana saat pandemi Covid-19 yang melanda semua usaha, dan melalui alat-alat sangat memudahkan kami,” ucap penerus Maestro Sasando, Yeremias Aogust Pah ini antusias.

Ia pun mengidamkan dapat melakukan pemasaran secara online dengan menggunakan perangkat multimedia bantuan dari Ristek BRIN melalui Politeknik Negeri Kupang. Menurutnya, dalam situasi pandemi ini, lebih efektif jika penjualan hasil kerajinan berupa Sasando dan Topi Ti’ilangga dapat dilakukan secara online.

Dalam bincang-bincang, usai penyerahan bantuan dan memenuhi request lagu “To Love Sombody” dari Garda Indonesia, dengan piawai memetik senar Sasandonya, Djitron Pah juga mengutarakan gagasan agar dapat lebih mudah menjual kerajinan termasuk tersedianya layanan online berupa sekolah musik dan tutorial praktis memainkan alat musik Sasando yang berasal dari Pulau Rote tersebut.

Penulis, editor dan foto (+ rony banase)
Video oleh Mahasiswa Prodi Teknik Komputer Jaringan, Politeknik Negeri Kupang