Usai Penetapan KPUD, Wakil Bupati Terpilih Sabu Raijua Ambil Langkah Taktis

Loading

Sabu Raijua, Garda Indonesia | Pasca-penetapan Paket 2M sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) yakni Drs. Nikodemus N.Rihi Heke, M.Si. dan Yohanis Uly Kale, A.Md pada Rapat Pleno Terbuka Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sabu Raijua pada Rabu, 28 Juli 2021, maka Wakil Bupati Terpilih Yohanis Uly Kale. A.Md. melakukan kunjungan perdana di Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Oasa, pabrik rumput laut serta meninjau Pelabuhan Biu di Kecamatan Sabu Timur.

Saat kunjungan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Sabu Raijua periode 2021—2024, didampingi Plt. Kadis Perindag dan PTSP Sabu Raijua, Lagabus Pian beserta staf, Camat Sabu Timur Ramenius J.K. Mangngi Djo dan staf.

Apa saja langkah taktis yang akan dilaksanakan terhadap kedua pabrik di Pulau Sejuta Lontar tersebut?. Kita bakal menunggu pasca-pelantikan dan guna membangun Sabu Raijua, perlu sinergisitas berbagai pihak dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya yang ada, guna merumuskan kebijakan terbaik.

Wakil Bupati Terpilih Sabu Raijua saat meninjau Pelabuhan Biu di Kecamatan Sabu Timur.

Tentunya, Paket 2M (Maballa dan Mahoro, red) akan berkarya lebih sungguh-sungguh membawa masa depan Sabu Raijua ke arah yang lebih baik, untuk menjawab harapan dan doa masyarakat. Oleh karena itu, perlu dukungan dari semua elemen masyarakat terhadap semua potensi Sabu Raijua, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) juga peningkatan ekonomi masyarakat.

Kepada Garda Indonesia pada Jumat sore, 30 Juli 2021, Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Sabu Raijua, Yohanes Uly Kale membeberkan kunjungan yang dilakukan merupakan langkah taktis guna melihat dan memilah apa yang harus dibenahi.

“Kami (Paket 2M, red) telah ditetapkan KPUD, maka secara hukum kami sudah sah, tinggal menunggu pelantikan,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Bupati Jo Uly, sapaan akrabnya menegaskan bahwa pabrik air kemasan harus segera berjalan di Sabu Raijua. “Saya telah melihat fisik pabrik tersebut. Sementara tak beroperasi karena izin Halal dari MUI dan BPOM menggunakan milik orang lain, termasuk password. Sehingga masih ada tunggakan pembayaran yang harus diselesaikan,” ujarnya sembari akan terus mengikuti perkembangannya.(*)

Sumber dan foto (*/alfons lay)

Editor (+roni banase)