Ray Fernandes dan ketujuh orang bergerak dari dermaga Wini pada Rabu, 26 Maret 2025 sekira pukul 14.45 Wita. Tiba di perairan Oebubun, terjadi hujan deras disertai angin kencang sehingga mereka bersepakat untuk kembali ke dermaga Wini. Namun, saat itu kapal lampara yang mereka tumpangi sudah kemasukan air dari belakang bagian mesin.
Biboki | Tragedi tenggelamnya Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Sau Fernandes akibat cuaca buruk yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu—Kamis, 26—27 Maret 2025. Kapal lampara yang ditumpangi Raymundus Fernandes bersama 7 (tujuh) orang berlayar dari dermaga Wini kemudian tenggelam di perairan Oebubun menyebabkan 3 (tiga) orang tewas, 3 (tiga) orang selamat, dan 2 (dua) orang lainnya sementara dalam proses pencarian.
Polisi pun mengungkapkan kesaksian dari ketiga korban selamat atas momen nahas tersebut. Hal ini disampaikan Wakil Kepolisian Resor (Wakapolres) TTU, Kompol Jemy Oktovianus Noke, S.H kepada Koranmedia.com pada Kamis, 27 Maret 2025.
Kompol Jemy mengatakan berdasarkan keterangan dari Kasmir Ola (korban selamat pertama) bahwa pada awalnya mereka bergerak dari dermaga Wini pada Rabu, 26 Maret 2025 sekira pukul 14.45 Wita. Tiba di perairan Oebubun, terjadi hujan deras disertai angin kencang sehingga mereka bersepakat untuk kembali ke dermaga Wini. Namun, saat itu kapal lampara yang mereka tumpangi sudah kemasukan air dari belakang bagian mesin.
Senada, imbuh Kompol Jemy, korban selamat kedua, Irenius Opat pun mengungkapkan kalau peristiwa tersebut terjadi akibat kapal lampara yang mereka tumpangi sudah dipenuhi air, yang masuk dari bagian belakang dan langsung memenuhi lambung kapal.
“Sebelum ada kesepakatan untuk kembali ke Wini pun, kapal yang mereka pakai sudah ada air yang masuk ke dalam dan dikuras dengan cara ditimba, namun karena kapal semakin oleng akibat angin kencang sehingga tidak mampu untuk menguras air yang masuk ke dalam lambung belakang kapal” beber Jemy.
Sementara Melianus Yori Betay (korban selamat ketiga) juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengungkapkan pada saat itu terjadi hujan deras disertai angin kencang di perairan Oebubun, sehingga mereka memutuskan untuk kembali ke dermaga Wini. Namun, ia menyadari situasi sudah tak bisa dikendalikan sebelum kapal benar-benar terbalik dan tenggelam.
“Ini kesaksian dari ketiga korban selamat karena adanya hujan deras disertai angin kencang. Yang meninggal dunia termasuk mantan Bupati TTU dua periode, bapak Raymundus Sau Fernandes” papar Jemy.
Sebelumnya, sebuah kapal lampara yang ditumpangi 8 orang, dilaporkan terbalik usai dihantam gelombang di wilayah perairan Kabupaten TTU, Provinsi NTT. Tiga orang ditemukan meninggal dunia dalam insiden itu.
Peristiwa tersebut terjadi di perairan Oebubun, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Anleu, TTU pada Rabu 26 Maret 2025. Kejadian itu mengakibatkan tiga orang ditemukan meninggal dunia dan dua orang lainnya belum ditemukan. Tiga orang yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, termasuk mantan Bupati TTU dua periode. Tiga orang selamat dan dua lainnya masih dalam tahap pencarian.(*)
Sumber (*/koranmedia/Jemsy Wahyudi Pallo)