FORKABES NTT & Richard Riwoe Center Bantu Rumah Warga Kena Badai Seroja

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Forum Keluarga Besar (FORKABES) NTT dan Richard Riwoe Center menyampaikan empati mereka kepada warga terdampak bencana Badai Seroja yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada rentang waktu 3—5 April 2021. Wujud empati perhimpunan para anak NTT di tanah rantau dan telah menetap di Jakarta, Yogyakarta, dan beberapa kota besar di Indonesia tersebut diwujudkannya dalam pemberian bantuan kemanusiaan kepada warga di Kota Kupang dan beberapa kabupaten yang kena dampak langsung Badai Seroja.

Pada Selasa siang, 13 April 2021 di kawasan Rumah 7, Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Provinsi NTT. Dua warga RT yang berprofesi sebagai nelayan dan kena dampak langsung Badai Seroja mengakibatkan atap rumah lenyap dihantam angin kencang menggapai bantuan dari FORKABES NTT dan Richard Riwoe Center.

Bantuan yang dihimpun dari Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., MS. (Fakultas Hukum UGM), Sugiarto Sinugirto (Surabaya), Bambang Sulistyo, Harry Santoso, PT. Media Promosi Indonesia (Jakarta), PT. Mitra Persada Travelindo (Yogyakarta), Dr. Nyoman Tjager, S.H., MA. dan David Siemens Kurniawan; kemudian disalurkan kepada sekitar 10—15 rumah. Selain itu, bantuan pakaian layak pakai, obat-obatan, dan kebutuhan pangan yang bakal juga diberikan ke Kota/Kabupaten Kupang hingga Kabupaten Malaka.

Bantuan Richard Riwoe Center kepada Lazarus Molle di Rumah 7 Kelurahan Namosain

Lazarus Molle (46), warga RT 33 RW 03 Kelurahan Namosain yang memperoleh bantuan menyampaikan terima kasih kepada Richard Riwoe Center dan FORKABES NTT dan berharap dalam waktu dekat, atap rumahnya yang terhempas oleh Badai Seroja dapat segera diperbaiki. “Dan semoga ada juga bantuan dari pemerintah,” ujar Lazarus yang kesehariannya berprofesi sebagai nelayan.

Ketua RT 33 RW 03 Kelurahan Namosain, Yafet Koro mengungkapkan pasca-Badai Seroja mengakibatkan 9 unit rumah rusak berat dan hingga saat ini belum tersentuh bantuan. “Kami bersyukur dari forum kemasyarakatan yakni FORKABES NTT dan Richard Riwoe Center dapat membantu dan kami mengucapkan terima kasih,” ujarnya sembari menyampaikan harapan agar pemerintah dapat memperhatikan warga terdampak Badai Seroja.

Sementara itu, Richard Riwoe.,S.H., S.T., MA. M.H. dari Richard Riwoe Center menyampaikan bantuan untuk Nusa Tenggara Timur (NTT) yang paling urgen memberikan bantuan pangan dan air bersih. “Dari Richard Riwoe Center mengutamakan bantuan rehabilitasi rumah dengan material berupa semen, batu bata, baja ringan, dan tukang. Namun, jika rumah tersebut sudah memiliki tukang, maka kami hanya memberikan bantuan seng dan baja ringan (untuk atap yang terhempas badai, red),” urainya.

Ketua Umum FORKABES NTT, Arsad Abdullah Arkiang (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum, Grasiano Tobias Mello (kiri)

Bantuan rehabilitasi rumah yang paling jauh, ungkap Richard Riwoe, ada di daerah Bone, Kabupaten TTS, sehingga menjangkau lokasi tersebut harus menggunakan sepeda motor. “Kami melihat mana kebutuhan yang paling urgen, itu yang kami berikan. Kami juga melihat mana masyarakat yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah. Selain itu, sebelum dibantu, kami melakukan survei hingga mengawasi pelaksanaan pembangunan rumah tersebut,” urainya.

Khusus bangun rumah baru, tandas Richard, kami berikan kepada salah satu janda di Kecamatan Alak. “Informasi tersebut kami dapat dari sekretaris desa dan memang kondisi rumah tersebut tidak layak sehingga harus diprioritaskan,” ucap Richard Riwoe yang juga menjadi Pembina FORKABES NTT.

Ketua Umum FORKABES NTT, Arsad Abdullah Arkiang menyampaikan bantuan rehabilitasi rumah merupakan bentuk empati dari teman-teman di Jakarta bagi warga NTT yang kena dampak Badai Seroja. “Kami dari FORKABES NTT berkolaborasi dan berbagi peran dengan Richard Riwoe Center dalam membantu warga dan harapan kami masyarakat dapat kembali bangkit pasca-badai,” ujarnya didampingi Wakil Ketua Umum FORKABES NTT, Grasiano Tobias Mello.

Penulis, editor dan foto (+roni banase)