Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Humaniora » Kemungkinan Pilpres 2029 Prabowo versus Gibran, Lalu Anies?

Kemungkinan Pilpres 2029 Prabowo versus Gibran, Lalu Anies?

  • account_circle Rosadi Jamani
  • calendar_month Sab, 18 Okt 2025
  • visibility 687
  • comment 0 komentar

Walau masih jauh, boleh sedikit kita panaskan Pilpres 2029. Supaya nanti tak kaget. Pemilu 2029 belum tiba, tapi aroma pertarungannya sudah menyengat seperti minyak angin di ruang debat politik.

Dua nama paling kuat sudah beredar di langit Nusantara, Prabowo dan Gibran. Satu bagaikan macan tua yang masih ganas, satunya lagi anak singa yang tumbuh di taman istana. Dua-duanya punya mesin politik, pasukan medsos, dan panggung kekuasaan. Yang belum jelas cuma satu, siapa lawannya? Karena kalau Prabowo dan Gibran tetap berpasangan, bangsa ini mungkin perlu bikin musuh imajiner supaya tetap ada kompetisi.

Lalu muncullah Anies Baswedan, bak dosen filsafat yang tersesat di dunia politik praktis. Di tengah pesta bagi-bagi jabatan, ia datang membawa kata yang terdengar seperti mantra dari planet lain, meritokrasi. Katanya, “Jabatan publik seharusnya berdasarkan kompetensi, bukan koneksi.” Wah, kalimat itu langsung bikin banyak pejabat kaget. Mereka refleks megang HP, takut “koneksi” yang disebut itu maksudnya nomor mereka.

Anies seperti sedang berdiri sendirian di tengah pesta kekuasaan, di mana semua orang menari di irama koneksi politik. Sementara dia sibuk mengatur nada meritokrasi yang fals di telinga para elite. Tapi ya begitulah nasib orang waras di negeri absurd, kalau bicara logika, pasti dianggap lucu.

Sekarang coba kita bayangkan skenarionya. Semua partai besar sudah merapat ke Prabowo. NasDem dan PDI Perjuangan masih galau di pojok, seperti dua mantan kekasih yang belum move on dari masa lalu. Apakah mereka akan meminang Anies? Entahlah. Politik Indonesia lebih sulit ditebak dari ending ijazah palsu. Hari ini bersalaman, besok saling lapor ke KPK.

Tapi mari kita berandai-andai. Boleh dong, tambah lagi kopinya agar lebih hangat. Kalau Anies tak diusung siapa pun, dan Prabowo tetap menggandeng Gibran, maka Pilpres 2029 akan menjadi pertandingan paling absurd sepanjang sejarah republik. Bayangkan saja, wak! Prabowo melawan Gibran! Ayah politik melawan anak istana. Guru melawan murid, pengalaman melawan keturunan. Kalau ini jadi kenyataan, Netflix mungkin bakal beli hak siarnya.

Kalau para tukang survei sudah direkrut semua, jangan kaget kalau nanti hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan publik mencapai 120 persen. Bahkan janin di rahim pun katanya sudah mantap mendukung petahana. Rakyat tinggal menunggu bonus pulsa dari lembaga survei, biar bisa ikut tepuk tangan lewat aplikasi.

Di tengah situasi ini, kata meritokrasi terdengar makin langka. Ia seperti makhluk mitologis, semua tahu namanya, tapi tak ada yang pernah benar-benar melihatnya. Jabatan masih ditentukan oleh siapa teman satu grup WA, bukan siapa yang punya kemampuan. Negeri ini begitu cinta pada koneksi, sampai-sampai colokan listrik pun iri karena kalah banyak jaringan.

Namun, siapa tahu, dari tumpukan absurditas ini lahir kejutan. Mungkin ada sosok baru, entah dari kampus, pesantren, atau jagat TikTok, yang muncul membawa idealisme dan humor segar. Karena bangsa besar tak bisa terus dijalankan oleh keluarga besar.

Tapi sampai hari itu tiba, mari kita nikmati dulu drama politik ini. Sebab seperti sinetron, makin tidak masuk akal, makin tinggi ratingnya. Mungkin, ketika kotak suara dibuka nanti, yang keluar bukan pemenang, tapi tanya besar, apakah kita masih percaya meritokrasi, atau sudah resmi jadi bangsa koneksi?

Pesan moralnya, kekuasaan sejati bukan tentang siapa yang paling kuat koneksinya, tapi siapa yang paling tulus niatnya membangun negeri. Ketika jabatan jadi hadiah, bukan amanah, maka meritokrasi pun terkubur di bawah meja rapat penuh amplop. Namun, harapan selalu hidup. Selama masih ada pemimpin yang berani bicara kebenaran di tengah pesta koneksi. Sebab bangsa besar hanya bisa berdiri tegak di atas integritas, bukan di bawah bayang-bayang kekuasaan yang diwariskan.(*)

 

 

  • Penulis: Rosadi Jamani

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Presiden Tiga Periode? Jokowi : Kita Harus Taat Konstitusi

    Presiden Tiga Periode? Jokowi : Kita Harus Taat Konstitusi

    • calendar_month Kam, 31 Mar 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Magelang, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo menanggapi aspirasi masyarakat yang menginginkan penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 (tiga) periode. Menurutnya, semua pihak harus taat pada konstitusi yang sudah jelas mengatur soal masa jabatan presiden. Penegasan tersebut disampaikan Presiden Jokowi seusai meninjau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu, 30 Maret 2022. […]

  • Respons Presiden Prabowo Tanggapi Gus Miftah Undur Diri

    Respons Presiden Prabowo Tanggapi Gus Miftah Undur Diri

    • calendar_month Ming, 8 Des 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Jakarta | Presiden Prabowo Subianto memberikan tanggapannya terkait pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Presiden Prabowo menyatakan bahwa pengunduran diri tersebut merupakan bentuk tanggung jawab atas pernyataan yang dilontarkan Gus Miftah. “Saya sendiri belum lihat langsung, tapi di laporan beliau sudah mengundurkan […]

  • Peluncuran Buku Sutopo Purwo Nugroho: Contoh Baik Seorang Pejabat Publik

    Peluncuran Buku Sutopo Purwo Nugroho: Contoh Baik Seorang Pejabat Publik

    • calendar_month Sen, 2 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Pelaksana tugas (Plt) Kapusdatinmas BNPB, Agus Wibowo mengatakan arahan dari Kepala BNPB, agar setiap pejabat di BNPB dapat mencontoh kinerja (alm) Sutopo Purwo Nugroho dalam bekerja. “Meskipun semasa hidup telah divonis kanker stadium 4b. (alm) Sutopo tetap semangat kinerjanya melayani publik, terutama wartawan. Semoga juga dapat memberi contoh untuk pejabat publik […]

  • Kabel Listrik Australia—Singapura Melintasi Laut NTT, Gubernur VBL: Kami Dukung

    Kabel Listrik Australia—Singapura Melintasi Laut NTT, Gubernur VBL: Kami Dukung

    • calendar_month Jum, 10 Sep 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 18
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL)  beraudiensi bersama perwakilan PT Sun Cable Indonesia terkait proyek peletakan kabel listrik bawah laut Australia-Asean Power Link (AAPowerLink), di Churchill Wine & Cigar Bar, Hotel Borobudur, pada Kamis malam, 9 September 2021. Gubernur VBL mengungkapkan persetujuannya dan tidak keberatan atas proyek bentang […]

  • Pesan Viktor Laiskodat Ke Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake

    Pesan Viktor Laiskodat Ke Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake

    • calendar_month Sel, 5 Sep 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 35
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC  merupakan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi resmi dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian menjadi Penjabat (Pj) Gubernur NTT menggantikan Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Adreanus Nae Soi, yang berakhir masa jabatannya pada 5 September 2023. Ayodhia Kalake bersama 8 orang Pj. Gubernur lainnya dilantik […]

  • Kunjungi Warga Namosain, Anita Gah Helat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

    Kunjungi Warga Namosain, Anita Gah Helat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

    • calendar_month Sab, 30 Nov 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kembali terpilih keempat kali pada periode 2019—2024 sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Anita Jacoba Gah, S.E. mengunjungi dan menyapa warga Kelurahan Namosain Kecamatan Alak Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menghelat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Berlokasi di Gereja Wesleyan Indonesia (GWI) Manahain Jemaat Namosain Kecamatan Alak […]

expand_less