Muswil III FK PKBM NTT via Virtual, Pilih Pengurus DPW Periode 2020—2025

Loading

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPW FKPKBM Provinsi NTT), menghelat secara virtual musyawarah wilayah (Muswil) III pada Sabtu, 11 September 2021 pukul 09.00 WITA—selesai melalui zoom yang dihadiri dan diikuti lebih kurang 33 peserta yang terdiri dari Ketua DPP FK PKBM Indonesia, Drs. Suhartono, S.T., Sekjen Djailani Abubakar; Pengurus DPP FK PKBM Jakarta, Mulyadi; Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd., M.Si. Kepala BP PAUD Dikmas NTT, Ketua Himpaudi NTT, Ketua DPW FK PKBM NTT, dan para ketua DPD FK PKBM se-NTT.

Panitia penyelenggara Muswil III FK PKBM Tahun 2021, Yati Fraga, S.E. dalam laporannya menyampaikan persiapan dan pelaksanaan Muswil sesuai dengan rapat persiapan DPW tanggal 18 Agustus 2021 di Kupang dan SK Panitia nomor 6/SK/DPWFKPKBMNTT/VIII/2021 tanggal 18 Agustus 2021.

Pelaksanaan Muswil III FK PKBM, imbuh Yati Fraga, dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting karena masih dalam masa pandemi dengan tema kegiatan, “Optimalisasi peran pengelola FK PKBM dalam mewujudkan peran pendidikan non-formal SPNF di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mandiri dan berdaya saing.”

Ketua DPW FK PKBM NTT periode 2015—2020, Aram Kolifai, S.H.

Ketua DPW FK PKBM NTT periode 2015—2020, Aram Kolifai, S.H. menyampaikan bahwa perhelatan Muswil III FK PKBM dilakukan sesuai dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART).

“Sebenarnya masa kepengurusan kami hanya hingga tahun 2020, namun karena berbagai macam kendala, maka kebijakan diambil oleh DPP sehingga kami diberikan mandat hingga terlaksananya Muswil III FK PKBM dan dalam rangka mengakhiri dan  mempertanggungjawabkan semua yang telah kami lakukan sesuai amanat Muswil II pada tahun 2015,” ucap Aram seraya menyampaikan terima kasih atas semua dukungan.

Ketua DPP FK PKBM Indonesia, Drs. Suhartono, S.T., dalam arahannya mengungkapkan karena kecintaan terhadap Nusa Tenggara Timur, maka akan mengawal Muswil III FK PKBM NTT dan menyampaikan apresiasi karena mampu menjalankan amanah konsitusi dengan melaksanakan Muswil meski dalam kondisi pandemi.

“Ada tiga hal pokok yang harus dilaksanakan dalam muswil yakni merefleksikan diri apakah kita telah melakukan amanah atau aspirasi saat Muswil II, dan akan disampaikan dalam laporan pertanggungjawaban sangat penting guna mengonsepkan ke depan karena kita adalah pelayan PKBM. Lima tahun ke depan kita akan menghadapi tantangan jauh berbeda terkait kondisi komunikasi, ekonomi, dan peserta didik. Dan menyusun program kerja tak perlu muluk-muluk, dengan tolok ukur dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar PKBM,” urainya.

Ketua DPP FK PKBM Indonesia, Drs. Suhartono, S.T.

Selain itu, imbuh Ketua DPP FK PKBM Indonesia, dari 22 kabupaten/kota dengan  jarak tempuh sangat jauh yang terdiri dari berbagai pulau. “Dan tentunya menjadi perhatian dan perbincangan kita bersama dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kami juga saling mengisi dan membantu dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT,” tandasnya seraya mengucapkan terima kasih kepada Kadis Linus Lusi.

Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT,  Linus Lusi, S.Pd., M.Si. dalam sambutannya menyampaikan memaknai momentum Muswil III FK PKBM menyampaikan apresiasi kepada para pengurus dalam masa jabatannya meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Nusa Tenggara Timur.

“Sesuai Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 3 menyatakan pusat kegiatan belajar masyarakat merupakan pusat kegiatan non-formal dengan program sangat beragam harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dan program PKBM harus bermakna dalam mendukung Provinsi NTT di jajaran literasi, numerasi, dan survei karakter yang menjadi program nasional sementara digulirkan dan dapat menjembatani berbagai persoalan yang tidak  di pendidikan formal,” urai Linus Lusi.

Pendidikan non-formal, lanjut Linus Lusi, dalam hal ini PKBM Nusa Tenggara Timur di masa otonomi daerah memiliki kinerja luar biasa karena didukung oleh bidang Pendidikan Luar Sekolah saat itu. “Namun seiring dengan perkembangan nomenklatur, maka strategi dari PKBM dapat menciptakan inovasi di tengah berbagai persoalan dan sesuai strategi dari PKBM menghasilkan lulusan yang kompeten dan bersaing di dunia kerja,” tandasnya.

Penulis, editor dan foto (+roni banase)

Komentar ditutup.