Kantor Bahasa NTT Helat Bengkel Penulisan Terjemahan Bahasa Dawan

Loading

SoE-TTS, Garda Indonesia | Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menggandeng Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Timor Tengah Selatan (TTS), melakukan kegiatan Bengkel Penulisan Produk Terjemahan bertempat aula Hotel Timor Megah pada tanggal 4—7 September 2021.

Kepala Kantor Bahasa NTT  Syaiful Bahri Lubis dalam kesempatan itu mengatakan bengkel penerjemahan ini sebenarnya terkait literasi, penerjemahan, dan pelindungan bahasa daerah.

“Jadi tiga kegiatan ini beririsan dan menjadi satu kegiatan,” terangnya.

Pesertanya, imbuh Syaiful, adalah anak-anak yang menulis cerita dengan dua versi yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah (Dawan, red). Selanjutnya akan diterbitkan dan menjadi bahan pengayaan bagi anak- anak di daerah asal atau di daerah tutur bahasa daerah tersebut.

“Jadi, namanya bengkel penerjemahan berbagai bahasa daerah,” jelas Syaiful Lubis.

Selanjutnya, urai Syaiful, akan diterbitkan dan didistribusikan karya penerjemahan ini ke wilayah-wilayah yang menggunakan bahasa tersebut. Dan buku ini boleh digambarkan oleh Pemda, dan akan mencetaknya dan apabila kurang huruf bisa menambah dan menggandakan tanpa mengubah isi.

Bahan bacaannya bisa saja diambil dari cerita rakyat atau cerita lain, dan yang penting bacaan ini ada dua versi yaitu versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Dawan. Tak harus dari cerita rakyat tetapi boleh bercerita tentang hewan atau cerita pengalaman mereka sendiri.

“Ini kabupaten ketiga yang melaksanakan kegiatan bengkel penulisan produk terjemahan bahasa secara berantai dari Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara (TTU) dan saat ini di Kabupaten TTS, dan minggu depan di Kabupaten Kupang, Alor, Sumba dan Flores,” ungkap Lubis.

Sementara itu, Ketua (FTBM) Kabupaten TTS, Lefinus Asbanu memberikan apresiasi kepada Kantor Bahasa Provinsi NTT yang telah menyelenggarakan kegiatan bengkel penulisan produk terjemahan di Kabupaten TTS.

Lefinus menyampaikan ada 13 peserta dari Komunitas Lakoat Koejawas yang memberikan pemahaman terkait dengan penulisan dan penerjemahan terhadap bahasa daerah.

“Kegiatan ini sangat bagus dan harapan saya sebagai ketua FTBM, setelah mengikuti kegiatan ini bisa mengaplikasikan apa yang telah diperoleh kepada TBM-TBM lain dan komunitas-komunitas lain yang bergerak di bidang Literasi,” pinta Lefinus atau akrab disapa Lenzho. (*)

Penulis dan Foto (*/Daud Nubatonis)

Editor (+roni banase)