Petani Rumput Laut Dapat Kredit Bank NTT, Camat Raijua : Itu Bukan Bagi Uang

Loading

Sabu Raijua, Garda Indonesia | Bank NTT Unit Pembantu Raijua memberikan fasilitas kredit Merdeka kepada 10 (sepuluh) petani rumput laut di Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua. Penyerahan secara simbolis dilaksanakan pada acara tatap muka Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) bersama para pimpinan SKPD, staf ahli gubernur dengan Bupati, Pimpinan Perangkat Daerah, Kepala Desa, Lurah, Kepala Puskesmas, dan Camat Raijua.

Diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho pada Jumat, 23 Oktober 2020. Kesepuluh petani rumput laut yang menerima fasilitas Kredit Merdeka Bank NTT yakni Titus Pade Rohi, Lepatnia Buru Pau, Ester Herlince Dellu, Djuana Agi, Almopad Huke, Rahi Ngahu, Wilfrid Edison Lau Hedo, Kornelis Radja Tuka, Pelipus Semarjur Boni, dan Wageridolof Baki Boni.

Pemimpin Cabang Bank NTT Sabu Raijua, Romi Radjalangu, menyampaikan bahwa program kredit mikro merdeka untuk membebaskan para pengusaha kecil/mikro dari rentenir. “Khusus di Sabu Raijua, kami berikan kepada petani rumput laut di Raijua. Kami juga memberikan sosialisasi terlebih dahulu agar jelas peruntukan dan pengembalian,” urainya.

Harapannya, imbuh Romi, agar mereka bisa besar dan menjadi pengusaha rumput laut dan tak sekadar petani saja.

Mengenai kredit Merdeka Bank NTT, urai Romi, senilai Rp. 5 juta dengan 0% bunga (tak ada bunga), tak ada agunan dengan waktu angsuran 1 tahun sesuai waktu produksi rumput laut.

Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho menyerahkan kredit Merdeka kepada petani rumput laut di Raijua

Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho saat dikonfirmasi usai menyerahkan hadiah cashback Bank NTT kepada salah satu nasabah pada Sabtu sore, 25 Oktober 2020 menerangkan, siap mendukung setiap program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota.

“Bank NTT siap mendukung usaha masyarakat khusus industri berbasis potensi daerah seperti garam dan rumput laut yang mampu menopang kekuatan fundamental ekonomi,” jelasnya sembari menegaskan Bank NTT siap mendukung dalam aspek fungsi intermediasi (transaksi dan pembiayaan).

Selain itu, ungkap Alex Riwu Kaho, program Kredit Merdeka merupakan ide dari Bapak Gubernur NTT (Viktor Bungtilu Laiskodat, red) yang bersinergi dengan program Bank Indonesia dan OJK untuk membebaskan masyarakat dari praktik ijon atau rentenir. “Kredit Merdeka, merdeka dari agunan, merdeka dari bunga, dan merdeka dari rentenir dengan 3 (tiga) asas mudah, murah, dan cepat dengan proses waktu hanya 1 jam, “ tandasnya.

Sementara itu, Camat Raijua Titus Bernadus Duri dalam percakapan melalui telepon pada Sabtu, 25 Oktober 2020 pukul 19.02 WITA menyebutkan, saat kunjungan kerja Gubernur NTT ke Raijua tak ada penyerahan bantuan berupa uang dalam amplop kepada para kepala desa.

“Pertemuan dengan para kepala desa hanya berlangsung di Kantor Camat saja, bahkan di penginapan beliau (Gubernur NTT, red) tidak pertemuan, hanya dilangsungkan Tari Pado’a dan Ledo di Desa Bellu (rumah bapak angkat Gubernur NTT),” tegasnya.

Terkait adanya informasi dan postingan di facebook oleh beberapa akun, Camat Raijua Titus Duri sekali menegaskan tak ada bagi uang saat pertemuan tersebut.

“Tidak ada pemberian amplop atau insentif sebesar 5 juta kepada para kepala desa. Yang terjadi itu adalah penyaluran kredit Merdeka dari Bank NTT kepada petani rumput laut,” tegasnya menimpali konfirmasi dari Garda Indonesia.

Penulis dan Editor (+rony banase)
Foto utama oleh Sandro-Humas Bank NTT)