Hapus Stigma Miskin dan Lapar, Gubernur VBL Dorong Program TJPS di TTS

Loading

Soe-TTS,  Garda Indonesia | Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) didampingi Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun, melakukan tanam jagung secara  simbolis pada  lokasi Gerakan Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan Tanam Padi  di Desa Bena Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada Rabu, 23 Desember 2020.

Untuk diketahui, luasan lahan Program TJPS di Kabupaten TTS  seluas 890 Ha, sedangkan di Desa Bena seluas 218 Ha. Lokasi yang menjadi penanaman jagung secara simbolis seluas 50 Ha. Sementara luasan Lokasi  Tanam Padi di Desa Bena seluas 2.655 Ha dan yang jadi lokasi tanam secara simbolis sekaligus perluasan areal tanam baru seluas 157 Ha.

Setelah lakukan tanam jagung secara simbolis program TJPS, Gubernur lakukan pertemuan bersama masyarakat di  kantor Desa Bena. Dalam pertemuan tersebut, Bupati TTS menginstruksikan seluruh stakeholder bersama masyarakat agar mendukung Program TJPS sehingga masyarakat tidak lagi miskin dan kelaparan.

“Hari ini Bapak Gubernur mengunjungi kita dan sudah berulang kali. Beliau sangat mencintai kita, mari kita semua dukung Program (TJPS) ini.  Gubernur saja di penghujung tahun ini masih datang untuk bersama kita menanam padi dan jagung di tengah cuaca yang ekstrem. Berjalan kaki di atas jalan berlumpur yang tidak dapat diakses oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Inilah pemimpin yang berkomitmen untuk kerja dan bangun NTT”, ungkap Bupati Pieter.

Selanjutnya dalam dialog tersebut, Kepala Desa Bena, Carles Nabuasa mengharapkan dukungan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten TTS berkaitan dengan pengembangan sektor pertanian di Desa Bena.

“Bapak Gubernur dan Bapak Bupati, potensi kami di sini adalah Pertanian dan bukan Peternakan.  Mohon bantu kami untuk relokasi dan penertiban ternak yang berkeliaran di sekitar lahan pertanian agar direlokasi ke Besipae. Atau disiapkan tempatnya sendiri, selanjutnya kami juga mengharapkan bantuan alat hisap air, hand tractor dan pupuk,” ungkap Carles.

Gubernur VBL saat memilah jagung untuk ditanam dalam program TJSP di Kabupaten TTS

Gubernur VBL dalam arahannya, mengajak masyarakat untuk tetap optimis di tengah pandemi Covid-19 yang melanda bangsa dan dunia. Menurutnya, virus ini telah ada vaksinnya sehingga  tahun depan, Covid-19 tidak lagi menjadi hambatan dalam melakukan aktivitas pembangunan di NTT.

“Kita mesti bersyukur. Meskipun kondisi bangsa dan dunia sementara berperang dengan Covid-19, akan tetapi di tahun depan telah ada Vaksinnya dan virus ini dapat teratasi. Sehingga di tahun depan kita dapat membangun NTT lebih maju lagi dengan cara-cara kerja yang luar biasa,” ungkap Gubernur

VBL pun mengharapkan adanya sinergi    antar pelaku pembangunan secara nyata untuk membawa masyarakat NTT keluar dari stigma miskin. “Miskin itu hasil penjumlahan dari orang- orang malas. Untuk keluar dari masalah kemiskinan ini bukan saja tanggung jawab Pemerintah, akan tetapi perlu adanya keterlibatan Pemerintah, Tokoh Agama, Tokoh adat, Camat, Kepala Desa, masyarakat dan lainya dalam membawa masyarakat di NTT  sejahtera,” ujarnya.

VBL juga menyampaikan apresiasi terhadap Tokoh Adat di Desa Bena yang terlibat dalam aktivitas pembangunan bersama Pemerintah. “Hari ini kita lihat Usif P.R. Nabuasa menyerahkan lahan seluas 157 Ha untuk ditanam padi. Hal ini menunjukkan keikutsertaan lembaga adat dalam menyelesaikan masalah-masalah kemiskinan. Penting sekali menggerakkan masyarakat. Para Kepala Desa, Camat, Bupati mesti bersama masyarakat dalam mewujudkan kerja nyata. Kerja harus berdasarkan data riil bukan persentase maupun progres. Identifikasi masalah dan hambatan dalam implementasi pembangunan yang dilaksanakan di wilayah masing-masing,” jelasnya. (*)

Sumber berita dan foto (*/Humas dan Protokol Setda NTT)

Editor (+roni banase)