Bupati Belu : Pengobatan Gratis Bukan Untuk Angkat Popularitas

Loading

Belu-NTT, Garda Indonesia | Peluncuran program kesehatan gratis bagi masyarakat Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan dilaksanakan pada Agustus 2021, bukan semata–mata bertujuan untuk mengangkat popularitas, melainkan karena lebih dari 50% kondisi masyarakat Belu yang tidak bisa mengakses pelayanan kesehatan. Program ini pun sesuai dengan perintah Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang jaminan hak dasar masyarakat dalam memperoleh pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

Demikian diungkapkan Bupati Belu dr. Agustinus Taolin, Sp.PD-KGEH, FINASIM dalam kegiatan ramah tamah bersama para Tokoh Agama Kristen di Aula Gedung Wanita Betelalenok, Atambua pada Rabu, 16 Juni 2021.

Baca juga : http://gardaindonesia.id/2021/06/16/pemda-belu-eksekusi-program-berobat-gratis-pada-agustus-2021/

Demi menjaga kondisi zona hijau wilayah Kabupaten Belu selama masa pandemi Covid–19, Bupati Agus Taolin meminta masyarakat untuk menaati ketentuan 5M, mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas/ bepergian jauh, serta melaksanakan 3T yakni testing, tracing dan treatment.

Guna mewujudkan masyarakat Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif, Bupati Belu berharap agar para Tokoh Agama Kristen sudi berperan aktif dalam memberikan dukungan terhadap semua program prioritas pemerintah berupa kontribusi, masukan dan konsep pemberdayaan umat.

“Mustahil kami kerjakan sendiri. Apalagi waktunya tiga setengah tahun saja dan acara seperti ini juga akan terus dilaksanakan bersama tokoh agama yang lain untuk mendapatkan input,” ujar Bupati Belu.

Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, M.M. menambahkan, diskusi bersama para tokoh agama seperti ini amat penting untuk mendapatkan masukan brilliant, sekaligus menjadi dasar bagi kepemimpinan periode ini guna memperbaiki pelayanan.

Wakil Bupati menyampaikan, untuk pemberdayaan masyarakat, pemerintah akan terus mendorong kelompok-kelompok UMKM dengan memberikan pelatihan, bantuan serta pendampingan. Ia berharap, semua stakeholders bisa berkontribusi dengan bahu–membahu, mengambil bagian sesuai dengan kompetensi dan kemampuan masing–masing demi membangun Belu.

“Mari kita bergandengan tangan, dan jangan biarkan Bupati dan Wakil Bupati serta Aparatur Sipil Negara (ASN, red) berjalan sendiri dalam membangun Belu ini,” pintanya.

Hadir dalam acara tersebut, Pj. Sekda Belu, Frans Manafe, S.Pi., Kaban Kesbangpol, Marius F. Loe, S.IP., Ketua Majelis GMIT Klasis Belu, Ketua Majelis GKTT Diaspora Eksistensi Timor Barat, Gembala Sidang GBI Filadelfia, Gembala Sidang GBI Kalvari Misi, DPC Gamki Belu serta Gembala Sidang El Shadai. (*)

Sumber berita + foto: prokompimdabelu

Editor: Herminus Halek