Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Regional » PJKR Unkris Kupang Budayakan Olahraga Melalui Gerak Budaya

PJKR Unkris Kupang Budayakan Olahraga Melalui Gerak Budaya

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Ming, 7 Jul 2019
  • visibility 23
  • comment 0 komentar

Kupang-NTT, Garda Indonesia | Pemeliharaan kekayaan budaya merupakan tanggung jawab generasi muda sebagai pewaris kekayaan seperti tarian daerah, benda-benda pusaka yang perlu dilakukan melalui pendidikan terutama sejak dini sehingga rasa memiliki terhadap budaya tertanam dalam jiwa para pewaris.

Sabtu, 06 Juli 2019, bertempat di Perpustakaan Umum Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Program Studi (Prodi) Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) UKAW Kupang melaksanakan Festival Gerak Budaya, yang diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Sosiologi dan Antropologi Olahraga.

Kegiatan ini merupakan bagian dari proses perkuliahan yaitu ujian akhir yang diramu dalam bentuk Festival Gerak Budaya dengan menampilkan gerak budaya dari masing-masing kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dipentaskan oleh mahasiswa dari setiap daerah.

“Festival ini merupakan Ujian Akhir Semester (UAS), yang biasanya berupa ujian teori, kita kasih ujian praktek untuk mata kuliah sosiologi dan antropologi olahraga”,ujar Dr. Andreas Jhon Lumba, S. Pd., M. Pd, selaku dosen pengasuh mata kuliah tersebut.

Jhoni, sapaan akrabnya, kepada Media Garda Indonesia mengatakan bahwa mata kuliah sosiologi dan antropologi olahraga, berbicara tentang hubungan manusia sebagai makhluk sosial.

“Mata kuliah ini, berbicara tentang hubungan dan interaksi manusia dengan sesama, manusia dengan Tuhan, manusia dengan makhluk ciptaan lainnya, serta dengan benda mati”, ujar dosen yang memiliki hobi bermain bola kaki itu.

Lebih lanjut, Jhoni mengatakan, mahasiswa harus dibekali dengan pengetahuan dalam menganalisis setiap gerak budaya untuk dapat mengetahui makna dari setiap gerakan tersebut.  “Sejumlah aktivitas gerak budaya jika dianalisis lebih detail maka akan memberikan makna tentang hubungan manusia dan juga gerak olahraga. Sehingga mahasiswa tidak boleh mengabaikan gerak budaya. Itu menjadi fondasi sosial dan olahraga”, ujar pria yang membawa team sepak bola Perss Soe menjuarai ETMC tahun 2000.

Jhoni menambahkan, gerak budaya bonet yang ditampilkan dari mahasiswa asal TTS menunjukkan pola hubungan antar manusia juga berkaitan dengan aktivitas yang harus dilakukan dalam olahraga.

“Dari bonet kita belajar bagaimana hubungan kita dengan sesama. Bahwa persatuan itu sangat penting, karena kehidupan masyarakat akan maju jika bersatu. Begitu juga dalam bidang olahraga permainan tim, butuh kekompakan antar semua atlet didalam tim”, ujarnya.

Selain itu, tarian yang ditampilkan dari Lembata yaitu Tarian Baleo atau gerak budaya penangkapan ikan paus, jelas Jhoni, gerak tersebut penuh semangat dan sebagai mahasiswa semangat tersebut yang harus diadopsi oleh mahasiswa.

” Gerak budaya penangkapan ikan paus ini, menunjukkan bahwa semangat dan kerja keras itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita. Mau sukses harus punya semangat dan harus kerja keras. Dan jangan lupa bahwa kerja sama dalam kelompok itu juga sangat membantu “, ungkap dosen yang juga pelatih bola kaki itu.

Dirinya berharap bahwa kekayaan budaya harus tetap dijaga dan dilestarikan, karena dari kebudayaan tersebut kita dapat belajar banyak hal tentang kehidupan manusia dan juga tentang olahraga.

“Ya, kita berharap menjadikan olahraga sebagai budaya begitu pula budaya sebagai olahraga. Karena antara olahraga dan budaya memiliki hubungan timbal balik, juga banyak hal positif yang dapat kita pelajari dari keduanya”, pungkas Jhoni Lumba.

Adapun gerak budaya yang ditampilkan yaitu dari Manggarai dengan gerak budaya Tarian Caci, Alor menampilkan Tarian Lego-Lego dan Caka Lele, Tarian Hedung yang ditampilkan mahasiswa asal Ende, dan dari Kabupaten TTU mempertontonkan Tarian Gong dan Tarian Adat TTU.

Sementara itu, Kabupaten TTS menampilkan Bonet, Kabupaten Kupang tampil dengan Tarian Adat dari Amarasi, Tarian Gemu Fa Mi Re dari Maumere, Kabupaten Malaka tampil dengan gerak Budaya Tebe, mahasiswa Rote Ndao menampilkan Tarian Kebalai.

Sementara itu dari daratan Sumba, Kabupaten Sumba Barat Daya menampilkan Tarian Woleka, Sumba Timur tampil dengan Tarian Kataga, mahasiswa asal Sabu tampil dengan Tarian Pedoa serta mahasiswa Lembata yang menampilkan Tarian Baleo.(*)

Penulis (*/Joe Tkikhau)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Badai Siklon Tropis di NTT, 144 Orang Meninggal dan 66 Orang Hilang

    Badai Siklon Tropis di NTT, 144 Orang Meninggal dan 66 Orang Hilang

    • calendar_month Kam, 8 Apr 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 28
    • 1Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Dr. Marius Jelamu M.Si selaku juru bicara Komando Tanggap Darurat Bencana Siklon Tropis Seroja Provinsi NTT tahun 2021, menyampaikan data korban dan kerugian material per 8 April 2021 pukul 18.00 WITA. Marius menyebutkan dari semua kabupaten/kota yang mengalami bencana tercatat 144 orang meninggal dunia, […]

  • Tiga Jurus Sandiaga Uno Bagi Sektor Pariwisata & Ekonomi Kreatif

    Tiga Jurus Sandiaga Uno Bagi Sektor Pariwisata & Ekonomi Kreatif

    • calendar_month Rab, 23 Des 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meyakini sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) akan menjadi lokomotif Indonesia untuk bangkit pasca pandemi COVID-19. Melanjutkan agenda pembangunan sehingga dapat terus membuka lapangan kerja seluas-luasnya serta menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia. “(Ada) jutaan lapangan pekerjaan di sektor pariwisata, maupun ekonomi […]

  • Jokowi Bersama Cucu Libur Lebaran di Bali

    Jokowi Bersama Cucu Libur Lebaran di Bali

    • calendar_month Sab, 7 Mei 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Bali, Garda Indonesia | Presiden Joko Widodo beserta keluarga menghabiskan libur Lebaran di Provinsi Bali. Presiden beserta Ibu Iriana Joko Widodo mengajak anak beserta cucu melakukan wisata satwa di Bali Safari & Marine Park, Kabupaten Gianyar, pada Kamis, 5 Mei 2022. Presiden beserta keluarga tiba di Bali Safari & Marine Park pada pukul 12.32 WITA. […]

  • Kemenkumham Raih Rekor Zona Integritas, Yasonna: Tak Ada Lagi Praktik Pungli

    Kemenkumham Raih Rekor Zona Integritas, Yasonna: Tak Ada Lagi Praktik Pungli

    • calendar_month Sel, 4 Agu 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna H. Laoly meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI tidak melakukan pungutan liar (pungli) dan percaloan sewaktu memberikan pelayanan kepada masyarakat. Komitmen ini sejalan dengan upaya Kementerian Hukum dan HAM RI dalam membangun Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas […]

  • Dukung Misi & Visi Gubernur; Mendagri Harap Kemajuan Besar NTT

    Dukung Misi & Visi Gubernur; Mendagri Harap Kemajuan Besar NTT

    • calendar_month Rab, 19 Sep 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Atambua-NTT,gardaindonesia.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sekaligus Ketua Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Tjahjo Kumolo, memberi harapan besar bagi kemajuan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). “Kemendagri dan BNPP menaruh harapan besar terhadap kemajuan Provinsi NTT. Melalui semangat nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla membangun dari daerah pinggiran, telah diresmikan 3 (tiga) perbatasan […]

  • Cielo Punya Cerita

    Cielo Punya Cerita

    • calendar_month Sel, 13 Sep 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 21
    • 0Komentar

    Oleh : Roni Banase Judul tulisan ini justru lahir dari ide waiters kedai kopi di Sanur, Denpasar. Entah mengapa, saya justru langsung mengiyakan menorehkan judul ini di Vivo21, teman bekerjaku, tanpa menimbang lagi. Apakah selaras atau bisa memantik respons orang membaca? Saat Rabu pagi, 10 Agustus 2022, hari kesepuluh menginap di salah satu hotel di […]

expand_less