“Orang Gila” Dapat Atensi dari Dharma Wanita Persatuan Kota Kupang

Loading

Kota Kupang, Garda Indonesia | Sekitar 30 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau kerap disebut sebagai “orang gila” yang tersebar di 6 (enam) kecamatan di wilayah Kota Kupang, memperoleh atensi atau perhatian dari Ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Kupang pada Sabtu, 5 Desember 2020.

Dibagi dalam 3 (tiga) kelompok dengan tanggung jawab per kelompok terhadap keberadaan para orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) atau “orang gila” di masing-masing 2 (dua) kecamatan. Untuk diketahui 6 (enam) kecamatan di Kota Kupang yakni Kecamatan Kelapa Lima, Kota Lama, Alak, Maulafa, Kota Raja, dan Kecamatan Oebobo.

Saat orang dengan gangguan kejiwaan atau “orang gila” mau berpose bersama usai memperoleh berkat dari Dharma Wanita Persatuan Kota Kupang

Dimulai sejak pukul 08.00 WITA—selesai, seperti yang dilakukan oleh Nyonya Grace Djami-Jusuf (Ketua Dharma Wanita Persatuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang) dan tim, mulai menyusuri wilayah dari Baemoku—Lasiana—Oesapa—Pasir Panjang—Oeba—LLBK. “Dari penyusuran di lokasi tersebut, kami mendapatkan beragam pengalaman saat memberi perhatian kepada mereka berupa pemberian makanan maupun uang,” ungkapnya.

Menurut Grace, pelayanan terakhir kepada para pemulung di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kecamatan Alak. Dari penelusuran tersebut, urainya, beragam respons ditunjukkan oleh “orang gila” seperti mau foto bersama, diberi makanan tak mau terima dan hanya mau uang saja, termasuk ada yang ikut larut dalam doa bersama.

“Yang paling berkesan, kami jumpai orang gila di depan Toko Rukun Jaya, biasa disapa dengan nama Kapten Faah yang mendoakan kami,” tandas Grace.

Salah satu orang dengan gangguan kejiwaan atau “orang gila” di wilayah Kelurahan Fontein memperoleh bingkisan makanan dari DWP Kota Kupang

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Kupang, Nyonya Lousje Marlinda Funay Pellokila, S.TP. mengatakan bahwa kegiatan tersebut masih dalam rangkaian HUT Ke-21 DWP Kota Kupang. Selain itu, urainya, berdasar firman Tuhan, maka berbagi dengan orang tak waras dan orang susah. “Landasan kegiatan berpijak pada firman Tuhan dalam Matius 25:35—36, Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku,” urainya.

Senada disampaikan Nyonya Lousje, hal yang paling berkesan saat DWP Kota Kupang didoakan oleh Kapten Faah, usai menerima masker dan makanan kemasan, menahan kami untuk sesaat dan mendoakan kami. “Saat kami didoakan, meski dengan suara lirih dan kecil, namun saya sempat mendengarnya,” ungkapnya.

Begini doanya, ungkap Nyonya Lousje mengutip , “Tuhan, ini ibu-ibu yang datang, saya tak kenal mereka, namun Tuhan tolong memberkati mereka,” ucapnya seraya menyampaikan sempat menitikkan air mata usai mendengar doa dari Kapten Faah, orang dengan gangguan kejiwaan atau kerap disebut “orang gila”.

Penulis dan editor (+rony banase)
Foto (*/istimewa)