Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Pendidikan » SMPK Santo Yoseph Kupang; Sekolah Berbasis Ekologis

SMPK Santo Yoseph Kupang; Sekolah Berbasis Ekologis

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 31 Jul 2018
  • visibility 19
  • comment 0 komentar

Kupang-NTT, gardaindonesia.id – SMP Katolik Santo Yoseph didirikan pada tanggal 6 Januari 1966. Kala itu digagas oleh seorang tokoh awam Katolik, Bapak Yos Djogo,B.Sc. , yang keseharianya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Pertanian NTT.

SMP Katolik Santo Yoseph; Sekolah milik Yayasan Swastisari Keuskupan Agung Kupang berlokasi di Jalan E.R.Herewila No. 27 RT 05 / RW 03 Kelurahan Naikoten II Kecamatan Kota Raja Kota Kupang ini, awalnya bernama SMP Katolik Sapientia II (Sapientia artinya kebijaksanaan). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan pada siang hari dan dipimpin oleh Bapak Barlon Parera, asal Sikka – Flores sebagai Kepala Sekolah.

Sejak Agustus 2015, SMP Katolik Santo Yoseph Kupang mulai berbenah diri dibawah asuhan Kepala Sekolah Romo Fransiscus Amandus Oe Ninu,Pr., Speksanyo (akronim dari SMP Katolik Santo Yoseph) kini berubah dalam banyak hal termasuk tampilan fisik sekolah.

Berbasis Sekolah Ekologis (lingkungan), Kepala Sekolah Speksanyo, Romo Amance (sapaan akrab) menata ulang sekolah menjadi lebih nyaman, sejuk dan rindang. Pantauan gardaindonesia, deratan pepohonan, tanaman,kolam Ikan dan air mancur tertata apik dan indah di halaman depan sekolah.

Tampilan fisik sekolah ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh warga sekolah untuk bersikap arif dan berprilaku ramah lingkungan. Pemberian pengetahuan dan pembentukan kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat dirasa sangat efektif ketika dilakukan pada siswa sejak di bangku sekolah. Lingkungan Sekolah yang kondusif sangat diperlukan agar tercipta proses pembelajaran yang bermutu.

Anak-anak Speksanyo terlihat menikmati suasana lingkungan yang asri dan sejuk, beberapa anak duduk di bangku yang terbuat dari semen dengan latar belakang (air mancur dan [deretan kandang burung; kandang ayam hutan dan bebek]). Disudut sekolah terdapat wahana berupa Goa Maria (tempat berdoa bagi Umat Katolik) yang ditata dengan kolam kecil berisi ikan koi.

Dijumpai, Selasa/31 Juli 2018, Romo Amance bertutur, Sebagai Kepsek Speksanyo; memperhatikan 3 (tiga) aspek untuk perubahan Speksanyo yakni

Pertama, Penampilan; dengan perubahan penampilan fisik sekolah karena sekolah tua dengan penggantian kamar mandi/WC dan pembuatan taman;

Kedua, Pelayanan; di dalam dan luar kelas berupa pembinaan dan pendampingan, olahraga dan seni, Festival Seni, Kegiatan Literasi, Bimbingan Lomba dan Pembinaan Rohani;

Ketiga, Prestasi; anak-anak Speksanyo dituntun untuk berprestasi.

Dengan tetap memperhatikan 8 (delapan) standar pemerintah berupa Kompetensi Lulusan, Isi, Proses, Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, Pembiayaan Pendidikan dan Penilaian Pendidikan.

“Sekolah ini saya tata dan harus menjadi rumah bagi anak-anak, “ungkap Romo Amance.

Anak-anak Speksanyo dituntun untuk menjaga keseimbangan dengan menjaga ekologis sekolah agar tetap terjaga dan terpelihara. (+rb)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kemendagri Jemput Bola Ganti Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Banjir

    Kemendagri Jemput Bola Ganti Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Banjir

    • calendar_month Ming, 5 Jan 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) melakukan aksi jemput bola mengunjungi warga terdampak banjir di beberapa wilayah. Kunjungan pertama dilakukan Dirjen Dukcapil Prof. Zudan Arif Fakrulloh ke Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara, pada Sabtu, 4 Januari 2020 untuk mengganti dokumen kependudukan yang hilang atau rusak akibat banjir. “Hari […]

  • Pasca Gempa M 6,8 di Kabupaten Kepulauan Banggai, Situasi Kondusif

    Pasca Gempa M 6,8 di Kabupaten Kepulauan Banggai, Situasi Kondusif

    • calendar_month Sab, 13 Apr 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Banggai-Sulteng, Garda Indonesia | Berdasarkan pantauan Pusat Pengendali Operasi BNPB, situasi masyarakat di beberapa wilayah sudah kondusif pascagempa M 6,8 yang terjadi pada Jumat,12 April 2019 pukul 18.40 WIB. Masyarakat yang mengungsi sebagian sudah pulang ke rumahnya. Pengungsian sempat teridentifikasi di Kabupaten Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah hingga malam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan […]

  • Gubernur Viktor: “Proyek Menantang; Membawa NTT Menjadi Sejahtera“

    Gubernur Viktor: “Proyek Menantang; Membawa NTT Menjadi Sejahtera“

    • calendar_month Sen, 17 Sep 2018
    • account_circle Penulis
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, gardaindonesia.id – Ada yang menarik dari sambutan Seorang Viktor Bungtilu Laiskodat, Pria Asal Pulau Semau Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT); dalam sambutan usai Prosesi Pelantikan PengProv Pertina NTT, Sabtu/15 September 2018 sekitar Pukul 21.25 wita di Hotel Naka Kota Kupang. Gubernur 1 NTT ini menyampaikan punya karakter; kita boleh berteman baik tapi […]

  • Refleksi HUT Ke-65 NTT, Investasi Masuk Belum Capai 1 Persen

    Refleksi HUT Ke-65 NTT, Investasi Masuk Belum Capai 1 Persen

    • calendar_month Kam, 21 Des 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 45
    • 0Komentar

    Kupang, Garda Indonesia | Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menapaki usia 65 tahun, sejumlah permasalahan mendasar seperti kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, stunting, tindak pidana perdagangan orang dan PMI non-prosedural, indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih rendah, kualitas infrastruktur yang terbatas dan permasalahan lainnya masih digeluti oleh provinsi ini yang memiliki 21 kabupaten dan 1 kota. […]

  • 2.002 Mahasiswa FKIP Undana Ikut Pembekalan PPL

    2.002 Mahasiswa FKIP Undana Ikut Pembekalan PPL

    • calendar_month Sen, 5 Agu 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 26
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sebanyak 2.002 Mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II FKIP Undana Kupang mengikuti pembekalan PPL yang diselenggarakan Pusat Micro Teaching dan PPL, pada Senin, 5 Agustus 2019 bertempat di Aula Rektor Lama Undana. Kepala Pusat Micro Teaching dan PPL Undana, Dr. Drs. Labu Djuli, M. Hum, kepada media Garda Indonesia mengatakan bahwa […]

  • Kain Tenun Tradisional Terpanjang di Dunia Ada di Sabu Raijua

    Kain Tenun Tradisional Terpanjang di Dunia Ada di Sabu Raijua

    • calendar_month Sen, 7 Okt 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Sabu Raijua-NTT, Garda Indonesia | Menjadi kebanggaan masyarakat dan Pemkab Sabu Raijua dan Provinsi Nusa Tenggara Timur memperoleh penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) sebagai penggagas dan pembuat kain tenun terpanjang di Indonesia dan dunia. Terpilihnya Pemkab Sabu Raijua sebagai pendukung pembuatan rekor Kain Tenun Ikat Tradisional Sabu Raijua Terpanjang di Dunia sepanjang 68 […]

expand_less