Tekan Angka Stunting, Penjabat Bupati Belu Tidur di Kecamatan

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Pj. Bupati Belu, Drs. Zakarias Moruk, M.M. bertekad tidur di kecamatan, mulai Senin, 5 April 2021 untuk melihat dari dekat sekaligus melakukan pendataan penanganan kasus stunting di 12 kecamatan se–Kabupaten Belu. Hal ini diungkapkannya saat membuka kegiatan Penyusunan Rencana Kerja dan Program (Aksi II) Tingkat Kabupaten Belu, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa, 30 Maret 2021.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/03/29/serah-terima-jabatan-pj-bupati-ajak-masyarakat-bersatu-bangun-belu/

Menurut Pj. Bupati Belu, upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Belu merupakan salah satu arahan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutan pelantikan empat Penjabat Bupati di Lahan Pertanian Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten T.T.S. pada Sabtu, 27 Maret 2021.

Penjabat Bupati Belu, Zakarias Moruk (kedua dari kiri) saat membuka  kegiatan Penyusunan Rencana Kerja dan Program (Aksi II) di Aula Dinas P & K Kabupaten Belu

Anggaran penanganan stunting provinsi NTT, tandas Pj. Bupati yang juga menjabat Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) NTT, tidak ada refocusing. Intinya ada kemauan dari kita, baik di kabupaten, kecamatan, maupun di desa/ kelurahan.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/03/27/jadi-penjabat-bupati-belu-ini-4-arahan-gubernur-vbl-ke-zakarias-moruk/

Selanjutnya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Florianus Nahak menambahkan, untuk mencapai target dengan limit waktu yang terbatas tentu pembiayaannya harus disiapkan. Termasuk di dalamnya petugas kesehatan dan lintas sektor mesti bekerja ekstra.

“Sejak masa persiapan aksi kemarin (Senin, 29 Maret 2021, red.), kita sudah dapat kembali 49 titik lokasi sebagai target utama, dan sebagian besarnya masih lokasi lama. Kita akan bekerja sama secara intens dengan tim dari provinsi untuk mencapai target itu. Anggarannya bersumber dari DAK non – fisik stunting senilai 800 juta rupiah. Dan, kita masih perlu tambahkan 2 sampai 3 miliar untuk rencana aksi tersebut,” pungkas Florianus Nahak. (*)

Penulis: (*/ Herminus Halek)