Prof Deddy Lasfeto dilahirkan di SoE, Timor Tengah Selatan (TTS), 28 Juni 1980 merupakan anak dari pasangan Almarhum Simon Lasfeto dan Maria Blandina Lasfeto Boru. Ia menamatkan pendidikan dasar SD hingga SMA di SoE kemudian menempuh pendidikan tinggi di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.
Kupang | Politeknik Negeri Kupang (PNK) patut berbangga, hingga Maret 2025 berhasil mencetak 4 (empat) guru besar, guru besar pertama dikukuhkan pada tahun 2020, guru besar kedua pada tahun 2023, dan guru besar ketiga dan keempat pada awal tahun 2025.
Prosesi rapat senat terbuka luar biasa pengukuhan guru besar ketiga, Jappy Parlindungan Fanggidae dan guru besar keempat, Deddy Lasfeto dikukuhkan oleh Direktur Politeknik Negeri Kupang, Frans Mangngi, S.T., M.Eng.IPM. pada pada Jumat, 21 Maret 2025.
Menariknya, guru besar keempat dengan bidang kepakaran pembelajaran digital dan komputasi merupakan Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Kupang, Prof. Dr. Deddy Barnabas Lasfeto, S.T., M.T.
Prof Deddy Lasfeto dilahirkan di SoE, Timor Tengah Selatan (TTS), 28 Juni 1980 merupakan anak dari pasangan Almarhum Simon Lasfeto dan Maria Blandina Lasfeto Boru. Ia menamatkan pendidikan dasar SD hingga SMA di SoE kemudian menempuh pendidikan tinggi di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.
Gelar guru besarnya diraih atas penelitian berjudul, “Integrasi computational thinking dalam sistem augmented reality sebagai inovasi pembelajaran pada pendidikan menengah di Indonesia”. Penelitian Prof. Deddy Lasfeto dilakukan pada sistem aplikasi sekolah menengah pertama di wilayah Jawa (Surakarta) dan luar Jawa (Kabupaten TTS).
Dipaparkan Prof. Deddy Lasfeto, augmented reality merupakan sistem aplikasi yang dikembangkan menggunakan tipe Marker-based Augmented Reality dengan mempertimbangkan aspek efektivitas, dan ketersediaan koneksi internet. Sistem yang dikembangkan terdiri atas 2 (dua) metode yakni mode akses online, menggunakan media penyimpanan cloud server dan mode akses offline dimana objek visual tersimpan dalam aplikasi.
Ditekankan Prof. Deddy Lasfeto, sistem pembelajaran memberikan peluang dengan pengalaman belajar dan ketrampilan kognitif lebih baik dan tantangan digital lebih berkembang.
Masa menjabat sebagai Kepala P3M Politeknik Negeri Kupang
Menjabat sebagai Kepala P3M Politeknik Negeri Kupang, Prof. Deddy Lasfeto rutin menghelat kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat hingga menulis puluhan artikel di jurnal bertaraf internasional.
Prof Deddy Lasfeto pun intens memotivasi para dosen Politeknik Negeri Kupang untuk menghasilkan karya hingga dipatenkan atas kerja sama dengan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi NTT menghelat workshop.
Tak hanya itu, ayah dua orang anak ini pun mengungkapkan bahwa banyak dosen PNK melakukan penelitian yang berpotensi menjadi Paten/Paten Sederhana dan workshop penyusunan dokumen permohonan Paten/Paten Sederhana dapat menjadi wadah memfasilitasi dosen PNK mengembangkan dan melengkapi draf pengajuan dokumen HKI.
Prof. Deddy Lasfeto juga membeberkan potensi luaran Kekayaan Intelektual (KI) dari hasil penelitian dosen yang dibiayai dana internal kampus setiap tahunnya sebanyak 100—140 judul dari 6 (enam) jurusan yaknk Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Akuntansi, Administrasi Bisnis dan Pariwisata.
Penulis (+roni banase)