BI NTT Kerja Sama Pemkot Kupang & Telkom Pecut Transaksi Pakai QRIS di Pasar

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kupang dan PT. Telkom Indonesia, melaksanakan program digitalisasi pasar di Kota Kupang, diawali dengan pencanangan transaksi digital menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dengan QR Code di Pasar Oebobo, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu pagi, 2 Mei 2021.

Digitalisasi Pasar yang dilakukan mencakup penerimaan retribusi serta digitalisasi transaksi pembayaran melalui QRIS dan terus dipecut Bank Indonesia agar dapat direplikasi dan diimplementasikan pada pasar-pasar lainnya di Kota Kupang dan di seluruh NTT.

Bank Indonesia melalui sinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya akan terus mendorong upaya digitalisasi  dengan meningkatkan akseptansi QRIS sehingga dapat mencapai target nasional 12 juta merchant. Saat ini, secara nasional jumlah merchant QRIS telah mencapai 7,09 juta merchant dan untuk Provinsi NTT sebanyak 35.095 merchant, meningkat sebesar 12.8% dibandingkan dengan awal tahun 2021.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja dalam sesi doorstop pencanangan QRIS bertema “Ayo ! Ketong Samua Belanja Pake QRIS, Biar Mudah, Cepat, dan Aman” di Pasar Oebobo mengatakan Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi keuangan melalui Standar Nasional Pembayaran melalui QR atau yang disingkat menjadi QRIS, sekaligus mendorong kesuksesan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI).

“Kita berharap masyarakat dapat mengenal dan menggunakan digitalisasi di pasar tradisional guna membangun masyarakat digital dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) karena transaksi melalui QRIS, uangnya langsung ke rekening pemerintah daerah,” ucap I Nyoman Ariawan Atmaja didampingi Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore; Direktur PD Pasar Kota Kupang, Kardinad Leonard Kale Lena; Kepala Bank NTT Cabang Utama, Boy Nunuhitu, dan Perwakilan Telkom Indonesia, CEO QREN Fajar Eridianto.

Dari 8 (delapan) pasar di Kota Kupang, tandas I Nyoman Ariawan Atmaja, 3 pasar akan segera digitalisasi oleh Telkom Indonesia dan PD Pasar Kota Kupang.

Penyerahan CSR dari Bank Indonesia Perwakilan NTT kepada pedagang di Pasar Oebobo

Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore menyampaikan Pemkot Kupang telah menyediakan regulasi terkait penggunaan digitalisasi dengan pembayaran non-tunai melalui QRIS. “QRIS ini sebuah langkah luar biasa dan jika diterapkan di semua tempat pembayaran, maka dapat meminimalkan pungli dan korupsi. Saya hadir di sini untuk memastikan proses digitalisasi berjalan,” ulasnya.

Selain itu, imbuh Wali Kota Jefri, dari pengalaman penggunaan QRIS dapat meningkatkan PAD. “Karena uangnya langsung masuk ke PAD, karena memudahkan saat pembayaran,” ungkapnya seraya ditambahkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT bahwa kenaikan PAD hingga 2—3 kali.

Sementara itu, Direktur PD Pasar Kota Kupang, Kardinad Leonard Kale Lena mengungkapkan terdapat kendala dalam pemungutan retribusi di level pedagang. “Tahap awal kami menggunakan 2 (dua) mesin EDC untuk pembayaran retribusi kebersihan dan retribusi harian,  jika telah berjalan maksimal, maka akan diterapkan pada pembayaran kios dan parkir,” urainya.

Penulis,  editor dan foto (+roni banase)