Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Pemuda dan Pancasila dalam Konflik Horisontal di Indonesia

Pemuda dan Pancasila dalam Konflik Horisontal di Indonesia

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 4 Jun 2019
  • visibility 24
  • comment 0 komentar

Oleh : Denny Agiel Prasetyo

Jakarta, Garda Indonesia | Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo atau lebih dikenal dengan Pak Jokowi mencanangkan Gerakan Revolusi Mental yang Bertujuan untuk Mewujudkan Indonesia Raya yang Berdaulat dalam Politik, Berdikari dalam Ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan atau disebut Trisakti.

Namun pada kenyataannya terdapat hambatan yang dirasa besar untuk mewujudkannya. Diantaranya adalah adanya Konspirasi Global yang sangat nyata dan kentara dirasakan bersama, sengaja menciptakan situasi dimana sesama anak bangsa dibenturkan melalui konflik horisontal dengan ragam pemicu.

Konflik horizontal yang terjadi belakangan ini banyak dipengaruhi dan disebabkan oleh beragam faktor, diantaranya adalah kesenjangan sosial yang tinggi dan rentang jarak yang cukup jauh antara si kaya dengan si miskin, tingkat pendidikan yang tidak merata (/kalau tidak mau disebut kurang), dan kegagalan membumikan Pancasila secara utuh dan menyeluruh kepada segenap warga bangsa ini.

1 Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila yang ditetapkan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo, haruslah dapat menjadi renungan dan menggugah kesadaran seluruh Warga Bangsa Indonesia bahwa Pancasila sangatlah penting sebagai Falsafah Dasar Negara Indonesia karena merupakan Petunjuk Agung Berkebangsaan Indonesia dan Pemersatu Bangsa

Merujuk prinsip falsafah dasar bernegara (filoshopische grondslag) yang disampaikan oleh Founding Father Bung Karno dalam pidatonya dihadapan Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menawarkan prinsip Kebangsaan; Internasionalisme /Kemanusiaan; Mufakat/Demokrasi; Kesejahteraan Sosial dan Ketuhanan yang berkebudayaan yang beliau sebut sebagai 5 (lima) dasar atau Pancasila.

Lima Prinsip Dasar itulah kemudian menjadi sila-sila yang kita warisi saat ini dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai sumber hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan disahkannya sebagai dasar atau ideologi negara pada tanggal 18 Agustus 1945, tidak kemudian berarti revolusi Indonesia menuju peradaban yang lebih maju selesai.

Menurut Bung Karno, bahwa kemerdekaan hanyalah sebagai jembatan emas menuju Indonesia Sejahtera. Serangkaian pemberontakan dan teror politik atas Ideologi Pancasila harus dihadapi pemerintahan Presiden Ir.Soekarno hingga harus mengakhiri kekuasaannya pasca peristiwa 1965, karena penggulingan kekuasaan dari campur tangan pihak CIA di Indonesia.

Puncaknya Reformasi 1998 menjadikan Rezim Otoritarian dan Militerisme menjadi musuh bersama untuk ditumbangkan, kekuatan reformasi yang dipelopori oleh Mahasiswa dan Pemuda; namun celakanya Pancasila ikut menjadi “korban”.

Pancasila yang harusnya menjadi way of life nya Bangsa Indonesia dalam fase membangun nation and character building kembali menjadi “kering” karena tak ada gerakan serius Pasca Reformasi yang bertekad Membumikan Pancasila dengan Murni dan Konsekuen.

Saat ini Indonesia masuk dalam fase demokrasi liberal yang sungguh nyata meluluh lantakkan peradaban, Manusia serta Kemanusian, yang nyata menjauhkan kehidupan berbangsa dan bernegara dari nilai-nilai dasar Pancasila yang begitu Luhur dan Agung penuh akan Kemuliaan dan Cita Rasa Asli KeIndonesian.

Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni seharusnya benar-benar menjadi filosophische grondslag Indonesia Raya seperti yang semestinya diamanatkan oleh Founding Father Bung Karno bahwa Pancasila harus menjadi penuntun prilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi setiap Warga Bangsa di Republik Indonesia dari Sabang sampai dengan Merauke.

Lalu, Yang pertama-tama harus dan wajib dilakukan adalah mengembalikan keIndonesian kita yang terus tergerus dari waktu ke waktu dan harus ada gerakan serius untuk membumikan Pancasila dari Sabang hingga Merauke secara komprehensif, dan terukur, karena Pancasila lah yang menyatukan kita sebagai sebuah bangsa, karena Pancasila adalah merupakan jati diri dan identitas kita sebagai sebuah bangsa

Dan Pemuda harusnya mendapatkan kepercayaan yang lebih dimana tidak selalu menjadi objek akan tetapi selayaknyalah dan sepantasnya dipercayakan berada pada garda terdepan pembangunan yang berkarakter, yakni nation and character building sebagaimana amanat Founding Father bangsa ini.

Juga, Meletakkan pemuda dan kaum muda tidak lagi hanya sebagai objek pembangunan tapi sudah saatnya dijadikan sebagai subyek daripada pembangunan itu sendiri. Karena regenerasi pasti terjadi dan tidaklah mungkin dapat ditolak apalagi dielakkan dan saatnya orang muda diberikan kepercayaan lebih untuk ikut andil dalam regulasi kepemimpinan nasional. (*)

Penulis seorang aktivis dengan beragam pengalaman: Ketua Umum Pimpinan Pusat BM Hipmikindo; Sekeretaris Nasional Aliansi Organ Relawan Pendukung Joko Widodo – Ma’ruf Amin Poros Benhil; Aktivis ’98; Alumni GMNI Jakarta; dan Wakil Ketua DPD Banteng Muda Indonesia provinsi Jawa Barat.

Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Terlibat Teroris JI, 14 Pengurus Yayasan LAZ BM ABA Ditangkap Densus 88

    Terlibat Teroris JI, 14 Pengurus Yayasan LAZ BM ABA Ditangkap Densus 88

    • calendar_month Jum, 26 Nov 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terus melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga terlibat dalam yayasan amal milik kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI), Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA). Terbaru, Ustaz Farid Okbah hingga Ahmad Zain An Najah ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat dalam pendanaan […]

  • Ingin Punya HP Android, Seorang Pemuda di Kupang Nekat Curi Sapi

    Ingin Punya HP Android, Seorang Pemuda di Kupang Nekat Curi Sapi

    • calendar_month Kam, 29 Agu 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Kab.Kupang-NTT, Garda Indonesia | Gustaf Verianus Naitek (29) warga RT 01/RW 01 Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang menjadi tersangka kasus pencurian sapi dan mengakui perbuatannya di Pengadilan Negeri Oelamasi, pada Selasa, 27 Agustus 2019. Karena ingin tampil mengikuti perkembangan zaman membuat dirinya nekat mencuri sapi milik tetangganya untuk membeli handphone (HP) Android atau […]

  • Jaksa Agung Tegaskan Rekam Jejak Tentukan Karier ke Depan

    Jaksa Agung Tegaskan Rekam Jejak Tentukan Karier ke Depan

    • calendar_month Ming, 5 Feb 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 49
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Jaksa Agung ST Burhanuddin menyampaikan bahwa pekerjaan seorang Jaksa adalah bentuk pengabdian yang kelak nantinya akan terukir dalam perjalanan karier dan menjadi suatu kebanggaan. Ia menegaskan, dalam hal pekerjaan, segala bentuk kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas bila tidak diimbangi dengan kondisi saat ini, maka harapan (goals) dari pekerjaan tersebut […]

  • Air Terjun Lapopu, Nuansa Biru Tosca Memesona di Sumba Barat

    Air Terjun Lapopu, Nuansa Biru Tosca Memesona di Sumba Barat

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 41
    • 0Komentar

    Air terjun Lapopu pernah menjadi salah satu lokasi syuting film Pendekar Tongkat Emas yang disutradarai oleh Mira Lesmana. Hal ini yang membuat air terjun Lapopu menjadi trending topic.   Waikabubak | Nuansa biru tosca yang memesona berada di pelosok Nusa Tenggara Timur (NTT), kini menjadi sorotan para wisatawan. Nuansa biru bagaikan berlian yang bersinar di […]

  • Bank NTT Memudahkan Nasabah Bayar Pajak

    Bank NTT Memudahkan Nasabah Bayar Pajak

    • calendar_month Ming, 9 Okt 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT)  melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT. Mutiara Bintang Abadi (MBA) tentang Penerimaan Pembayaran Tagihan Pajak Daerah Melalui Gerai Modern Channel serta lainnya pada Sabtu, 8 Oktober 2022. Tidak hanya itu, juga penandatanganan kerja sama antara PT. BPD NTT dengan PT. MBA tentang […]

  • Survei Nasional : Demokrat 3 Besar, AHY-Prabowo-Mega 3 Besar Capres

    Survei Nasional : Demokrat 3 Besar, AHY-Prabowo-Mega 3 Besar Capres

    • calendar_month Ming, 23 Mei 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 31
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Hasil survei nasional yang dilakukan oleh Perkumpulan Kader Bangsa bekerja sama dengan Akar Rumput Strategic Consulting pada akhir April–awal Mei 2021, Partai Demokrat masuk dalam tiga besar partai politik dengan elektabilitas tertinggi, dengan proyeksi elektabilitas 14,8%, sedikit di bawah, masih dalam margin error, dengan Partai Gerindra (15,03%) dan PDI-P (19,6%). Elektabilitas […]

expand_less