Berangkat dengan status non-gelar dan Elo rating terendah (1983), Shafira berhasil menaklukkan dua Woman Grand Master hingga meraih gelar Woman International Master (WIM).
Jakarta | Pecatur muda asal Sleman, Shafira Devi Herfesa, menorehkan sejarah dengan menjuarai kategori putri Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 di Mongolia.
Berangkat dengan status non-gelar dan Elo rating terendah (1983), Shafira berhasil menaklukkan dua Woman Grand Master hingga meraih gelar Woman International Master (WIM). Kemenangan ini juga memastikan tempatnya di Piala Dunia Catur 2025 di Batumi, Georgia.
Namanya mulai dikenal di kancah nasional dan internasional berkat prestasinya yang gemilang di dunia catur. Sejak kecil, Shafira Devi Harfesa menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap permainan strategi ini, dan kini ia menjadi salah satu harapan Indonesia di kompetisi catur dunia.
Sejak usia tiga tahun, Shafira sudah dikenalkan pada catur oleh sang ayah dan mulai berkompetisi di usia delapan tahun. Berbekal disiplin dan kerja keras, ia tumbuh menjadi salah satu pemain andalan Indonesia dengan prestasi gemilang, termasuk medali emas Porda DIY 2022 dan juara nasional U-19. Kini, dengan Elo rating 2167, Shafira siap mengejar target selanjutnya: meraih gelar Woman Grand Master dan membawa Indonesia makin disegani di kancah catur dunia.
Perjalanan karier Shafira
Shafira mulai belajar catur sejak usia dini. Didukung oleh keluarga dan pelatih yang kompeten, ia dengan cepat menguasai teknik-teknik dasar dan berkembang menjadi pemain yang tangguh.
Shafira telah meraih berbagai gelar di tingkat nasional, termasuk:
- Juara Kejuaraan Catur Nasional Junior
- Peraih medali emas di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
- Salah satu perwakilan Indonesia di kejuaraan catur ASEAN
Tak hanya di dalam negeri, Shafira juga menorehkan prestasi di tingkat internasional, seperti:
- Partisipasi di Kejuaraan Catur Dunia Junior
- Mendapatkan rating FIDE (Federation Internationale des Echecs) yang terus meningkat
- Bersaing dengan pecatur muda terbaik dari berbagai negara
Dukungan dan peran keluarga
Keluarga Shafira memiliki peran besar dalam kesuksesannya. Orang tuanya selalu mendukung dengan menyediakan fasilitas latihan dan mendaftarkannya di berbagai turnamen.
Selain itu, pelatih profesional juga membantu mengasah kemampuannya hingga mencapai level internasional.
Bagi yang ingin mengikuti jejak Shafira, berikut tips dari sang pecatur muda:
- Latihan rutin: konsistensi adalah kunci untuk meningkatkan skill.
- Analisis permainan: belajar dari kesalahan dan mempelajari strategi grandmaster.
- Ikut turnamen: pengalaman bertanding sangat penting untuk mengasah mental.
- Dukungan lingkungan: memiliki mentor dan keluarga yang mendukung sangat membantu.(*)
Sumber (*/Goodnews+ pikiran rakyat)