Semangat Menenun Sanggar Nunupu Kuneru Diapresiasi Dekranasda Belu

Loading

Belu – NTT, Garda Indonesia | Ketua Dekranasda/TP PKK Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dra. Freni Indriani Yanuarika dan Wakil Ketua Rinawati BR Perangin Angin, S.E., M.M. bersama rombongan berkunjung ke Sanggar Tenun Ikat Nunupu Kuneru di Kelurahan Manumutin, RT 12, RW 04, Kecamatan Kota Atambua, pada Selasa, 25 Mei 2021; memberikan apresiasi atas semangat belajar anak-anak dan para pengajar. Meskipun dalam kondisi yang serba terbatas, tetapi tetap memiliki keinginan untuk belajar tenun.

“Luar biasa, kondisi yang sangat sederhana membuat ibu-ibu guru dan anak-anak tetap semangat ingin belajar tenun. Semoga dengan sekolah tenun seperti ini, bisa menjadi inspirasi bagi anak – anak lain di Kabupaten Belu,” ungkap Ketua Dekranasda Belu, Dra. Freni Indriani Yanuarika dan Wakil Ketua Rinawati BR Perangin Angin, S.E., M.M.

Anak–anak, imbuh Freni Indriani Yanuarika (Istri Bupati Belu, red), bisa belajar untuk melestarikan dan mengembangkan warisan leluhur secara turun temurun dengan modal terbatas. “Dan saya sangat bangga atas semangat ibu-ibu yang mau membantu. Tentunya kami akan memberikan bimbingan dan pendampingan sehingga keberadaan sekolah tenun bagi anak-anak ini bisa berjalan terus, tidak hanya untuk jangka pendek tetapi jangka panjang”, tandasnya.

Ketua Dekranasda/TP PKK Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dra. Freni Indriani Yanuarika (berbusa tenun hijau) dan Wakil Ketua Rinawati BR Perangin Angin, S.E., M.M. (berbusa putih dan tenun) bersama rombongan berkunjung ke Sanggar Tenun Ikat Nunupu Kuneru di Kelurahan Manumutin, RT 12, RW 04, Kecamatan Kota Atambua, pada Selasa, 25 Mei 2021

Ketua Sanggar Tenun Ikat Nunupu, Anastasia Dorathea Mau mengemukakan, kelompok tenun ini terbentuk sejak 9 Februari 2021. Saat ini, baru berjalan selama kurang lebih empat bulan.

Kegiatan belajar tenun ini, urai Ketua Sanggar, dilakukan 2 (dua) kali seminggu, setiap hari Rabu dan Jumat mulai pukul 15.00—16.00 WITA. Peserta berjumlah 15 orang, SMA 5 orang, SMP 4 orang, dan SD 6 orang.

“Walaupun kondisi kami yang sangat terbatas, tidak mengurangi semangat anak-anak untuk belajar. Dengan adanya belajar tenun ikat yang kita tanamkan kepada anak-anak usia dini, maka anak-anak semakin mencintai budaya Indonesia, khususnya budaya orang Belu. Karena, Tenun Belu untuk mengangkat derajat kaum perempuan yang ada di Kabupaten Belu,” terang Anastasia, Ketua Sanggar Tenun Ikat Nunupu.

Foto bersama Dekranasda Belu dan Sanggar Tenun Ikat Nunupu Kuneru

Untuk mendukung proses belajar tenun anak–anak, Anastasia berharap, Pemerintah Kabupaten Belu bisa memberikan bantuan alat-alat tenun dan gedung yang memadai, sehingga semangat belajar para peserta dalam bertenun tidak terkendala.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Belu,  Yasinta Rinjani Bria, A.Pi, M.Si., Sekretaris Dinas PP dan KB Kabupaten Belu drg. Ansila Eka Muti, Kepala Bidang Industri Dinas Perindag Kabupaten Belu, Erni Ganggas, S.H. (*)

Sumber Berita + foto: kominfobelu

Editor: Herminus Halek