Ananda Beach Hotel Sanur & Aroma Ikan Mak Beng

Loading

Oleh : Roni Banase

Hari keenam bagi kami sekeluarga menikmati suasana Bali, berbeda dan unik. Memilih lokasi hotel di Sanur, usai menginap di Bakung Beach Resort Kuta pada 4—7 Agustus. Sebelumnya pada awal kedatangan saya, istri dan anak bungsu, Edmund pada Selasa, 2 Agustus 2022, menginap di Nirmala Resort Jimbaran (hotel dengan konsep vila, meski berlantai empat) hingga Kamis, 4 Agustus 2022.

Memilih menginap di Ananda Beach Hotel Sanur (hotel berkonsep urbanview) pada Minggu, 7 Agustus, hotel tua namun masih terawat ini berlokasi di Jalan Hangtuah persis berada di belakang Warung Mak Beng merupakan hasil penelusuran guna meng-upgrade kapasitas Agoda (kini mencapai level gold, dan saat ini memanen diskon, lumayan ya, hehehehe).

Memandang pesona Urbanview Ananda Beach via Agoda rupanya tak serupa fakta. Hotel ini telah berdiri sekitar 28 tahun lalu berawal dari rumah tinggal hingga menjadi penginapan persis di depan pantai Sanur dan berimpitan dengan warung ikan terkenal Mak Beng.

Malam pertama menginap, kesan pertama yang kami digapai berupa alunan deburan ombak pantai Sanur dengan ritme layak musik relaksasi pengantar tidur. Lalu pada pagi hari, terdengar rentetan pelantang dari deretan penyedia jasa kapal cepat ke Nusa Lembongan dan Nusa Penida.

Saat waktu telah menunjukkan sekitar pukul 06.30 WITA, perlahan merayap masuk melalui kamar mandi, aroma kuliner ikan khas Mak Beng. Aroma dari kumpulan bumbu penyedap rasa tersebut mulai menjajaki seluruh ruangan kamar, mengalahkan aroma pengharum ruangan tergantung di AC.

Kami pun mulai saling memandang satu sama lain lalu perlahan muncul rasa risi terhadap aroma itu. Tak dipungkiri, bumbu penyedap rasa yang digunakan Mak Beng memang magenap (bahasa Bali untuk lengkap).

Rasa penasaran lalu muncul di benak kami, seperti apa kelezatan kuliner Ikan Mak Beng yang didengungkan Pak Nyoman (pemilik grab mobil langganan kami).

“Maaf bapak, saya hanya bisa sampai di sini saja, bapak dan ibu bisa turun di sini lalu berjalan kaki menuju hotel persis di belakang Warung Mak Beng,” ucapnya kepada kami saat mengantar kami dari Bakung Beach Hotel Kuta hingga ke Ananda Beach Hotel Sanur.

Tak lupa, Pak Nyoman pun menyarankan kami untuk menyantap suguhan racikan Ikan Mak Beng. Saya dibikin penasaran. Seperti apa kelezatan kuliner Ikan Mak Beng hingga begitu ramai dikunjungi oleh wisatawan Nusantara dan mancanegara dan membuatnya begitu terkenal hingga memperoleh penghargaan dari dalam dan luar negeri?

Pada hari kedua di Sanur, Senin malam, 8 Agustus, rupanya rasa penasaran lebih dahulu mendorong hasrat Edmund. Waktu telah menunjukkan pukul 21.30 WTA, kami pengunjung terakhir dan mendapat porsi terakhir juga (luar biasa, setiap hari menu ikan yang disediakan selalu habis, tak tersisa). Dan rupanya porsi yang tersedia hanya 1 (satu) porsi besar lengkap seharga 65 ribu rupiah terdiri dari 1 piring nasi putih, 1 mangkuk sup ikan, dan 1 potong ikan goreng.

Rasa penasaran pun menggerogoti kami bertiga.

Saat mulai menyantap, Edmund duluan berkomentar, “Bapa, ini memang enak,” ucapnya kepada saya dan mamanya.

Kami bertiga usai menyantap hidangan menu ikan di Warung Mak Beng Sanur. Foto: istimewa/koleksi pribadi

Betul! Kelezatan kuah ikan Mak Beng memang tiada duanya. Wajar saja, kami tak tahan aromanya saat menghinggapi ruangan kamar hotel tempat kami menginap. Bukan aroma tak sedap ya, namun aroma kelezatan memenuhi setiap sudut kamar.

Keesokan harinya, Selasa, 9 Agustus 2022, kami terpaksa harus pindah ke Puri Gopa Hotel Sanur (meski masih tersisa 1 [satu] hari), karena tak tahan dengan aroma bumbu penyedap dari Warung Mak Beng dan tentunya kami bakal makan tiap hari di situ.

Dilansir dari grab.com, siapa pun yang akan ke Bali dan googling kuliner wajib apa yang harus dicoba, pasti Warung Mak Beng masuk dalam list tersebut. Kepopuleran kuliner satu ini memang bukan tanpa sebab. Sepertinya, sudah puluhan tokoh populer yang wara-wiri menikmati kuliner yang terletak di pesisir pantai Sanur ini deh. Di balik itu semua, ada cerita menarik dari Warung Mak Beng yang harus kamu ketahui loh.

Supaya Anda bisa mengapresiasi lebih kelezatan Warung Mak Beng, ini dia 5 (lima) cerita Warung Mak Beng Bali yang harus diketahui.

1. Sudah berdiri bahkan sebelum Indonesia merdeka

Coba ingat kembali pelajaran PPKn kamu dulu. Pasti ingat kapan Indonesia mengproklamirkan kemerdekaannya ‘kan? Okay, buat kamu yang lupa, Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Nah, empat tahun sebelumnya, tepatnya di tahun 1941, Ni Ketut Tjuki mendirikan warung Mak Beng ini. Kebayang ‘kan betapa legendarisnya warung yang terletak Jalan Hang Tuah No.45, Sanur, Denpasar ini?

2. Resep legendaris tetap terjaga baik

Saat ini Warung Mak Beng dikelola oleh generasi ketiga atau cucu dari Ni Ketut Tjuki. Meskipun demikian, para penerus Warung Mak Beng ini tetap menjaga resep seperti sedia kala untuk memanjakan para pelanggan setianya. Bahkan, banyak dari pengunjung Warung Mak Beng sudah ke sini sejak masih kecil lho. Kalau kamu telusuri Tripadvisors pasti akan menemukan banyak review yang menyebutkan kalau Warung Mak Beng selalu konsisten dalam rasa. Jarang-jarang loh ada kuliner legendaris yang bisa menjaga kualitasnya seperti Mak Beng.

3. Ikan hasil tangkapan nelayan Bali

Mungkin ini jadi salah satu rahasia dari konsistensi rasa Warung Mak Beng. Sejak awal didirikan, Warung Mak Beng menggunakan ikan segar hasil tangkapan nelayan lokal. Ikan-ikan yang diambil pun berasal dari perairan Bali dan sekitarnya. Mungkin ini salah satu yang membuat sup ikan Warung Mak Beng terasa ‘Bali’ banget.

4. Cuma punya satu menu utama

Secara teknis sih ada tiga. Tapi, ketiganya itu adalah bagian dari satu set menu utama. Yap, betul banget, Warung Mak Beng hanya menyajikan satu menu utama saja sejak awal pendiriannya lho. Apalagi kalau bukan ikan goreng dengan sambal terasi, sop kepala ikan, dan nasi putih. Sederhana? Memang. Tapi jangan ragukan rasanya ya. YouTuber Mark Wiens saja sampai jatuh cinta dengan rasanya.

5. Sekilas tentang cita rasa Warung Mak Beng

Kamu bisa cek beragam reviewer merasakan foodgasm dalam suapan pertama. Mulai dari sambalnya dulu deh. Mak Beng menyajikan sambal terasi segar dengan tingkat kepedasan yang bisa membuat orang dewasa bercucuran keringat loh, asyik ‘kan?

Selanjutnya, kita bahas ikan gorengnya. Ikan yang digunakan sebagai bahan baku adalah ikan cakalang, kakap, dan tenggiri. Tekstur daging yang keras membuatnya nggak mudah hancur namun tetap terasa lembut ketika dinikmati. Makanya ikan goreng Warung Mak Beng ini terkenal crunchy di luar tapi lembut di dalam.

Nah, terakhir soal sup ikannya. Kalau biasanya orang-orang ogah makan sup ikan karena bau amis, maka nggak dengan sup di Warung Mak Beng ini. Campuran bumbu rempah khas Bali, belimbing wuluh, dan timun membuat sup ikan yang berwarna kuning ini terasa segar dengan pedas rempah menjadi penguat rasa gurihnya. Wah, bikin ngiler deh. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *