Badai Seroja di NTT Berpotensi Tahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur tetap beroperasi normal pasca-Badai Seroja yang menerjang Kota Kupang dan sekitarnya pada Senin dini hari, 5 April 2021. Kantor Bl Nusa Tenggara Timur tetap memberikan layanan operasional kas dan kegiatan operasional Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

Selanjutnya, BI Provinsi NTT akan terus memantau perkembangan yang terjadi dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga agar kegiatan operasional Bank Indonesia senantiasa dapat dilaksanakan di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Demikian disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja dalam sesi jumpa media pada Senin siang, 12 April 2021.

Menurut Nyoman, adanya Badai Seroja dan Banjir Bandang yang terjadi di NTT, berpotensi menahan laju pertumbuhan ekonomi NTT dan BI akan melakukan assesment ulang terkait pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Kemudian dari kualitas sistem keungan cenderung membaik dan transaksi keuangan meningkat baik itu tunai maupun non-tunai.

“Seberapa potensi menahan laju pertumbuhan ekonomi? Kami sementara berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD,” ujarnya didampingi Hery Catur Wibowo – Deputi Kepala Perwakilan (Tim Perumusan dan Implementasi KEKDA) dan Daniel Agus Prasetyo – Deputi Kepala Perwakilan (Tim Implementasi SP, PUR dan MI).

Seperti yang terjadi bencana di tahun sebelumnya, imbuh I Nyoman Ariawan Atmaja, bakal ada kebijakan-kebijakan khusus untuk memberikan stimulus ekonomi yang berdampak langsung tak hanya pandemi juga termasuk badai. “Mudah-mudahan di NTT, ada kebijakan khusus untuk pemulihan pasca-bencana,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan (Tim Perumusan dan Implementasi KEKDA), Hery Catur Wibowo menuturkan kinerja perekonomian Provinsi NTT di tahun 2021 diperkirakan akan mengalami perbaikan yang didorong oleh Vaksinasi Massal Covid-19. “Vaksinasi yang telah dilakukan diharapkan dapat memulihkan aktivis ekonomi masyarakat secara perlahan, karena dengan Vaksinasi Covid-19 dapat menumbuhkan harapan, optimisme, dan semangat dari masyarakat dan pelaku usaha,” urainya.

Selain itu, imbuh Hery, berlanjutnya pembangunan proyek strategis nasional diperkirakan mampu mendorong investasi. “Pada triwulan I (Januari—Maret 2021), kinerja perekonomian Provinsi NTT diperkirakan membaik, seiring dengan berlakunya tatanan normal baru atau New Normal, yang bisa dilihat dari 2 (dua) sisi yakni Sisi Pengeluaran dan Lapangan Usaha,” jelasnya.

Dari sisi Pengeluaran, terang Hery, membaiknya perekonomian di Triwulan I didorong meningkatnya permintaan domestik yang diperkirakan terus  meningkatnya karena didorong 3 (tiga) hal yakni konsumsi rumah tangga yang didukung oleh perpanjangan stimulus pemerintah, perbaikan investasi seiring berlanjutnya pembangunan proyek strategis nasional, dan meningkatnya kepercayaan diri atau confidence pelaku usaha.

Dari sisi lapangan usaha, lanjut Hery,  diperkirakan didorong  oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, kemudian Lapangan Usaha Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, dan Lapangan Usaha Konstruksi dan Perdagangan. “Itu yang akan mendorong ekonomi di triwulan I 2021,” tandasnya.

Bagaimana dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi di seluruh tahun 2021? Diperkirakan akan membaik, seiring dengan Vaksinasi Covid-19. “Namun, Badai Seroja berpotensi akan sedikit menahan laju pertumbuhan ekonomi, tetapi BI akan melakukan kajian lebih lanjut atau  assesment, dengan mengumpulkan data lengkap sehingga tak dapat disampaikan secara mendetail,” pungkas Hery.

Penulis, editor dan foto utama (+roni banase)