Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Narkotika » HANI 2019: Beta Sehat, Beta Kuat, Beta Hebat. Stop Narkoba!

HANI 2019: Beta Sehat, Beta Kuat, Beta Hebat. Stop Narkoba!

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Kam, 27 Jun 2019
  • visibility 38
  • comment 0 komentar

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Narkoba merupakan kejahatan global yang terjadi diberbagai kalangan dan berbagai usia. Narkoba dapat menciptakan kecanduan bagi penggunanya, sehingga masa depan akan menjadi suram serta menjadi sumber bagi masalah-masalah lainnya.

Upaya menghentikan penggunaan narkoba menjadi sasaran utama Badan Narkotika Nasional (BNN), baik di Pusat maupun di daerah. Upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) terus dilakukan melalui berbagai cara. Rabu, 26 Juni 2019, bertempat di Grand Mutiara Ballroom Lantai II, Badan Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019, dengan mengangkat tema: Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas.

Hadir pada kegiatan tersebut, Asisten I bidang pemerintahan sekda NTT, Drs. Jamaludin Ahmad, M.M., unsur Forkopimda, Kapolda NTT, Irjen Pol. Drs. Raja Erizmen bersama jajaran, Danrem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Syaiful Rahman, S. Sos., beberapa pimpinan Perguruan Tinggi di Kota Kupang, Insan pers serta ratusan kaum milenial dari kalangan mahasiswa dan pelajar.

Peringatan HANI 2019 ditandai dengan penyerahan Piagam penghargaan kepada Danrem 161/Wirasakti Kupang serta Yayasan Warna kasih atas partisipasi mereka dalam mensosialisasikan bahaya narkoba serta melakukan tes urine untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan pengukuhan 6 (enam) orang Duta Anti Narkoba Provinsi NTT, atas nama :Yoseph Mariano Aprio Ngga, Jesicca Ludjiani De Kyrieleison, Ivanna Jublyana Ndoen, Sinyo Demitrio Kurniawan Pandie, Prischa Maylieta Dewi Putri Ratu Kore ,Josua Andrew Kasih Lapuisaly.

Enam orang duta ini, kedepannya akan bersama-sama dengan BNNP NTT akan membahas berbagai program untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba.

“Kita akan sama-sama dengan BNNP NTT akan membahas beberapa program untuk sosialisasi tentang bahaya narkoba. Kita juga akan turun ke masyarakat, bekerja sama dengan berbagai komunitas untuk penyuluhan tentang narkoba”, ungkap Ivana Ndoen salah satu Duta Anti Narkoba Provinsi NTT 2019.

Sebagai bentuk dukung dan pernyataan perang terhadap narkoba, Duta Anti Narkoba Provinsi NTT, membacakan Deklarasi dan mengajak semua yang hadir untuk turut memerangi narkoba melalui yel-yel, ” Beta Sehat, Beta Kuat, Beta Hebat. Stop Narkoba!”.

Sementara itu, Asisten I Sekda Provinsi NTT, Jamaludin Ahmad, dalam dialog P4GN, mengatakan bahwa generasi muda merupakan tulang punggung bangsa, sehingga menjaga dan mewujudkan cita-cita mereka merupakan bentuk kepedulian terhadap masa depan bangsa.

“Masa depan sebuah bangsa bergantung pada generasi hari ini. Menjaga mereka dan menjauhkan mereka dari hal-hal buruk, termasuk narkoba merupakan tanggung jawab pemerintah”, ungkap Ahmad.

Bentuk dukungan pemerintah terhadap P4GN diwujudkan melalui peraturan yang dikeluarkan oleh gubernur. Pihaknya juga mendorong pembentukan Perda tentang narkoba baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

” Pemerintah mendukung P4GN melalui Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2018, namun itu hanya berlaku untuk aparatur negara, dengan sosialisasi dan pemeriksaan urin. Kita mendorong kedepannya bisa dibentuk Perda tentang narkoba baik di lingkup Provinsi maupun pada tingkat Kabupaten/Kota “, ujarnya Ahmad.

Hadir pula sebagai pembicara, Direktur Reserse Narkoba Polda NTT, Koordinator Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi NTT, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Negeri Kupang, mantan pecandu Narkoba serta Kepala BNNP NTT.

Direktur Resnarkoba Polda NTT, Kombes Pol. Cornelis M. Simanjuntak, S. I. K., mengatakan ada 3 (tiga) pintu masuk narkoba. Pengguna biasanya dari kalangan menengah dan juga para pekerja diluar NTT.

” Sepanjang tahun 2018 sampai saat ini sudah ada 39 kasus yang kita tangani. 30 kasus di tahun 2018 dan 9 kasus di tahun 2019 ini. Ada 3 pintu masuk yaitu melalui Flores, Labuan Bajo dan dari pintu darat di perbatasan Timor Leste – Indonesia. Pengguna biasanya dari kalangan menengah, para pendatang juga para pekerja di luar NTT dan mahasiswa yang kuliah di luar NTT “, ujar Simanjuntak.

Sementara itu, mantan pecandu narkoba, Ragu Nadan mengatakan bahwa dirinya menjadi pecandu narkoba selama 18 tahun. Banyak kejahatan akibat dari narkoba yang sudah dilakukannya. Kejahatan dan ketergantungan pada narkoba membuatnya menjadi bosan dan menyerahkan diri untuk dipenjara dengan harapan bisa mengatasi kecanduan narkoba di penjara.

” Saya sejak SMP sudah gunakan narkoba. Awalnya coba-coba saja. Tapi lama kelamaan kecanduan. Dan efeknya saya buat banyak sekali kasus. Berharap bisa lepas dari ketergantungan pada narkoba di dalam penjara. Tapi dipenjara juga banyak pengedarnya”, tutur Ragu.

Lebihnya, dirinya pernah menjalani pengobatan, tetapi hasilnya nihil. Sampai akhirnya dia menjalani rehabilitasi di Bogor dan bisa melepaskan diri dari kecanduan pada narkoba.

“Saya pernah berobat ke Malaysia, tapi masih kecanduan. Akhirnya saya menjalani rehabilitasi selama 3 tahun di Bogor, saya belajar tentang adiksi, lalu saya terapkan pada diri saya. Dan itu berhasil, saya sampai sekarang tidak kecanduan narkoba lagi”, ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Kepala BNNP NTT, Brigjen Pol. Teguh Imam Wahyudi, SH., MM., menyampaikan rencana program yang akan dilakukan BNNP NTT kedepan serta meminta kepada pemerintah Provinsi untuk membantu dalam rangka menciptakan Perda tentang narkoba serta alokasi dana untuk BNNP NTT.

“Kedepannya kami akan membentuk komunitas relawan anti narkoba untuk membantu penyuluhan tentang narkoba. Kami meminta kepada pemerintah untuk pelajaran tentang narkoba dimasukkan dalam pelajaran di sekolah, disinergikan dengan pelajaran lainnya. Kami juga meminta kepada pemerintah untuk membuat Perda khusus tentang narkoba sehingga ada alokasi dana khusus untuk BNNP NTT dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di NTT”, ujar Teguh.

Peringatan HANI 2019 di NTT juga turut dimeriahkan oleh pementasan Band Timor Raggae Family Kupang serta penampilan Tarian Kreasi Baru dari siswi SMA NEGERI 5 Kupang.(*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Merawat NU Menjaga Bangsa

    Merawat NU Menjaga Bangsa

    • calendar_month Sen, 1 Feb 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Oleh : Muh. Fajar Hasan 95 tahun, nyaris jelang seabad yang lalu Nahdlatul Ulama (NU) didirikan. Tepat pada tanggal 31 Januari 1926 sebagai representatif dari ulama tradisional, dengan haluan ideologi ahlus sunnah waljamaah. Rangkaian lipatan sejarah menjadi sumbu bahwa api semangat NU lahir tidak hanya untuk merespons kondisi rakyat yang sedang terjajah, dengan sekelumit problem […]

  • Kampung Adat Lewokluok Flores Timur Disambangi Gubernur VBL

    Kampung Adat Lewokluok Flores Timur Disambangi Gubernur VBL

    • calendar_month Ming, 10 Apr 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 25
    • 0Komentar

    Larantuka, Garda Indonesia | Kampung Adat Lewokluok di Desa Lewokluok, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur merupakan juara pertama kategori kampung adat terpopuler Anugerah Pesona Wisata Indonesia (API) Award 2021. Kampung Adat Lewokluok yang memiliki salah satu ciri khas yakni Koke Bale, rumah adat berbentuk panggung yang kerap jadi sarana berbagai ritual adat. Rumah itu […]

  • Bank NTT Serah CSR Tong Sampah 65 Juta

    Bank NTT Serah CSR Tong Sampah 65 Juta

    • calendar_month Jum, 17 Feb 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 53
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Pada momentum Valentine Day, Bank NTT melalui Kantor Cabang Utama (KCU) Kupang menyerahkan corporate social responsibility (CSR) berupa 52 buah tempat sampah senilai Rp. 65 juta. Penyerahan di halaman depan Puskesmas Oebobo, Jalan Palapa, Kelurahan Oebobo-Kupang. Bantuan ini diserahkan oleh Direktur TI dan Operasional Bank NTT, Hilarius Minggu kepada Penjabat Wali […]

  • “Digitalisasi Daerah” NTT Raih 3 Penghargaan Terbaik Tim P2DD

    “Digitalisasi Daerah” NTT Raih 3 Penghargaan Terbaik Tim P2DD

    • calendar_month Sel, 24 Sep 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Jakarta | Rapat koordinasi nasional percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (Rakornas P2DD) tahun 2024 mengusung tema ‘Digitalisasi Transaksi Pemda untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah’ dihelat di Jakarta, Senin, 23 September 2024. Hadir Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan RI, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI. Pada Rakornas tersebut, […]

  • Kiat Sukses Belajar Daring Saat Pandemi

    Kiat Sukses Belajar Daring Saat Pandemi

    • calendar_month Sab, 4 Jul 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Siapa pun tidak siap untuk bersekolah dengan metode pembelajaran daring atau online. Setiap guru dan anak didik di wilayah yang melakukan belajar mengajar di rumah belum tentu difasilitasi infrastruktur dan peralatan yang memungkinkan belajar melalui daring. Situasi pandemi masih mengakibatkan pelaksanaan tahun ajaran dan tahun akedemik baru 2020/2021 dengan menerapkan belajar […]

  • YLBH DEKAT Hadir Bagi Warga Tak Mampu di Provinsi NTT

    YLBH DEKAT Hadir Bagi Warga Tak Mampu di Provinsi NTT

    • calendar_month Kam, 17 Des 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kehadiran Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Dewi Keadilan Timor (DEKAT) bertujuan untuk menegakkan hukum dan sebagai advokat (pengacara, red) secara profesional menangani masalah hukum yang dihadapi oleh warga tak mampu atau masyarakat marginal yang selalu terabaikan di saat mereka mau mencari keadilan. Demikian penegasan Ketua YLBH DEKAT, Fredrik Djaha, S.H., M.H. […]

expand_less