320 ASN Pemprov NTT Terima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sebanyak 320 aparatur sipil negara (ASN) lingkup pemerintah provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dengan perincian masa kerja X (sepuluh) tahun sebanyak 184 orang, XX (dua puluh) tahun sebanyak 79 dan XXX (tiga puluh) tahun sebanyak 57 orang.

Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya X, XX, dan XXX Tahun dari Presiden RI bagi ASN Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dilaksanakan di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT pada Selasa, 15 Desember 2020.

Disematkan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laislkodat (VBL), Ia mengatakan bahwa aparatur sipil negara (ASN) sebagai SDM Birokrasi harus mampu memberikan pelayanan dan juga berkontribusi membawa perubahan dan kemajuan bagi masyarakat dan daerah.

“Kita bangga bahwa hari ini ASN lingkup Pemprov NTT mendapatkan penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya. Ini harus menjadi cambuk motivasi untuk bekerja lebih untuk pembangunan daerah juga sebagai introspeksi diri mengenai apa saja yang sudah kita kerjakan dan hasilkan bagi NTT,” ujar Gubernur VBL.

Dikatakannya, setiap ASN yang dapat penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya harus bisa jadi panutan di mana pun berada. “Tunjukan bahwa penghargaan itu adalah bisa terlihat di lapangan dari kinerja dan pengorbanan untuk pembangunan NTT. Menurut pengamatan saya perilaku birokrasi kita sedang berubah banyak ke arah yang baik dan saya senang atas hal itu,” ungkap VBL.

Aset paling besar dan paling mahal di provinsi ini, imbuh VBL, adalah birokrasi. “Jadi kalau birokrasinya tangguh, cerdas, melayani dengan baik, jujur maka itu bukti kekuatan pelayanan provinsi ini sangat hebat dan mampu menghasilkan banyak kemajuan di NTT,” tegasnya.

Sebentar lagi, tandas Gubernur VBL, kita akan merayakan ulang tahun NTT ke-62. Provinsi ini bergerak maju bukan hanya karena Gubernur dan Wakil Gubernur tapi kita semua. “Sinergi bersama itu kuncinya. 2021 hingga 2023 kita harus maju. Saat ini, TNI dan Polri juga bersama bergerak di bidang pertanian. Kita harap partisipasi ini mampu dan membantu menggerakkan desa-desa dalam menjawab masalah kemiskinan dan gizi buruk,” pangkasnya.(*)

Sumber berita dan foto (*/Meldo–Humas dan Protokol Setda NTT)
Editor (+rony banase)