Listrik Daratan Timor Nyala Lagi, PLN Berhasil Bangun ‘Tower Emergency’

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | PLN berhasil membangun menara darurat (tower emergency) sebagai pengganti sementara 2 (dua) menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) tegangan 70 kilo Volt (kV) yang patah dan roboh akibat diterjang Badai Siklon Tropis Seroja di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Puji syukur, PLN telah berhasil mendirikan 1 unit tower emergency setinggi 61 meter atau sebanyak 21 kolom lebih cepat dari target di awal,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko sembari menjelaskan, pembangunan menara darurat awalnya ditarget rampung selama 1 bulan, namun dapat selesaikan dalam waktu 10 hari. Saat ini, PLN tengah melakukan tahapan pengujian pembebanan untuk memastikan keandalan dan keamanannya.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/02/25/cegah-padam-listrik-daratan-timor-pln-sigap-pemeliharaan-di-cuaca-ekstrem/

Jatmiko mengungkapkan, keberhasilan pengoperasian menara darurat tersebut berkat sinergisitas personel PLN, TNI dan juga masyarakat. “Dengan ketangguhan dan kompetensi teknis yang sangat baik, kendala dan tantangan yang ada bisa diatasi dengan berdirinya menara darurat. Hal ini juga berkat dukungan dari 77 personel gabungan PLN Grup, 30 personel TNI Korem/161 Wirasakti dan warga setempat bahu membahu membantu kami untuk pembersihan jalur transmisi,” urainya.

Sinergi PLN bersama TNI mempercepat pembangunan Tower Emergency setinggi 61 meter di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang. Semula direncanakan selesai 1 bulan, namun dapat dibangun hanya dalam 10 hari dengan kerja tanpa kenal lelah demi NTT terang lagi.

Letnan Dua Infanteri Arif Setyo Budi dari Batalyon Infanteri 743/PSY Brigif 21/Komodo Kodam IX/Udayana menyatakan sinergisitas tersebut merupakan komitmen TNI dalam mengamankan objek vital negara. “Kami bersama masyarakat dalam mendirikan penggantian menara darurat sehingga dapat normal kembali dan progres yang sudah direncanakan oleh PLN juga berjalan dengan lancar bahkan lebih cepat dan ini bukti komitmen kami dari TNI juga mengamankan object vital,” ucap Arif.

Warga Desa Tunfeu, Alexander Lopo (26) mengungkapkan alasannya turut membantu pendirian tiang darurat. “Dari awal kami di sini melihat hujan deras dan memang longsor yang mengakibatkan miringnya tower dan roboh. Jadi, kami secepatnya membantu PLN agar listrik dapat menyala kembali. Kami membantu membuka jalan karena longsor, jalan masuk ke tower susah setengah mati. Kami berniat membantu PLN karena kami lihat PLN sudah bekerja keras untuk masyarakat dan tidak pernah putus asa untuk mendirikan tower kembali,” ungkap Alex.

Saat ini, pihak PLN terus berupaya memulihkan jaringan kelistrikan yang kena dampak badai siklon seroja di NTT. Tercatat hingga Minggu, 18 April 2021 pukul 12.00 WITA di seluruh NTT, PLN telah berhasil memulihkan 2.442 gardu yang terdampak, sehingga sebanyak 395.634 pelanggan dapat menikmati listrik kembali. Guna mengetahui informasi terkini atau menyampaikan aduan terkait kelistrikan, masyarakat dapat mengaksesnya melalui aplikasi PLN Mobile.

Dengan beroperasinya menara darurat ini, maka sebanyak 169.480 pelanggan PLN di 4 (empat) kabupaten di Pulau Timor yakni Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Belu berpotensi segera menikmati listrik lagi. (*)

Sumber berita dan foto (*/Humas PLN UIW NTT)

Editor (+roni banase)