Warga Respons “Pesta di Pulau Semau NTT” Ini Klarifikasi Panitia Penyelenggara

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Pasca-perhelatan pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten dan Kota Se-Provinsi NTT oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) pada Jumat, 27 Agustus 2021 di Desa Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang dan dihelat sesi entertaint & dinner yang mana tampak kerumunan orang tak mengindahkan protokol kesehatan (menjaga jarak dan memakai masker, red) dengan hiburan musik di Pantai Otan, maka bermunculan berbagai respons masyarakat berupa kritikan bahkan hujatan memenuhi ruang media sosial.

Simak Video “Pesta di Pulau Semau” di link ini : https://youtu.be/RtP0UReuwrQ

Sepertu akun Ningsih Lema menuliskan di dinding status facebook: “Sangat memalukan. Rakyat kecil, yang makan dari berjualan di suruh tetap di rumah. Keluarga meninggal di beri status Covid dan dikubur tanpa ada jeda bagi keluarga untuk memberikan penghormatan terakhir. Tapi dong (mereka, red) pesta seperti orang gila. Terlalu he lalu kasih keluar zona hijau. Bebal sekali.” Postingan ini telah dibagikan lebih kurang 19 kali.

Serupa, akun Tommy Aquino menuliskan, “Pintar Berkelit. Saat kita mengkritisi acara kumpul-kumpul di Semau, ada yang mulai sodor lampiran Instruksi Mendagri Nomor 36 tahun 2021 mengenai PPKM. Katanya, hanya Kota Kupang dan Sumba Timur yang masih terapkan PPKM Level 4. Tapi perlu kalian ingat, semua level PPKM (level 1—4), yang berbeda cuma soal metode kerja, kapasitas peserta/pengunjung, waktu operasional, dsb. Sedangkan protokol kesehatan (jaga jarak, pakai masker, tidak berkerumun, dsb) tidak pernah berubah untuk semua level PPKM. Jadi entah itu level 1,2,3 atau 4, prokes harus tetap dijaga.”

“Coba lihat yang terjadi di Semau. Apakah prokes benar-benar dijaga? Faktanya, ada yang bagaya lepas masker, tidak jaga jarak (ini yang paling fatal), dll. Dan perlu diingat juga bahwa acara di semau itu bukan acaranya Pemkab Kupang semata. Di situ hadir Gubernur, Wagub, anggota DPRD NTT, pejabat pemprov, serta kepala daerah/perwakilan kepala daerah se-NTT. Sponsor utama kegiatan adalah Bank NTT. Jadi yang dari provinsi harusnya jadi contoh karena masih ada daerah di NTT yang terapkan PPKM level 4. Bupati yang daerahnya tidak lagi terapkan PPKM level 4 juga harus jadi contoh karena di desa-desa, aparat desa masih terapkan PPKM yang sangat ketat.”

Akhir kata, tulis Tommy Aquino di dinding status facebook, saya ucapkan terima kasih untuk kalian semua para pejabat (termasuk anggota DPRD NTT) yang sudah berpesta di atas penderitaan rakyat. Postingan ini per Minggu malam, 29 Agustus 2021 pukul 00.05 WITA  telah direspons oleh 274 orang dengan 127 komentar dan 80 kali dibagikan.

Pelatihan Tenun Ikat dan Pemanfaatan Layanan Perbankan oleh Bank NTT kepada masyarakat di Pulau Semau

Dan masih banyak lagi pergunjingan terkait “Pesta di Pulau Semau” tersebut dibicarakan di berbagai grup Whatsapp dan viral di media sosial hingga dipublikasikan oleh media mainstream.

Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho (sebagai salah satu pihak penyelenggara di antara OJK, Pemprov NTT, dan Pemda Kupang) kepada Garda Indonesia pada Minggu siang, 29 Agustus 2021 menegaskan bahwa penerapan protokol kesehatan ketat wajib dan telah diterapkan kepada peserta pengukuhan TPAKD di Pulau Semau. “Semua undangan wajib dites antigen dan difasilitasi panitia (wajib negatif Covid-19, red),” ungkapnya seraya menandaskan bahwa semua izin lengkap.

Selain itu, imbuh Alex Riwu Kaho, terdapat  pergerakan kesehatan dan ekonomi yang terjadi (H-1 Pengukuhan TPKAD), kegiatan itu dapat berjalan karena banyak hal misalnya ada sektor jasa transportasi darat, konsumsi, UMKN yang produknya langsung dikontrak oleh offtaker.

Di samping itu, terang Alex Riwu Kaho, ada kehadiran pihak Pelindo, PLN, Pertamina, yang memberikan langkah-langkah maju peningkatan kapasitas pelabuhan, jejaring perdagangan untuk ekspor. “PLN memberikan kerja sama dengan para petani untuk penyediaan jaringan dan daya  listrik langsung ke lahan-lahan pertanian milik petani secara bertahap. Pertamina juga menawarkan produk Langit Biru dan Perta Shop bagi Desa dan BumDes dan masih banyak lagi kegiatan positif yang terjadi saat itu,” ungkap Alex Riwu Kaho.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Bank NTT saat acara pengukuhan TPAKD oleh Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat pada Jumat, 27 Agustus 2021 pukul 15.00 WITA—selesai antara lain : Penyerahan beasiswa Simpanan Pelajar kepada Siswa SD, SMP, dan SMA (KEJAR); Penyerahan Kredit Mikro Merdeka; Penyerahan Sertifikat Capacity Building Homestay, Petani Rumput Laut dan Tenun Ikat; Penyerahan BAST Kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi Perpompaan Peternakan Sapi; Penyerahan 500 Paket Sembako Bantuan Presiden RI untuk PPKM Level 4 Pemprov NTT dan 250 paket sembako dari BMPD; dan Peluncuran Aplikasi Marketplace kerja sama BPD NTT dan PT Telkom.

Pengukuhan TPKAD oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat

Sementara itu, giat pendahuluan oleh Bank NTT sebelum hari pengukuhan TPKAD di Pantau Otan Semau yakni memberikan Vaksinasi Covid-19 kepada 1.250 warga di 2 (dua) kecamatan yakni di Semau dan Semau Selatan.

Senada, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja kepada Garda Indonesia pada Sabtu malam, 28 Agustus 2021 pukul 22.41 WITA menyampaikan bahwa pengukuhan TPAKD di Pulau Semau telah mendapat persetujuan dari Gugus Tugas Covid-19.

“Acara tersebut sudah mendapat persetujuan dari gugus tugas. Dan menggunakan protokol kesehatan. Kita semua menggunakan antigen sebelum menghadiri acara tersebut,” tandasnya.

Sebelumnya, pada konferensi pers bersama awak media pada Selasa, 24 Agustus 2021 di lantai 5 Kantor Pusat Bank NTT, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda NTT, Lery Rupidara menjelaskan TPAKD dibentuk untuk menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong akses keuangan yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi. “Pengukuhan TPAKD ini akan dilakukan pada minggu ini yang akan dikukuhkan langsung oleh Gubernur NTT di Pulau Semau pada Jumat, 27 Agustus,” ujar Lery.

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengungkapkan ditunjuknya Pulau Semau menjadi lokasi pengukuhan TPAKD karena pulau tersebut memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup besar seperti budidaya rumput laut, bawang merah, mangga, dan alpukat serta perairannya mulai dimanfaatkan untuk budidaya ikan Kerapu.

Penulis dan Editor (+roni banase)

Foto oleh Humas Bank NTT & Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT