Pantau Lokasi Pasca–Banjir Tasain, Pj Bupati Belu: Rumah Hanyut Bangun Baru

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Penjabat Bupati Belu, Drs. Zakarias Moruk, M.M. bersama pimpinan OPD teknis memantau langsung kondisi lokasi pasca–bencana banjir di Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu, 10 April 2021.

Selain itu, Pj. Bupati mengecek dan memastikan ketersediaan logistik, termasuk pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat–obatan di Posko Pengungsian Gereja GMIT Solafide Motamaro. “Persediaan logistik masih cukup bahkan tergolong banyak. Para pengungsi diberi makan tiga kali sehari,”ungkap Zaka Moruk sembari menuturkan, setelah tanggal 20 April 2021 pemerintah daerah tidak lagi mengambil keputusan tanggap bencana.

Zakarias Moruk mengutarakan, Pemerintah Daerah Belu siap membantu menyediakan peralatan dapur seperti piring, senduk, gelas, wajan, periuk, kompor, pakaian dan selimut kepada para pengungsi. Dan, saat ini dapur umum ditangani oleh anggota Yonif Raider Khusus 744/SYB, bekerja sama dengan pemerintah dan pemuda.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/04/11/pln-pulihkan-listrik-6-kabupaten-di-ntt-41-850-pelanggan-nikmati-listrik-lagi/

Berkaitan dengan 7 unit rumah warga yang terhanyut banjir dan 9 unit rumah lainnya yang mengalami kerusakan berat,  Zakarias Moruk meminta kepala desa setempat untuk segera menunjukkan lokasi guna pembangunan rumah baru dalam minggu ini. “Kita juga datang untuk cek lokasi yang mau dibangun rumah karena ada beberapa KK yang rumahnya terhanyut sehingga harus dibangun baru. Pemerintah akan lakukan relokasi dan bangun beronjong untuk mengantisipasi banjir luapan kali Motamaro,” ujarnya.

Kondisi pengungsi di penampungan Gereja GMIT Solafide Motamaro

Penjabat Bupati Belu juga menginstruksikan OPD terkait melakukan pendampingan saat para pengungsi kembali ke rumah masing-masing untuk memastikan tidak kekurangan logistik. “Pemerintah akan bersinergi dengan unsur TNI dan Polri untuk membantu para pengungsi membersihkan rumah-rumah warga yang masih ada sisa material banjir,” ungkap Zakarias Moruk.

Terkait masalah listrik, Penjabat Bupati Belu menandaskan, bahwa saat ini, jaringan listrik terpusat di Bolok-Kupang. Tim gabungan dari seluruh Indonesia sedang berada di Kupang untuk memperbaiki kembali jaringan-jaringan yang putus akibat Siklon Tropis Seroja. “Masih bertahap, sehingga di Atambua dilakukan penjadwalan listrik menyala. Kita berharap awal bulan Mei sudah normal,” papar Zakarias Moruk. (*)

Penulis: (*/ Herminus Halek)