Penjualan Kendaraan Listrik Tembus 53 Ribu Unit Semester I 2025

Loading

Kenaikan ini dipimpin oleh dominasi battery electric vehicle (BEV) yang berhasil melampaui hybrid electric vehicle (HEV), menandai pergeseran preferensi konsumen ke arah kendaraan listrik murni.

 

Jakarta | Tren pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia menunjukkan percepatan signifikan pada paruh pertama tahun 2025. Berdasarkan data Gaikindo, sebanyak 53.650 unit EV telah terdistribusi sepanjang Januari hingga Mei, angka ini sudah menyemai hampir 52% dari total penjualan tahun sebelumnya.

Kenaikan ini dipimpin oleh dominasi battery electric vehicle (BEV) yang berhasil melampaui hybrid electric vehicle (HEV), menandai pergeseran preferensi konsumen ke arah kendaraan listrik murni.

Peningkatan ini tak lepas dari strategi insentif pemerintah dan semakin luasnya pilihan model BEV yang dirilis oleh produsen otomotif. Dengan kontribusi terhadap pasar otomotif nasional mencapai 11%, kendaraan listrik kini tak lagi menjadi segmen kecil, melainkan penopang penting pertumbuhan industri otomotif Indonesia. Momentum ini menjadi penanda kesiapan pasar menuju ekosistem mobilitas berkelanjutan.

Keunggulan dan kekurangan kendaraan listrik

Kendaraan listrik (electric vehicle/EV) adalah kendaraan yang menggunakan satu atau lebih motor listrik sebagai penggerak utama, mendapatkan tenaga dari baterai yang dapat diisi ulang. Di Indonesia, kendaraan listrik semakin populer sebagai alternatif ramah lingkungan, dengan berbagai model mobil listrik dan sepeda motor listrik yang tersedia di pasaran.

Keunggulan Kendaraan Listrik,

  • Ramah Lingkungan: Mengurangi emisi gas buang, membantu menjaga kualitas udara.
  • Efisiensi Energi: Motor listrik lebih efisien dalam mengubah energi menjadi tenaga penggerak.
  • Performa: Mobil listrik umumnya memiliki akselerasi yang baik dan responsif.
  • Biaya Operasional: Biaya pengisian daya umumnya lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak.

Kekurangan kendaraan listrik,

  • Infrastruktur pengisian masih terbatasnya stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU).
  • Waktu pengisian baterai masih lebih lama dibandingkan mengisi bensin.
  • Harga kendaraan listrik, terutama mobil, masih relatif mahal.
  • Kecemasan jarak tempuh, khawatir kehabisan daya di tengah jalan karena jarak tempuh yang terbatas.

Apa saja jenis kendaraan listrik

Pemerintah Indonesia terus mendorong penggunaan kendaraan listrik melalui berbagai kebijakan, termasuk insentif pajak dan pengembangan infrastruktur. Banyak produsen otomotif, baik lokal maupun internasional, yang telah menghadirkan model kendaraan listrik di Indonesia, seperti Wuling, Hyundai, BYD, dan MG.

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis kendaraan listrik seperti,

  • Mobil listrik (Battery Electric Vehicle/BEV): Kendaraan sepenuhnya menggunakan tenaga listrik dari baterai.
  • Mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV): Memiliki motor listrik dan mesin bensin, dapat diisi daya dari luar dan juga menggunakan bahan bakar.
  • Mobil Hybrid Electric Vehicle (HEV): Menggunakan motor listrik dan mesin bensin, tetapi baterai diisi ulang secara otomatis saat berkendara.
  • Sepeda Motor Listrik (E-Bike): Sepeda yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama.

Adapun contoh mobil listrik di Indonesia,

  • Wuling Air ev: Mobil listrik mungil yang populer di perkotaan.
  • Wuling BinguoEV: Model terbaru dari Wuling yang menawarkan lebih banyak ruang dan fitur.
  • Hyundai IONIQ 5: Mobil listrik crossover dengan desain futuristik dan performa tinggi.
  • BYD Atto 3: Mobil listrik SUV dari BYD dengan jangkauan yang cukup jauh.
  • MG 4 EV: Mobil listrik hatchback yang menawarkan pengalaman berkendara sporty. (*)

Sumber (*/Goodnews+ ragam)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *