Tolak Teken Berita Acara Bantuan, Sikap Kades Oeinlasi TTS Disesali Masyarakat

Loading

SoE, Garda Indonesia | Masyarakat Desa Oeinlasi, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyesalkan sikap Kepala Desa Oeinlasi, Nahum Nomleni yang menolak tanda tangan berita acara (BA) penyerahan bantuan ternak ayam petelur 500 (lima ratus) ekor dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI ke Kelompok Tani Pejuang pada Sabtu, 12 Februari 2022.

Ketua Kelompok Tani Pejuang, Tertulianus Tampani menjelaskan, bahwa ketika didatangi tim dari BPTU Denpasar, Dinas Peternakan Provinsi NTT, dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS, Nahum Nomleni menolak untuk menandatangani BA penyerahan bantuan itu lantaran dinilainya sebagai kegiatan yang tidak jelas. Dan, akhirnya Camat Amanatun Selatan yang membantu menandatangani BA tersebut.

“Kali kedua saya sendiri yang ke sana juga tidak dilayani tanpa alasan yang jelas dari kepala desa,” tuturnya.

Nahum Nomleni ketika dikonfirmasi di Kantor Desa Oeinlasi pada Selasa, 15 Februari 2022, mengatakan bahwa ia menolak lantaran belum mengetahui adanya Kelompok Tani Pejuang di Desa Oinlasi.

“Saya hanya mau mengklarifikasi bahwa herannya ada kelompok yang masuk per dusun di sini tapi kenapa saya ini selaku kepala desa tidak tahu. Tiba – tiba saya dikagetkan dan mereka minta untuk saya tanda tangan berita acara penyerahan bantuan ayam petelur sebanyak 500 ekor itu,”  imbuh Kades Nahum.

Nahum Nomleni pun meminta agar pembina bersama ketua kelompok menemui dirinya untuk klarifikasi. “Saya siap untuk tanda tangan, tapi intinya datangkan yang namanya pembina kelompok dan ketua kelompok untuk kita klarifikasi. Kalau memang tidak datang, ya tidak usah. Karena, saya kepala desa yang terpilih oleh masyarakat tanpa intervensi dari pihak mana pun,” tekan Nahum Nomleni, yang baru dilantik pada 14 Januari 2022.

Kades Nahum Nomleni mengaku, dirinya seorang preman yang bisa menyuruh orang untuk mencelakakan siapa pun , jika dirinya mau. Bahkan, dirinya sangat berpengaruh dan dikenal di mana – mana, dan bisa lolos sebagai ketua DPRD apabila mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif.

“Ini hanya segelintir orang saja. Saya ini sampai Belu pasti orang kenal saya. Saya kalau mau ikut DPR pasti saya ketua DPR. Saya kalau tidak suka orang siapa, saya bisa suruh orang dan celakai orang. Saya punya otak begitu. Saya otak Fretalin juga. Otak sonde (tidak) bagus. Jadi, kalau memang kita butuh klarifikasi yang baik, dan di sini kita akan mufakat untuk mendatangkan bantuan untuk masyarakat, ya mari kita omong yang baik,” tandasnya dengan mimik sombong.

“Biar kita transparan sudah. Yang kemarin tidak keluar dan tentukan hak pilih adalah orang – orang itu. Seakan – akan mereka tidak mengakui bahwa ada pemerintahan di Desa Oeinlasi. Nah, bagaimana informasi mau datang, kalau mereka tidak dukung saya. Jadi, nanti saya buatkan surat panggilan supaya kami saling berhadapan muka dan kami klarifikasi ini,” papar Kades Nahum Nomleni. (*)

Penulis(*/Daud Nubatonis)

Editor (+Herminus Halek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *