Rawat Kampung Adat Maghilewa, Yayasan Arnoldus Wea Bantu ‘Sound System’

Loading

Maghilewa, Garda Indonesia | Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua menyerahkan bantuan berupa seperangkat sound system kepada Komunitas Pariwisata Kampung Adat (KOMPAK) Maghilewa, pada Sabtu 17 April 2021 pukul 13.00 WITA, di Sa’o Ine Wua, Kampung Maghilewa, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Penyerahan bantuan seperangkat sound system ini dilakukan oleh Reinard L. Meo, Yohanes E. Watu, dan Andy Lena selaku Pengurus Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua disaksikan oleh Pemerintah Desa Inerie, Perangkat Dusun Maghilewa, Tokoh Masyarakat, dan sejumlah warga Kampung Adat Maghilewa. Ini merupakan salah satu program kerja Divisi AWPeduli. Co-Founder Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua, Arnoldus Wea, menyebut alasan paling mendasar yang melatari penyerahan bantuan ini ialah agar Kampung Adat Maghilewa tetap lestari.

“Migrasi warga merupakan ancaman terbesar bagi keberlangsungan Kampung Adat Maghilewa ini. Upaya pencegahan sejak dini perlu terus diupayakan. Penyerahan seperangkat sound system ini bukan upaya pertama. Sudah ada berbagai upaya yang dilakukan sebelumnya, sebagai misal rehabilitasi Rumah Adat (Sa’o) dan pembentukan Komunitas Pariwisata Kampung Adat (KOMPAK) Maghilewa,” ungkap Arnoldus Wea yang biasa disapa AW kepada wartawan, pada Sabtu malam, 17 April 2021.

Menurutnya, sound system yang diserahkan, dimaksudkan untuk mendukung kerja-kerja KOMPAK, antara lain memperlancar pertemuan, sosialisasi, tonton bersama, diskusi, dan semua hal terkait pengembangan juga pelestarian Kampung Adat Maghilewa, sesuai Misi Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua. “Sasaran jangka panjangnya ialah agar Kampung Maghilewa juga masuk dalam salah satu destinasi wisata di Ngada. Diharapkan juga, bantuan ini dapat berguna dan dipergunakan sebagaimana mestinya,” kata AW.

Sebagai penerima, Ketua Komunitas Pariwisata Kampung Adat (KOMPAK) Maghilewa, Pelipus Wea (58 tahun), mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua. “Seperangkat sound system yang diserahkan, sungguh amat bermanfaat demi memperlancar program dan kerja KOMPAK ke depannya dan akan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan bersama. KOMPAK menjamin keamanan sound system ini dan akan membuat peraturan agar digunakan secara tepat sasar, dirawat, sehingga bertahan untuk jangka waktu yang lama,” ucap Pelipus.

Hadir juga Kepala Desa Inerie, Benediktus Milo (65 tahun). Kades Inerie memberi pesan agar KOMPAK harus tetap kompak. Selain mengimbau agar bantuan yang diberikan oleh Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua ini dijaga dan digunakan secara baik dan benar, Benediktus Milo juga menyinggung soal kebersihan Kampung Adat Maghilewa serta Jere dan Watu sebagai kampung tetangga. “Tanggung jawab menjaga kampung harus menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya Pengurus KOMPAK atau Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua,” tegas Milo.

Daniel Tato (71 tahun) selaku Tokoh Masyarakat pun berpesan agar bantuan yang diberikan harus dijaga. “Seluruh masyarakat harus juga mendukung KOMPAK dan Yayasan Arnoldus Wea Dhegha Nua. Harus jaga, harus dukung,” ajaknya. (*)

Sumber berita dan foto (*/AWTim/MSD)

Editor (+roni banase)