Prosesi Tabur Bunga Korban Sriwijaya Air SJ-182, Operasi SAR Resmi Ditutup

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Prosesi tabur bunga bagi korban Sriwijaya Air SJ-182 oleh keluarga korban bersama instansi terkait di Last Known Position (LKP), dilaksanakan pada Jumat, 22 Januari 2021, menandaskan berakhirnya upaya pencarian dan penelusuran oleh tim SAR gabungan dan didukung oleh stakeholder terkait.

Sebelumnya, Kabasarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito menutup secara resmi pelaksanaan operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182, pada Kamis, 21 Januari 2021 pukul 16.57 WIB. “Operasi pencarian dan pertolongan terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 secara resmi saya nyatakan ditutup,” tegas Kabasarnas disaksikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Ketua KNKT Soerjanto, Pangkoarmada I, Kepala RS Polri, Dirjen Perhubungan Udara, Direktur Utama (Dirut) Jasa Raharja, Dirut Sriwijaya Air, serta perwakilan dari Potensi SAR, saat konferensi pers di Posko Terpadu, Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Selanjutnya, Kabasarnas memerintahkan Kantor SAR Jakarta untuk melaksanakan pemantauan secara aktif di area pencarian. Jika ditemukan human remain atau material pesawat akan langsung dievakuasi dan diserahkan kepada tim DVI maupun KNKT.

Kabasarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito menutup secara resmi pelaksanaan operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182

Pengakhiran operasi SAR tersebut, terang Kabasarnas, dilaksanakan setelah melalui pertimbangan teknis, temuan korban, efektivitas, pertemuan dengan pihak keluarga korban, serta hasil rapat terakhir bersama Menhub, Ketua KNKT, DVI, unsur TNI dan Polri, serta Potensi SAR lainnya di posko terpadu, satu jam sebelum penutupan diumumkan. “Evaluasi menyeluruh telah kami lakukan setelah pelaksanaan operasi yang telah kami perpanjang dua kali, masing-masing selama tiga hari,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang telah memberikan dukungannya selama pelaksanaan operasi SAR berlangsung. Apresiasi dan penghargaan juga diberikan orang nomor satu di Korps Baju Oranye tersebut kepada seluruh Potensi SAR, mulai dari Kementerian, Lembaga, TNI, Polri, BUMN, Pemerintah Daerah, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Sosial, Komunitas, dan awak media massa, serta masyarakat yang terlibat langsung maupun tidak langsung selama pelaksanaan operasi SAR.

Selaku SAR koordinator, Kabasarnas mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182. “Saya dan seluruh tim SAR gabungan mendoakan, semoga para korban diterima dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ucapnya.

Kabasarnas berharap, kerja sama yang apik, sinergi, dan solid dalam bingkai misi kemanusiaan yang mulia ini, dapat terus terjalin erat di kegiatan yang lain. “Selain menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama, semoga apa yang kita kerjakan tercatat menjadi amal ibadah kita kepada Tuhan YME. Saya juga meminta maaf jika selama pelaksanaan operasi SAR terdapat hal-hal yang kurang berkenan di hati bapak-ibu sekalian,” tandasnya.

Prosesi tabur bunga bagi korban Sriwijaya Air SJ-182 oleh rekan pramugari Sriwijaya Air

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pun menyampaikan, mengalihkan lead operasi kepada KNKT untuk mencari memori Cockpit Voice Recorder (CVR) dengan home base di Pulau Lancang. “Pak Presiden mengharapkan memori CVR itu ketemu sehingga analisa yang dilakukan KNKT akan paripurna,” ucapnya.

Selama 13 hari pelaksanaan operasi SAR, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi 324 kantong human remains, 67 serpihan kecil pesawat, dan 55 kantong berisi potongan material pesawat.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu sore, 9 Januari 2021, sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, tepatnya pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E.

Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang. (*)

Sumber berita dan foto pendukung (*/Ramli Prasetio-Humas Basarnas Jakarta)

Foto utama (*/istimewa/facebook)

Editor (+roni banase)