Koperasi Projamin Belu Demo Olah Lahan Kering Pertanian di Kakuluk Mesak

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Koperasi Profesional Jaringan Mitra Negara (Projakop) Mitra Sejahtera Belu bekerja sama dengan STM Nenuk menghelat demo pengolahan lahan kering pertanian di Dusun Rotiklot, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu 19 Mei 2021.

General Manager, Jhonny Kilai mengungkapkan, koperasi ini bertujuan memajukan kegiatan perekonomian para anggota dengan memanfaatkan lahan tidur. Gerakan hijau yang merupakan visi misi koperasi harus dimaksimalkan hingga petani menikmati hasil yang sangat memuaskan. “Target kita merekrut anggota sebanyak – banyaknya, menggarap lahan tidur di sekitar Bendungan Rotiklot, membersihkan lahan, lalu menanam kembali tanaman yang ada nilai ekonomisnya”, ujarnya.

Projakop yang bergerak di bidang multi usaha tersebut, lanjut Kilai, akan melibatkan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pertanian dan Perkebunan dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat petani.

Selain itu, sambung Jhonny Kilai, Projakop telah menjalin sinergisitas dengan sekolah kejuruan STM Nenuk guna  memodifikasi alat–alat pertanian biasa menjadi lebih tepat guna. Diharapkan, ke depan siswa – siswi STM bisa menjadi perakit andal alat pertanian tepat guna sekaligus menjadi petani–petani sukses milenial.

Pada kesempatan itu, Pater Lukas Uran, SVD mengatakan, kehadiran Projakop di wilayah Belu dengan melibatkan siswa – siswi STM Nenuk adalah sesuatu yang sangat berharga, di mana para pelajar sekolah kejuruan teknik mesin dan bangunan, diberi kesempatan mendapatkan pengalaman belajar tambahan. Para pelajar terlibat langsung dalam kegiatan tersebut guna melihat dari dekat cara menggunakan traktor dalam pengolahan lahan pertanian dengan teknologi tepat guna. Para pelajar juga belajar langsung di lapangan dan bisa menerapkannya di masa–masa yang akan datang.

“Terima kasih kepada Projakop yang sudah mau bekerja sama dengan STM Nenuk. Visi misinya pun sudah dipaparkan tim projakop di sekolah beberapa waktu lalu. MoU vokasi selama 4 (empat) tahun ini merupakan kesempatan bagi anak–anak STM Nenuk untuk belajar sesuatu yang baik dan bisa mengaplikasikan ketika sudah tamat sekolah sesuai tuntutan zaman,” ucap Pater Lukas.

Anggota DPRD Belu fraksi Golkar, Benediktus Hale menyambut baik kehadiran Projakop sebagai hal yang positif dan luar biasa. Lahan tidur di wilayah asalnya itu, menurut Bene Hale, sangat banyak dan karena itu perlu dihidupkan dan dimanfaatkan secara maksimal bersama Projakop.

Anggota DPRD Belu, Benediktus Hale (topi hitam kanan)sedang memantau persiapan demo pengolahan lahan kering

“Terima kasih atas kehadiran Projakop, semoga semuanya bisa berjalan dengan baik. Kami yang sudah menjadi anggota, akan berupaya menyebarkan informasi ini kepada semua orang sekaligus mengajak untuk bergabung,” ungkap Bene Hale yang juga merupakan Dewan Pakar Projakop Kabupaten Belu.

Dikatakannya, semua traktor tangan milik masyarakat Rotiklot akan dimodifikasi di STM Nenuk untuk memenuhi syarat teknologi tepat guna. Program projakop kelihatan sederhana tetapi sangat mengena dengan kebutuhan dasar pertanian masyarakat. “Sebagai anggota dewan, saya siap mengawal program ini sesuai kewenangan yang ada. Kami bersama masyarakat siap untuk sukseskan program Projakop di wilayah Dusun Rotiklot,” tandas anggota DPRD dua periode asal Dapil II.

Ketua Kelompok Tani Putri Manu Siri, Pius Mau menambahkan, Bendungan Rotiklot yang terletak di wilayah Dusun Rotiklot itu, manfaatnya tidak dirasakan sama sekali oleh warga sekitar. Air dialirkan ke lahan persawahan melewati perkampungan, sementara lahan kering di sekitarnya tidak. “Terima kasih, kami siap jalankan program ini. Semoga dengan adanya Projakop di wilayah ini bisa membantu kami dalam mengolah lahan tidur,” papar Pius Mau.

Dilansir dari Nusapagi.com, Koperasi Projakop adalah koperasi yang dikelola secara profesional dan mandiri oleh Organisasi Perkumpulan Pro Joko Widodo Ma’ruf Amin (Projamin) untuk menghidupkan kegiatan perekonomian anggota yang bergerak di bidang multi usaha, yang meliputi simpan pinjam, perkebunan, pertanian, peternakan, tambak, perdagangan komoditi lokal, usaha pengembang perumahan (real estate) atau developer , pertambangan, usaha trasportasi, usaha IT dan telekomunikasi, usaha alat kesehatan, alat peraga pendidikan, dan usaha – usaha lainnya.

Tujuannya:

  • Menjadi pelopor Koperasi Produsen di Seluruh Indonesia dengan Networking Projamin dari tingkat DPP sampai PR dan 2 Sayap Organisasi BALNAS PROJAMIN dan Garuda Muda Projamin (GMP);
  • Menggarap lahan tidur menjadi lahan produktif di lahan – lahan  negara yang belum terpakai dengan pola HGU, pinjam pakai, membuka unit – unit sekolah kejuruan dan bermitra dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
  • Membuka lapangan kerja baru sesuai dengan usaha yang sedang dijalankan sebagai penggiat Koperasi Projakop;
  • Menyejahterakan anggota dengan memberikan pinjaman modal usaha yang saling menguntungkan sehingga dapat membesarkan organisasi Projamin dan Koperasi Projakop.

Layanan / Bisnis Koperasi antara lain : Agrobisnis, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perikanan, Tambak Udang, Pertambangan, Perdagangan kecil dan besar Komoditi ekspor, Perdagangan Komoditi Lokal.

Gerakan Hijau, (contoh di Provinsi NTT) yakni Penanaman 100 pohon Sengon Laut/ Jabon per anggota. Potensi pendapatan anggota dari penjualan pohon berumur 4 (empat) tahun mencapai ratusan juta rupiah.

Untuk daerah lain akan disesuaikan dengan pohon apa yang bisa tumbuh dan nilai jual pohon tersebut berharga tinggi dan menguntungkan anggota Koperasi Projakop. Skema bagi hasilnya akan dituangkan dalam Pedoman Rumah Tangga Projakop. (*)

Penulis + foto: (*/ Herminus Halek)