Duta Lapas Perempuan Kupang Aktif Layani Keluarga Narapidana

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Duta Layanan yang bertugas di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kupang selalu menunaikan tanggung jawab mereka dengan memberikan layanan maksimal dengan 5 (lima) S yakni berupa senyum, salam, sapa, sopan, dan santun kepada keluarga para napi atau warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Kondisi tersebut, redaksi Garda Indonesia alami saat menyempatkan diri berkunjung pada Senin siang, 31 Januari 2022. Memasuki halaman lapas yang dihuni oleh para WBP perempuan dan dikepalai oleh seorang perempuan pula, bernama Raden Tarbiati; tampak suasana asri, bersih, dan nyaman menyelimuti lapas yang memperkerjakan 68 aparatur sipil negara (ASN) tersebut.

Jika Anda yang belum pernah masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan atau penjara (diksi lama, red), maka bagi Anda mungkin terasa menyeramkan, namun suasana tersebut tentunya berbeda dengan penampilan dari Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang tersebut yang berhasil menjadi juara lomba kebersihan pada tahun 2020 dan menjadi satu-satunya satuan kerja (satker) di lingkup Kanwil Kementerian Hukum dan HAM NTT yang menyabet penghargaan wilayah bebas dari korupsi (WBK) pada tahun 2021.

Saat Garda Indonesia memarkirkan kendaraan, kemudian menuju ke dalam Lapas Perempuan Kupang, maka langsung disambut ramah, sopan, santun, dan tentunya dengan senyuman manis oleh Wina dan Sherin Elim seraya bertanya maksud kedatangan. Sembari mempersilakan menggunakan handsanitizer, kedua Duta Layanan Lapas tersebut membantu mengarahkan dan berkoodinasi dengan petugas di dalam areal lapas.

Kepada Garda Indonesia, Wina Riwu Kaho, mantu dari mantan Bupati Rote Ndao, Lens Haning ini pun mengungkapkan bahwa harus menyapa tamu yang berkunjung dengan ramah, dan bertutur kata sopan. “Meskipun menggunakan masker, namun harus senyum karena terpancar dari mata,” ujar cucu dari Simon Riwu Kaho.

Senada, Sherin Elim menyampaikan semenjak bertugas sejak awal tahun 2021, tetap melayani para keluarga narapidana dengan ramah menggunakan aplikasi karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19. “Kunjungan keluarga bersifat daring atau online yang mana LPP menyediakan telepon seluler untuk memudahkan keluarga bersua dengan para narapidana,” urainya.

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang, Raden Tarbiati yang menakhodai 68 aparatur sipil negara (ASN) ini pun menekankan bahwa duta layanan merupakan program Kementerian Hukum dan HAM RI dan dipadukan dalam inovasi wilayah bebas dari korupsi.

“Kami berkoordinasi dengan Ombudsman terkait penerapan Duta Layanan dan menggunakan aplikasi layanan terpadu berbasis online atau L Turbo. Dan Duta Layanan bertugas di depan LPP untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat,” papar Raden Tarbiati.

Untuk pelayanan secara daring atau online, imbuh Kepala Lapas Perempuan yang bertugas sejak tahun 2020 ini menyampaikan bahwa pihaknya menggunakan fitur WhatsApp. Sementara, untuk layanan secara tatap muka langsung dilayani oleh Duta Layanan.

Yang paling menarik dari layanan L Turbo, imbuh Raden Tarbiati adalah layanan penitipan makanan. “Mengapa paling menarik, karena saat pandemi Covid-19, WBP dan keluarga tak bisa bertemu, maka mereka dapat bertemu melalui video call. Selain itu, kebutuhan jenis makanan WBP pun bervariasi dan diizinkan masuk melalui Duta Layanan,” urainya sembari menambahkan bahwa pihak keluarga pun dapat menelusuri apakah titipan sudah diterima atau belum melalui aplikasi L Turbo.

Penulis dan Editor (+roni banase)