Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Anak dan Perempuan » Menteri Yohana Geram Kasus Kekerasan Yang Menimpa AY

Menteri Yohana Geram Kasus Kekerasan Yang Menimpa AY

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Rab, 10 Apr 2019
  • visibility 22
  • comment 0 komentar

Jakarta, Garda Indonesia | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise, geram dengan kasus penganiayaan yang dialami siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) AY (14) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Menteri Yohana juga mengecam kasus penganiayan tersebut dimana para pelakunya masih tergolong usia anak.

Kasus mulanya terjadi karena saling sindir di media sosial terkait hubungan asmara salah satu pelaku dengan kakak korban. Terduga pelaku diperkirakan berjumlah 12 orang yang merupakan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Pontianak.

“Saya sangat mengecam tindakan yang dilakukan oleh pelaku. Mirisnya lagi, bukan hanya korban tapi pelaku juga masih berusia anak”, ujar Menteri Yohana

Lanjutnya, Boleh jadi kasus ini terjadi karena luputnya pengawasan orang dewasa. Ada yang keliru pada sikap anak-anak kita, berarti juga ada yang keliru pada kita sebagai orang dewasa yang merupakan contoh bagi anak-anak

Walau demikian, Menteri Yohana menilai tindakan para pelaku dengan alasan dan kondisi apapun, serta meski usia anak sekalipun, tidak pernah bisa dibenarkan.

“Prinsip Zero Tolerance bagi seluruh pelaku kekerasan pada anak harus ditegakkan”, tegas Menteri PPPA RI Yohana Yembise

Yohana Yembise mengapresiasi respon cepat dari Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi (PPPA) Provinsi Kalimantan Barat yang telah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat dan Polresta Pontianak, dalam mengupayakan tindaklanjut dan pendampingan kasus ini.

“Saya berharap kasus ini tetap dikawal sampai selesai dan menemukan jalan terbaik bagi semua pihak. Korban dan pelaku sama-sama berusia anak. Saya harap keduanya bisa diberikan pendampingan”, pinta Menteri Yohana

Tambah Menteri Yohana, Korban didampingi proses trauma healingnya, sedangkan pelaku didampingi untuk pemulihan pola pikir atas tindakan yang telah dilakukan.

“Paling penting, kita harus memastikan pemenuhan hak-hak mereka. Sebagai korban ataupun pelaku, mereka tetap anak-anak kita. Sudah seharusnya kita lindungi dan kita luruskan jika mereka berbuat salah”,jelas Menteri Yohana.

Hari ini (Rabu/10/4/19), Tim Kemen PPPA turun langsung ke Pontianak untuk menindaklanjuti upaya yang sudah dilakukan Dinas PPPA Kota Pontianak dan KPPAD, membesuk korban dan akan berkunjung ke sekolah para pelaku. Kemen PPPA rencananya akan melakukan rapat koordinasi untuk penanganan lintas sektor pada Sabtu/14/4/19). Langkah tersebut diharapkan dapat menemukan solusi terbaik untuk anak dan penegakan hukum yang memenuhi rasa keadilan bagi keduabelah pihak.

Yohana juga menekankan bahwa semua pihak tidak boleh gegabah dalam menangani kasus ini. Semua pihak harus benar-benar memahami penyebab anak pelaku melakukan tindak penganiayaan. Hal ini dilakukan agar anak pelaku bisa mendapatkan penanganan yang tepat, tentunya yang mengacu pada Undang-Undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Yang jelas, Menteri Yohana akan mendukung proses hukum yang berlaku.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah berupaya menekan kasus seperti ini melalui sosialisasi dan pelatihan kepada orangtua, anak dan aktivis masyarakat melalui Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan berupa sosialisasi literasi digital melalui pengetahuan tentang pengasuhan dan penggunaan internet yang aman serta sebagai bekal pertahanan diri ketika berselancar di media sosial. (*)

Sumber berita (*/Publikasi dan Media Kementerian PPPA)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sekjen PBB Ajak Gibran Keluar dari PDIP Demi Prabowo?

    Sekjen PBB Ajak Gibran Keluar dari PDIP Demi Prabowo?

    • calendar_month Kam, 28 Sep 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Solo, Garda Indonesia | Nama bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo masih digodok. Dari kubu PAN, cenderung ke nama Erick Thohir, dari Golkar cenderung ke nama Airlangga Hartarto, sedangkan dari PBB condong ke Yusril. Tapi ada alternatif lain yaitu Gibran. Inilah yang menjadi sumber permasalahan etika politik, meskipun cuma aspirasi. Bahkan Sekjen Partai Bulan Bintang […]

  • Hapus Kekerasan di Sekolah Melalui Disiplin Positif

    Hapus Kekerasan di Sekolah Melalui Disiplin Positif

    • calendar_month Rab, 19 Sep 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 16
    • 0Komentar

    Berau-Kaltim,gardaindonesia.id – Tingkat kekerasan pada anak sudah sangat mengkuatirkan. Hasil penelitian Plan International dan ICRW tahun 2015 menunjukkan bahwa 84% pelajar di Indonesia pernah mengalami kekerasan di sekolah. Sedangkan catatan KPAI, 1700-an kasus kekerasan pada anak terjadi setiap tahunnya. Faktanya, cukup banyak dari kasus kekerasan tersebut dilakukan oleh oknum guru. Motifnya, menjadikan hukuman yang dibungkus […]

  • PLN UIP Nusra Helat Rakor Pembebasan Lahan PLTP Ulumbu 5—6

    PLN UIP Nusra Helat Rakor Pembebasan Lahan PLTP Ulumbu 5—6

    • calendar_month Jum, 19 Mei 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Manggarai, Garda Indonesia | PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Forkopimda Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), menghelat rapat koordinasi (rakor) menjelang tahap pertama pembebasan lahan PLTP Ulumbu unit 5—6 (2 X 20 MW) pada Rabu, 17 Mei 2023. Pada rakor ini dibahas lokasi yang dibebaskan […]

  • Ala Virtual, Kumham NTT Peringati Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021

    Ala Virtual, Kumham NTT Peringati Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021

    • calendar_month Jum, 1 Okt 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Kupang-NTT,  Garda Indonesia | Jajaran Kanwil Kemenkumham NTT mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila secara virtual, pada Jumat 1 September 2021. Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone bersama Kepala Divisi (Kadiv) Administrasi, Garnadi, Kadiv Pemasyarakatan, Mulyadi; Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM, Arfan Faiz Muhlizi serta pejabat administrator dan pengawas melaksanakan upacara di ruang multi […]

  • Di NTT, 5 Kelompok Pengeluaran Picu Inflasi 0,51% Pada April 2019

    Di NTT, 5 Kelompok Pengeluaran Picu Inflasi 0,51% Pada April 2019

    • calendar_month Kam, 2 Mei 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 55
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | April 2019 Kota-kota di Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi sebesar 0,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,58. Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,58 persen sedangkan Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Dari 82 kota sampel IHK Nasional, 77 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi […]

  • Kasus Penyidik KPK Novel Baswedan Masuk Babak Baru, Pelaku Serahkan Diri

    Kasus Penyidik KPK Novel Baswedan Masuk Babak Baru, Pelaku Serahkan Diri

    • calendar_month Jum, 27 Des 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Kasus penyerangan terhadap Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan memasuki babak baru, yang menuju titik terang. Sebab terduga pelaku penyerangan Novel sudah menyerahkan diri kepada polisi, kemarin, Kamis, 26 Desember 2019. Ind Police Watch (IPW) mendapat informasi A 1 bahwa terduga pelaku penyerangan Novel adalah anggota Polri dari Brimob, Kelapa Dua, Depok. […]

expand_less