Belu–NTT, Garda Indonesia | Wakil Ketua DPRD Agustinus Tulasi, S.H. dan Ketua Komisi II DPRD Timor Tengah Utara (TTU), Agustinus Siki bersama rombongan mengunjungi Plaza Pelayanan Publik Timor, Atambua , Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat, 8 Oktober 2021.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Belu, Dra. Maria Kornelia Eda Fahik, M.M. menyampaikan selamat datang di Plaza Pelayanan Publik Timor.
Kadis PMPTSP Belu mengatakan, kehadiran Plaza Pelayanan Publik Timor memberikan kemudahan bagi masyarakat Belu dalam urusan surat – surat yang berhubungan dengan berbagai izin, lantaran seluruh pelayanan sudah tersistem dan terintegrasi satu pintu.
“Tentunya, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Belu merasa bangga dan senang, yang mana dengan kedatangan Wakil Ketua DPRD TTU bersama rombongan di Plaza Pelayanan Publik Timor dalam rangka observasi mall pelayanan publik. Perlu diketahui bersama bahwa plaza pelayanan publik ini merupakan satu inovasi untuk mempercepat pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat,” kata Eda Fahik.
Wakil Ketua DPRD TTU, Agustinus Tulasi, S.H. dalam sesi wawancara menjelaskan bahwa tujuan dari kunjungan kerja untuk memantau sekaligus belajar secara dekat tentang kerangka yang akan ditempuh dalam mendirikan atau membentuk mall pelayanan publik di Kabupaten TTU.
“Karena di NTT hanya ada satu mall pelayanan publik, kami disarankan untuk datang belajar di Kabupaten Belu,” ujar Agus Tulasi.
Lanjut Agus Tulasi, sesuai dengan amanat Peraturan Presiden RI bahwa setiap kabupaten memacu segala potensi yang dimiliki untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan juga merupakan syarat utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Jadi, dengan mendirikan plaza pelayanan publik di Kabupaten TTU, maka masyarakat diefektifkan untuk mendapatkan perizinan–perizinan yang tersistem dan terintegrasi satu pintu,” imbuhnya.
Agus Tulasi menyebutkan, dengan adanya mall pelayanan publik, tentu akan sangat membantu untuk menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten TTU yang berbatasan dengan negara Timor Leste. Sektor perbatasan menjadi nilai jual yang perlu dikembangkan. (*)
Berita: (*/Kominfobelu – Dora & Norci)
Foto: Hirro
Editor: Herminus Halek