Belu–NTT, Garda Indonesia | Bupati Belu dr. Taolin Agustinus, Sp.PD – KGEH, FINASIM dan Wakil Bupati Drs. Aloysius Haleserens, M.M. bersama Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ir. Ali Jamil, MP., PH.D, Direktur Serealia Dirjen Tanaman Pangan, Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, Kepala BWS Nusra II, Kadis Pertanian Provinsi NTT dan Kadis Pertanian Kabupaten Belu melakukan penanaman perdana Jagung Hibrida varietas Nasa 29 di lokasi food estate seluas 53 hektar di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 21 Agustus 2021.
Dirjen PSP Kementerian Pertanian menyampaikan bahwa food estate ini dikawal oleh dua kementerian, yakni Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian dengan melibatkan BUMN untuk pemanfaatan hasil sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo.
Dirjen PSP meminta kepada para petani untuk menjaga dan memelihara lahan food estate setelah penanaman sampai masa panen sehingga hasilnya bisa mencapai enam ton per hektar karena varietas yang dipakai adalah varietas unggulan. Jika hasilnya baik, maka akan diberikan hadiah kepada para petani sukses berupa alsintan.
“Nanti kita tanam bertahap di semua lahan berjumlah 54,5 hektar. Kita akan tanam sorgum sekitar tiga sampai empat hektar untuk menjadi lahan percontohan atau role model untuk food estate di NTT maupun di Indonesia,” tambahnya.
Direncanakan, ujar Dirjen PSP, Menteri Pertanian dan Menteri PUPR akan meninjau lahan food estate dalam bulan ini, dan jika tidak ada kendala, maka Presiden Joko Widodo pun akan turut datang. Dirjen PSP pun mengharapkan dukungan penuh dari PUPR terkait pengelolaan air Bendungan Rotiklot.
“Nanti nyiramnya pakai jadwal, jangan sampai kelebihan air yang menyebabkan tanaman mati. Tolong siapkan petugasnya sehingga bisa dipantau,” pintanya.
Di akhir arahannya, Dirjen meminta masyarakat untuk membantu menjaga fasilitas yang ada karena seluruh fasilitas itu dibiayai oleh uang masyarakat. “Mohon dibantu dan dijaga sehingga tidak sekali tanam saja. Tanam berikutnya alat sprinkle ini masih bisa digunakan,” tuturnya.
Bupati dr. Taolin Agustinus, atas nama masyarakat Belu menyampaikan terima kasih kepada Menteri PUPR dan Menteri Pertanian. “Terima kasih atas semuanya yang diberikan kepada rakyat Belu, dan kami sudah berjanji akan menjaga sampai produksi dan harus berhasil. Semoga dengan kehadiran food estate ini dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Belu,” ucap Bupati Belu.
Untuk diketahui, penanaman jagung di lokasi food estate menggunakan teknik double track (20 : 40 : 90) dengan keunggulan populasinya lebih banyak dibanding yang lain. Penanaman jagung Hibrida varietas Nasa 29, per lubang hanya satu biji dengan target rata–rata produktivitas 6 ton/hektar. (*)
Sumber berita + foto: prokompimbelu
Editor: (*/Herminus Halek)