Sulit Air Bersih di Raijua, Harga Satu Tangki 450 Ribu, Pemprov Bantu Mobil Tangki

Loading

Pulau Raijua, Garda Indonesia | Kesulitan air bersih dialami oleh masyarakat di Kecamatan Raijua di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Di dalam pulau seluas 36,97 km2 tersebut didiami oleh 2.558 kepala keluarga dengan kepadatan penduduk 268 orang per kilometer.

Meski tersedia sumur galian di beberapa rumah masyarakat, namun belum dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat karena untuk memperolehnya, harus dengan cara membeli seharga Rp.400.000,- hingga Rp.450.000, – per tangki. Kondisi tersebut, diperparah dengan iklim ekstrem dengan curah hujan minim berkisar hanya 3 (bulan) saja.

Informasi yang dihimpun Garda Indonesia menyebutkan, sumber mata air hanya ada Menanga’ Desa Bellu (kondisi debit air kecil sehingga saat mobil tangki mengambil air, diperlukan waktu berjam-jam) dan mata air Loborawo di Desa Bolua dengan kondisi serupa, malah memprihatinkan karena mata air mulai kecil.

Camat Raijua, Titus Bernadus Duri dalam sesi kunjungan kerja Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) bersama dengan Bupati, Pimpinan Perangkat Daerah, Kepala Desa, Lurah, Kepala Puskesmas, dan Camat Raijua pada Jumat, 23 Oktober 2020 pukul 11.20 WITA—selesai, menyampaikan kesulitan distribusi air ke masyarakat karena tak memiliki mobil tangki.

“Kami kesulitan mobil tangki untuk distribusi air kepada masyarakat, sehingga tarif air satu mobil tangki mencapai 450 ribu. Oleh karena itu kami minta bantuan mobil tangki,” ungkap Camat Raijua kepada Gubernur VBL.

Merespons kondisi memprihatinkan tersebut dan menanggapi permintaan Camat Raijua, Gubernur VBL mengatakan pasti air menjadi kendala, dirinya akan melihat langsung lokasi mata air dan menyiapkan embung-embung.

Selain itu, Pemprov NTT bakal mengirim mobil tangki ke Raijua. “Sudah, nanti kami kirim 2 unit mobil tangki, 1 unit ke Raijua dan 1 unit ke Mesara,” ungkapnya.

Penulis dan Editor (+rony banase)
Foto utama oleh Alfons Madari