Kepala BI I Nyoman Ariawan Atmaja : Terima Kasih Bank NTT

Loading

Bajawa, Garda Indonesia | Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengapresiasi kinerja Bank NTT atas berbagai inovasi yang dilakukan saat ini, khususnya pengembangan digitalisasi pembayaran nontunai. Hal ini diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, saat kegiatan peluncuran atau launching Pasar Digital Bobou, Bajawa, Kabupaten Ngada, Sabtu pagi, 16 April 2022.

Menurut Nyoman, Bank Indonesia terus mendorong seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), termasuk Bank NTT untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Untuk itu, pasar tradisional harus terus didorong untuk menjadi pasar digital.

“Kami tentunya sangat mendukung program ini, karena ada dua tujuan, yaitu bagaimana bertransaksi antar pedagang dengan pembeli secara digital. Seperti yang terlihat di Pasar Bobou, seluruh pedagang sudah menggunakan Qris Bank NTT. Begitu juga pembayaran retribusinya semuanya menggunakan digitalisasi, sehingga semuanya bisa transparan, akuntabel, dan bisa setiap hari dicek berapa saldonya,” jelas Nyoman.

Dengan pengalaman di daerah lain, Nyoman sampaikan bahwa dengan model QRIS atau pembayaran nontunai telah berdampak sangat luar biasa pada kenaikan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 30—70 persen. Di samping itu, ada efisiensi yang signifikan dalam pelaksanaan PAD, dan hal ini harus bisa dicontoh oleh seluruh kabupaten-kota di NTT, namun jika melihat NTT dari sisi indeks kompetitif, ternyata masih berada di peringkat 26 dari 34 provinsi di Indonesia.

Hal tersebut, tekan Nyoman Ariawan Atmaja, mengindikasikan bahwa pencapaian di NTT masih jauh dari harapan. “Ada beberapa variabel, yaitu tingkat kepemilikan smartphone dan inklusi keuangan, termasuk di dalamnya ada infrastruktur seperti akses jaringan internet,” sebutnya.

Terhadap kondisi itu, Bank Indonesia bersama-sama dengan PJP, termasuk Bank NTT di tahun 2021, telah memberikan bantuan sosial Bank Indonesia berupa fasilitas wi-fi dan paket data kepada 25 pasar tradisional di NTT. Nyoman pun mengapresiasi dukungan Bank NTT karena digitalisasi pasar tradisional sangat penting di dalam membangun digital di NTT.

Apalagi di NTT saat ini, ungkap Nyoman, mengalami kenaikan sebesar 338 persen merchant QRIS, atau meningkat dari 31.000 menjadi 105.000.  “Terima kasih kepada seluruh PJP, termasuk Bank NTT yang sangat luar biasa. Begitu juga di Kabupaten Ngada ini mengalami kenaikan merchant QRIS 467 persen, atau dari sekitar 600-an menjadi 19.000,” ujarnya.

Peningkatan ini menunjukkan bahwa sudah sedemikian banyak yang dilakukan Bank Indonesia dalam rangka menuju digitalisasi. “Tetapi di tahun 2022 ini, kita targetnya tidak hanya merchant, tetapi juga user yaitu sebanyak 345.000, dibandingkan jumlah penduduk sebesar 8—9 persen. Kami berharap dengan dukungan dari gubernur, pemerintah kabupaten-kota juga seluruh PJP dan Bank NTT, target ini kita akan capai di tahun 2022,” ucap Nyoman disambut tepuk tangan hadirin.

Bank Indonesia juga akan tetap mendukung pasar digital melalui program wi-fi gratis, baik kepada 25 pasar tradisional yang ada, maupun perluasan yang akan dilakukan. Komitmen Bank Indonesia menurut Nyoman akan terus ada, termasuk di dalamnya selalu melakukan edukasi dan mendorong seluruh stakeholder, seperti kerja sama Bank NTT dengan Pemda Ngada ini, agar digitalisasi ini berjalan dan terus berkembang hingga mencapai harapan bersama.

“Terima kasih kepada Bank NTT yang telah mendukung seluruh digitalisasi termasuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang ada di NTT,” tandas Nyoman.

Terpantau, pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan perjanjian kredit pinjaman daerah antara Pemerintah Kabupaten Ngada dengan Bank NTT. Termasuk, penandatanganan kerja sama penerimaan pembayaran retribusi daerah antara Pemda Kabupaten Ngada dengan Bank NTT.

Hadir pada kesempatan itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Ngada Paru Andreas, Direktur Utama Bank NTT Alex Riwu Kaho dan jajaran, bersama para staf khusus gubernur, sejumlah pimpinan DPRD Provinsi NTT dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov NTT. (*)

Sumber (*/tim/Obed Gerimu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *