Ngopi Bersama Media, Dekranasda NTT Kenalkan 19 Varian Kopi dari 11 Kabupaten

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Julie Sutrisno Laiskodat dalam sesi “Ngopi Bersama Wartawan Media Cetak, Elektronik, dan Online” pada Kamis sore, 8 Oktober 2020 di Gedung Dekranasda NTT; menyampaikan capaian kinerja Dekranasda NTT kurun waktu 2018—2020.

Di hadapan wartawan yang memadati ruang pamer beraneka ragam hasil kerajinan masyarakat NTT (tenun ikat, kerajinan, olahan makanan dan minuman termasuk kopi, red), Julie Sutrisno Laiskodat yang merupakan istri dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) ini membeberkan capaian kinerja Dekranasda NTT, sejak dirinya dikukuhkan sebagai Ketua Dekranasda NTT dan Ketua PKK Provinsi NTT pada 8 September 2018.

Julie Sutrisno Laiskodat saat membeberkan capaian kinerja Dekranasda NTT dalam sesi “Ngopi Bersama Wartawan”

Dimulai sejak tahun 2019, urai Julie Sutrisno Laiskodat, Dekranasda NTT menghelat dan berperan serta dalam Festival Sarung di Arena Car Free Day Kota Kupang pada Maret 2019, Indonesia Fashion Week (IFW) di Jakarta Convention Center, Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) di Mall 3 Kelapa Gading Jakarta, Jakarta Fashion Week, Pemilihan Putra dan Putri NTT, CIDAP di Equador, dan Pameran Internasional di New Zealand.

Pada tahun 2020, imbuh Julie Sutrisno Laiskodat, Dekranasda NTT pun melaksanakan berbagai kegiatan (termasuk yang sedang berjalan) antara lain: Festival Bunga dan Buah di Equador, Indonesia Fashion Week pada Maret 2020, Jakarta Fashion and Food Festival pada Agustus 2020, Jakarta Fashion Week pada Oktober 2020, Pemilihan Putra dan Putri NTT, Dukungan kepada Pariwisata NTT (Pagelaran Seni Budaya NTT) pada 28 Oktober 2020, Kursus Bahasa Inggris bagi Karyawan Dekranasda NTT (3 kali seminggu), Go Green berbasis kearifan lokal, dan Pembagian Teh Kelor ke rumah sakit dan puskesmas di wilayah Kota Kupang saat pandemi Covid-19.

Selain itu, urai Julie, Dekranasda NTT pun membantu mengembangkan potensi kopi olahan dari 22 kabupaten/kota. “Kita tahu persis bahwa Kopi yang terkenal di NTT yakni Kopi Manggarai dan Kopi Bajawa yang telah memiliki Indikasi Geografis, namun banyak masyarakat yang belum tahu ada 11 kabupaten yang memiliki kopi,” urainya.

Kemasan Kopi Arabika Lakmaras dari Kabupaten Belu

Mengenai kemasan Kopi, beber Julie, Dekranasda NTT membina para pelaku UMKM untuk mengemas kopi dengan kemasan non plastik. “Kemasan Kopi telah Go Green (tak terbuat dari plastik, red), mudah-mudahan tahun depan bisa non plastik,” ungkapnya seraya menyampaikan keyakinan bahwa mutu kopi sangat bagus karena tanah di NTT mendukung kualitas kopi.

Julie juga menyampaikan, Dekranasda NTT memfasilitasi kemasan kopi dan dibantu oleh Dinas Perindustrian untuk menggunakan roaster agar hasil olahan kopi dapat maksimal dan berkualitas.

Ada pun 19 varian kopi yang dikembangkan oleh Dekranasda NTT dan 11 kabupaten/kota di Provinsi NTT yakni :

  1. Kota Kupang, Kopi SAa, Jago Kopi, Sunday Morning, Kobba, dan Sonbra;
  2. TTU, Lopo Kofe;
  3. Belu, Kopi Lakmaras;
  4. Sumba Timur, Humba Kopi;
  5. Sumba Barat Daya, Aroma Kopi Sumba;
  6. Flores Timur, Lopo Kopi dan Kopi Hokeng;
  7. Adonara, Kopi Lite;
  8. Lembata, Kopi Bana;
  9. Sikka (Maumere), Kopi Sibakloang;
  10. Ende, Kopi Detusoko, Virgil Coffee, dan Kopi Mboti;
  11. Manggarai, Toto Kopi, dan LC Cafe Inspiratif.

Penulis dan editor (+rony banase)
Foto utama oleh gery – Dekranasda NTT