Tantangan Julie Laiskodat Dijawab Politeknik Negeri Kupang

Loading

Kupang, Garda Indonesia | Politeknik Negeri Kupang (PNK) diminta Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat untuk tak hanya sekadar belajar di papan tulis dan di kelas saja, namun sekiranya dapat mengimplementasikan ilmu kepada masyarakat. Dan ini merupakan tindak lanjut dari PNK usai kunjungan kerja ke Dekranasda. Demikian disampaikan Direktur PNK, Frans Mangngi, S.T., M.Eng. kepada awak media usai menghibahkan mesin mixer garam bahan baku sabun kepada Dekranasda NTT yang selanjutnya dihibahkan ke UMKM.

“Ibu Gubernur (Julie Laiskodat, red) menantang atau men-challenge kami. Dari 3 (tiga) teknologi yang diminta, kami baru menyanggupi mesin mixer garam bahan baku sabun, satunya berbentuk kemasan karena teknologinya membutuhkan ketelitian. Sebenarnya, alat ini multi-fungsi, bisa mencampur pakan ternak, namun sesuai permintaan dari Ibu Gubernur,” urai Frans Mangngi sembari menyampaikan kegembiraannya dapat berkontribusi dan berkolaborasi dengan Dekranasda NTT.

Baca juga :

https://gardaindonesia.id/2022/02/14/pnk-hibah-mesin-mixer-garam-bahan-baku-sabun-ke-dekranasda-ntt/

Selanjutnya, imbuh Frans Mangngi, Politeknik Negeri Kupang bakal melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dan selanjutnya menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dekranasda NTT. “MoU itu payung besar, aksinya dituangkan dalam perjanjian kerja sama untuk berkontribusi membantu UMKM,” ungkapnya.

Direktur Politeknik Negeri Kupang dari jurusan teknik mesin produksi dan perawatan ini pun menyampaikan bahwa di PNK terdapat 6 (enam) jurusan yakni teknik mesin, teknik elektro, teknik sipil, akuntansi, pariwisata, dan bisnis. “Dari setiap jurusan dapat membantu UMKM dengan kompetensinya masing-masing. Kemarin (Sabtu sore, 18 Desember 2021), PNK mendukung ekonomi rakyat di pusat kuliner Pasar Loti Klasis Kota Kupang Timur (K3T) Petuk Kupang seputar Jembatan Petuk bekerja sama dengan GMIT Klasis Kota Kupang,” urai Frans Mangngi seraya mengucapkan terima kasih kepada Ketua UMKM Naik Kelas, Bobby Fanggidae yang memfasilitasi kolaborasi PNK dengan Dekranasda NTT.

Dari kiri ke kanan, Bobby Fanggidae, Frans Mangngi, dan Julie Laiskodat

Sementara itu, Bobby Fanggidae mengatakan bahwa untuk membangun NTT ini butuh banyak ilmu, bukan hanya sekadar bantuan mesin saja dari PNK, namun dapat berupa etos kerja, dan tata kelola, semua ilmunya ada di Politeknik Negeri Kupang. “Jadi, nanti MoU dan PKS juga menyangkut sumber daya manusia (SDM) jangan hanya mesin. Kita punya mesin bagus, namun faktor produksi utama yaitu manusia. Itu yang kita harapkan agar PNK dapat juga menggarap manusia,” urainya.

Direktur Utama (Dirut) Bank Perkreditan Rakyat Tanaoba Lais Manekat (BPR TLM) yang memiliki nama lengkap Robert P. Fanggidae ini pun mengungkapkan bahwa Julie Sutrisno Laiskodat menyampaikan rasa optimisme bahwa kerja sama dengan PNK bakal berkembang dan diharapkan dapat menandatangani MoU dan PKS pada Minggu ketiga Maret 2022.

“Ini bukti bahwa Politeknik Negeri Kupang sanggup,” ucap Bobby Fanggidae dengan penuh kegembiraan.

Bobby Fanggidae juga membeberkan bahwa sejak awal Frans Mangngi dilantik menjadi Direktur Politeknik Negeri Kupang, dipertemukan dengan Dekranasda NTT agar dapat berkontribusi dan selanjutnya dapat bekerja sama. “Karena saya lihat, setiap anggota dewan saat reses selalu membeli alsintan dari aneka mesin, rumah mesin, dan maxindo, padahal di sini (PNK, red) ada,” tandasnya.

Penulis dan Editor (+roni banase)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *