Reses di Desa Kabuna, Anggota DPRD Belu Bagi Hasil Sawahnya ke Warga

Loading

Belu–NTT, Garda Indonesia | “Sebagai wujud rasa kemanusiaan, saya bagikan kemasan sembako berupa beras, minyak goreng dan mi. Beras itu saya ambil dari hasil panen sawah sendiri. Saya mol padinya, kemudian saya kemas dan bagi kepada mereka 65 KK. Meskipun tidak seberapa, tetapi itulah bentuk kepedulian saya kepada mereka”, ungkap Benediktus J. Hale, S.H., anggota DPRD Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di Atambua, pada Kamis, 1 Juli 2021.

Ketua Fraksi Golkar itu mengungkapkan, reses yang dilakukannya di RT 008 dan 009, Dusun Weraihenek, Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, pada Kamis, 1 Juli 2021, dihadiri oleh masyarakat dalam jumlah sangat terbatas mengingat kondisi Belu saat ini berstatus zona merah terkait penularan Covid–19. “Belu saat ini lagi zona merah, jadi masyarakat yang hadir sangat terbatas. Kita harus mengantisipasi penyebaran virus mematikan ini dengan menerapkan protokol kesehatan 5 M, yakni mencuci tangan pakai sabun menggunakan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan menghindari bepergian”, urainya.

Anggota Komisi III DPRD ini mengatakan, ketika berada bersama masyarakat yang semuanya warga eks Timtim itu, ternyata ada sejumlah keluhan yang diterima, yakni menyangkut rumah, jalan, listrik dan air bersih. Kondisi jalan masih pakai sirtu, listrik baru 5 KK yang memiliki meteran dari total 65 KK, dan 60 KK lainnya menumpang arus pada 5 meteran itu. “Dari 5 meteran itu pun saya yang sumbangkan 3 buah sejak 2 tahun lalu. Untuk rumah yang sekarang ini, kebanyakan sudah rusak sehingga mereka minta agar pemerintah membantu. Sumur bor sampai saat ini hanya 1 unit. Ini, masukan untuk saya sampaikan nanti dalam laporan reses”, ujarnya.

Bene Hale meminta agar masyarakat 2 RT itu memuat keluhan–keluhan ini dalam Musrenbangdus dan diusulkan melalui Musrenbangdes. Selanjutnya, dikawal oleh komisi III yang bermitra langsung dengan Dinas PUPR.

Salah seorang Ketua RT, Abrao Dos Santos yang dihubungi Garda Indonesia menyatakan rasa bangga dan hormat terhadap kehadiran anggota DPRD Bene Hale di wilayahnya. Menurutnya, anggota DPRD yang satu ini selalu memberikan perhatian kepada masyarakat yang ada di sana sejak periode I hingga periode II sekarang.

Terkait kebutuhan air bersih, ungkap Abrao Dos Santos, sumur bor hanya 1 unit, dengan jumlah pemakai sebanyak 78 KK, sehingga dirasakan beban pemakaian melampaui ketersediaan debit air. “Bapak Bene Hale sering membantu menyiapkan solar bagi kebutuhan mesin penyedot air dari sumur. Kalau mesinnya rusak, bapak dewan juga selalu membantu untuk memperbaiki”, tambahnya.

Abrao berharap, semoga dengan adanya reses ini semua keluhan yang dititipkan ke Anggota DPRD Bene Hale dapat terpenuhi, meski pun nantinya secara bertahap. (*)

Penulis + foto: (*/ Herminus Halek)