Anak Muda Berpolitik? Partai Demokrat Beri Ruang Besar

Loading

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak anak muda untuk membela keadilan dan merawat demokrasi di Indonesia. Ajakan dari calon pemimpin muda Indonesia tersebut disampaikannya saat membuka rapat pimpinan nasional (Rapimnas) dan HUT ke-2 Bintang Muda Indonesia (BMI) di Jakarta pada Minggu, 30 Januari 2022. Bintang Muda Indonesia merupakan salah satu organisasi sayap resmi Partai Demokrat.

“Jangan sampai anak muda hanya dijadikan sebagai aksesoris politik,” ucap Ketum AHY yang selalu tampil segar atau fresh dengan busana atau outfit milenial ini sembari mengapresiasi perjalanan BMI selama ini.

Suami dari Annisa Pohan ini, mengajak semua pengurus BMI yang rata-rata berusia di bawah 40 tahun, untuk memiliki semangat memajukan dan memerankan anak muda.

AHY yang menjadi calon presiden termuda pada perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2019 ini, mengapresiasi BMI yang memberikan ruang besar bagi anak muda untuk berperan dan berkreasi, tidak seperti pihak-pihak yang menjadikan anak muda hanya aksesoris politik.

“Sebagai sayap partai, BMI harus menjadi organisasi yang kokoh dan solid dalam rangka merawat Indonesia dan mengawal perjuangan Demokrat,” tutur AHY.

Muda Adalah Kekuatan di Negeri Tergantung Tindakan (NTT)

Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Leo Lelo saat dialog media pada Sabtu siang, 29 Januari 2022,  menekankan bahwa kepengurusan Demokrat NTT butuh kelompok milenial atau generasi Z untuk bergabung dengan Partai Demokrat. Sesuai dengan tagline Partai Demokrat “Muda adalah Kekuatan”, maka kepengurusan partai berlambang mercy ini pun berupaya merekrut kader muda untuk berpolitik dengan mempersiapkan mereka berupa kematangan SDM, emosional, dan integritas.

Leo Lelo, Ketua DPD Demokrat NTT periode 2021–2026

Leo Lelo pun menjabarkan kepengurusan menurut gender perempuan 35 persen dan laki-laki 65 persen. Adapun total kader sebanyak 141 orang pada periode 2021—2026. “Menurut klasifikasi umur di bawah 40 tahun sebesar 55 persen dan di atas 40 tahun sebesar 45 persen. Menurut komposisi agama, Islam 6 persen, Kristen Protestan 44 persen, dan Katolik 50 persen,” urai Leo Lelo sembari mengungkapkan kepengurusan menurut wilayah, Sumba 15 persen, Flores 35 persen, dan Timor 50 persen.

Terkait latar belakang pekerjaan, tandas Leo Lelo, kepengurusan Partai Demokrat NTT, terbagi atas pensiun ASN, BUMN/BUMD 6 persen, Profesional 12 persen, Pejabat publik 4 persen, Wiraswasta termasuk UMKM sebesar 78 persen. Sementara klasifikasi kader lama 33 persen dan kader baru 67 persen.

“Ini menjadi strategi kemenangan Partai Demokrat pada perhelatan Pileg, Pilpres, dan Pilkada 2024,” pungkas Leo Lelo yang pernah menjadi Ketua Tim Kampanye Provinsi NTT guna memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden RI ke-6 yang dipilih secara langsung oleh rakyat pada tahun 2004.

Penulis dan Editor (+roni banase)