Maballa dan Mahoro Nomor Urut 1 dalam Pilkada di Sabu Raijua

Loading

Sabu-NTT, Garda Indonesia | Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sabu Raijua telah melakukan penarikan nomor urut pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Sabu Raijua pada Kamis, 24 September 2020 dengan hasil paket Helama Tona Ie (Nikodemus Rihi Heke dan Johanis Uly Kale) mendapat nomor urut 1, Orient Riwu Kore dan Thobias Uly (Ie Rai) nomor urut 2 dan Takem Radja Pono dan Hegi Radja Haba (TRP-Hegi) mendapat nomor urut 3.

Calon bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke atau Maballa pada Jumat, 25 September 2020 menyampaikan bahwa nomor 1 yang diperoleh merupakan simbol kemenangan. “Jika dihubungkan dengan nomor 1 (satu) dengan perhelatan pilkada, maka saya dan tim pemenangan meyakini itu sebagai simbol kemenangan bagi kami,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2019/06/24/sabu-raijua-wakil-ntt-dalam-even-wonderful-indonesia-di-oslo-norwegia/

Lanjutnya, jika ditanyakan kepada orang apakah mereka mau nomor 1 pasti orang akan memilih nomor 1 (satu), bukan nomor 2 (dua), dan atau nomor 3 (tiga).

Terkait persiapan kampanye program yang bakal dihembuskan, calon petahana yang pernah mendampingi tim kesenian Sabu Raijua mengikuti pentas seni dalam even Wonderful Indonesia yang dihelat oleh KBRI Oslo di Norwegia pada 28—30 Juni 2019; menjelaskan bahwasanya isu pembangunan yang sedang dikerjakan dan akan dilakukan yang menjadi program unggulan sebagai upaya membangun masyarakat Sabu Raijua.

“Menurut kami leading sector Sabu Raijua adalah sektor pariwisata, maka kami (Maballa dan Mahoro,red) karena kami membaca dari kondisi dan potensi yang tersedia,” tandasnya.

Baca juga: http://gardaindonesia.id/2019/06/30/tarian-sabu-raijua-guncang-norwegia-warga-oslo-turut-menari/

Senada, Calon Wakil Bupati Sabu Raijua, Johanis Uly Kale atau Mahoro kepada Garda Indonesia, mengatakan dengan memperoleh nomor urut 1, maka harapannya menang dan ditindaklanjuti dengan kerja keras bahwa kemenangan telah ada di depan mata.

“Tim Helama Tona Ie sedang bekerja di lapangan dengan melakukan konsolidasi ke akar rumput,” ungkap Jo Uly sapaan akrabnya.

Pria milenial asal Kecamatan Mesara (baca Mehara,red) ini pun mengimbau para pendukung paslon dan timnya untuk tidak melakukan kampanye hitam. “Sebaiknya kita saling menghormati dan menghargai, jangan menggunakan akun palsu menyerang pribadi karena mengganggu kondusifnya pilkada dan dapat memancing kericuhan,” pintanya.

Penulis dan editor (+rony banase)
Foto utama (*/istimewa)