Pasca-gempa Berpotensi Tsunami di NTT, Gubernur Minta Masyarakat Jangan Panik

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) langsung merespons  dengan menghelat konferensi pers di lantai 1 Kantor Gubernur NTT, usai mendengar informasi terkait gempa serta potensi tsunami yang menimpa masyarakat di Pulau Flores dan Lembata pada Selasa siang, 14 Desember 2021.

Hadir bersama Gubernur VBL pada kesempatan tersebut, Asisten Adminstrasi Umum, Johanna Lisapaly, Kepala Biro Umum, George Hadjo, Plt. Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Prisila Parera, serta Staf Khusus Gubernur bidang Politik, Imanuel Blegur.

“Kepada seluruh masyarakat yang ada di Flores, Lembata dan sekitarnya untuk tetap tenang, jangan panik serta dapat kembali ke rumah masing-masing untuk mengecek kondisi rumah, apakah ada yang rusak berat akibat gempa tadi,” imbau Gubernur VBL.

VBL juga menyampaikan bahwa telah berkoordinasi dengan seluruh bupati, forkopimda termasuk kapolda dan danrem untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan. Kita tetap memantau situasi dan perkembangan, dan sampai saat ini belum ada laporan kepada provinsi terkait adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan,” ungkapnya.

VBL pun tetap mengimbau agar masyarakat sekitar Pulau Flores dan Lembata untuk tetap waspada pasca-gempa berkekuatan magnitudo 7,4 tersebut. Imbauan ini menyusul peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar masyarakat setempat tetap waspada terhadap gempa susulan dan potensi adanya tsunami.

“Walaupun BMKG telah menyampaikan bahwa potensi tsunami telah berakhir, tapi kita harus tetap waspada khususnya kepada warga masyarakat sekitar pulau Flores, Lembata dan sekitarnya,” tuturnya.

VBL juga menandakan bahwa tetap berkoordinasi dengan semua pihak untuk memantau terus perkembangan situasi apabila sewaktu-waktu terjadi gempa susulan. “Dan jika hal tersebut terjadi, masyarakat diimbau untuk bergerak cepat menuju titik kumpul aman yang telah ditentukan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data resmi dari BMKG menyebutkan bahwa pada hari Selasa, 14 Desember 2021 pukul 11.20.23 WITA wilayah Laut Flores diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=7,4. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,59 LS dan 122,24 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser. Dan hingga pukul 12.40 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa bumi susulan dengan maksimum M=5,6.(*)

Sumber dan foto (*/Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT)

Editor (+roni banase)