Jaga Harga Bahan Pokok Jelang Ramadan, APRINDO Sinergi dengan Pemerintah

Loading

Jakarta, Garda Indonesia | Ketersediaan pasokan bahan pokok sangat krusial menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada bulan Ramadan dan Idul Fitri, harga kebutuhan bahan pokok biasanya naik tinggi tanpa terkendali, karena besarnya permintaan masyarakat serta minimnya pasokan.

Oleh karena itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) melalui ketua umumnya Ray Mandey menyatakan bahwa kondisi saat ini, harga kebutuhan bahan pokok relatif stabil dan stok juga terjaga.

“Kami dari APRINDO, saat ini semakin mengintensifkan kerja sama dengan pemerintah melalui kementerian terkait guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Namun demikian, tentunya kami selaku peritel modern akan bersinergi dari hulu sampai hilir dengan seluruh stakeholder terkait bahan pokok untuk mewujudkan ini semua,” ungkap Ray Mandey kepada wartawan, pada Jumat, 19 Maret 2021.

Sebelumnya, Kepala Bulog Budi Waseso menegaskan bahwa Indonesia saat ini tidak membutuhkan impor beras karena stok sisa impor tahun 2018 masih sisa sekitar 900 ribu ton. Sementara, pada bulan April dan Mei, Indonesia akan memasuki panen raya. “Sehingga, rencana pemerintah mengimpor beras 1 juta ton untuk stok cadangan nasional sangat tidak relevan,” tegasnya.

Sementara itu, Dirut PT. Food Station, Pamrihadi Wiraryo menyatakan bahwa saat ini stok bahan pokok di DKI menjelang Ramadhan tahun ini aman, karena supply and demand saat ini sangat terjaga.

“Kemungkinan untuk fluktuasi harga pada komoditas cabai, daging dan bawang merah tetapi ini akan kita antisipasi lebih awal sehingga tidak menimbulkan gejolak pasar, dan untuk kebutuhan  masyarakat menjelang bulan puasa dan ldul Fitri tahun ini dapat tercukupi,” tegas Pamrihadi.(*)

Sumber berita dan foto (*/tim/Rudianto)

Editor (+roni banase)