Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Usai Bangun Huntara, Pemerintah Realisasi Bangun Hunian Tetap di Palu

Usai Bangun Huntara, Pemerintah Realisasi Bangun Hunian Tetap di Palu

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sen, 1 Jul 2019
  • visibility 26
  • comment 0 komentar

Palu, Garda Indonesia | Sembilan bulan pasca bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Palu dan sekitarnya, pemerintah kini mulai membangun hunian tetap untuk para korban yang terkena bencana. Untuk tahap awal, akan dibangun sejumlah 3.800 unit hunian tetap di 3 (tiga) lokasi yaitu Tondo, Duyu dan Pombewe.

“Saat ini penanganan bencana alam di Sulawesi Tengah telah memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi yang direncanakan dua tahun ke depan. Fokus utama pada tahap ini adalah pembangunan hunian tetap bagi para pengungsi yang saat ini masih berada di tenda-tenda pengungsian maupun di Hunian Sementara,” ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Huntap dan Rapat Koordinasi Tahap Rehabilitasi – Rekonstruksi Penanggulangan Bencana Alam di Sulawesi Tengah, Senin, 1 Juli 2019

Pembangunan Huntap ini ditandai dengan peletakkan batu pertama di Desa Pombewe, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.

“Untuk pembangunan Huntap ini memang ada beberapa tahap, tidak bisa sekaligus maka dibangun 3.800 unit yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dan bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Tentu saja jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan masyarakat terdampak, namun pemerintah terus berusaha memenuhi kebutuhan Huntap, baik yang didukung melalui dana APBN maupun pinjaman luar negeri,” kata Menko Polhukam Wiranto.

Peletakan batu pertama oleh Menkopolhukam Wiranto

Menko Polhukam yang juga merupakan koordinator penanganan gempa di Sulteng ini berharap agar pembangunan Huntap ini tidak mangkrak. Menurutnya, hal ini justru harus menjadi rangsangan bagi Pemerintah Pusat, Daerah, dan yayasan kemanusiaan dan masyarakat untuk bersama-sama kembali membangun Palu.

“Untuk itu dibutuhkan koordinasi yang ketat dan kerja sama semua pihak, baik Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah maupun masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya agar Tahap Rehab-Rekon ini dapat berjalan lancar tanpa kendala yang berarti,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Menko Polhukam juga mengajak peran serta masyarakat dan pengusaha lokal. Tujuannya adalah untuk memacu roda perekonomian daerah dan masyarakat, sekaligus untuk menumbuhkan “rasa ikut memiliki”, dan meminimalkan ekses-ekses negatif yang mungkin timbul.

Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga mengatakan, perhitungan sementara dibutuhkan sekitar 11 ribu unit hunian tetap. Namun, baru 3 ribu yang saat ini akan dibangun, sedangkan sisanya sekitar 8 ribu sedang memasuki tahap lelang.

“(kalau ada yayasan yang mau bantu) tinggal kurangi saja yang 8 ribu itu, kan nanti bertahap ada tahap 1 sampai 3. Tapi yang pasti lahan sudah ada, inikan baru sekitar 100-an hektare, dia bisa sampai 362 hektare. Nanti kita kerjakan 100 hektare dulu, bertahap sambil kita evaluasi dan hitung berapa kebutuhannya,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, terdapat sekitar 11.788 hunian yang diperlukan masyarakat korban bencana alam di Palu, Donggala, dan Sigi. Jumlah itu masih bisa bertambah.

Saat ini masih banyak korban bencana alam di Palu, Donggala, dan Sigi yang tinggal di hunian sementara (huntara). Ada 699 unit huntara di 72 lokasi yang sudah selesai dibangun.

Dari 699 huntara, 288 berada di Kabupaten Palu, 221 unit di Sigi, dan 190 di Donggala. Huntara yang sudah dihuni masyarakat sebanyak 644 unit.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Bupati Sigi Irwan Lapata, Sekprov Sulteng Hidayat Lamakarate, Kapolres Sigi AKBP Wawan Sumantri, Dandim 1306/Donggala Letnan Kolonel Kav I Made Maha Yudhiksa, dan Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.(*)

Sumber berita (*/Tim IMO Indonesia)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jaman Sekarang Kok Jujur?

    Jaman Sekarang Kok Jujur?

    • calendar_month Sen, 31 Jul 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 25
    • 0Komentar

    Oleh : Gus Raharjo Ganjar Pranowo memang menyebalkan. Sering aku dibikin geleng-geleng kepala melihat sikapnya. Ada pejabatnya yang ketahuan korupsi langsung disikat. Sedikit saja pelayanan publik ketahuan pungli, langsung ditegur habis-habisan. Belum lagi kalau mendapati proyek pembangunan yang spesifikasinya tidak sesuai standar, bakal dikejar penyedia jasanya. Sikap Ganjar ini tentu saja mengandung risiko. Sudah pasti […]

  • HUT Ke-55 Golkar, DPD I NTT Berziarah & Doa Bersama di TMP Dharmaloka

    HUT Ke-55 Golkar, DPD I NTT Berziarah & Doa Bersama di TMP Dharmaloka

    • calendar_month Sen, 21 Okt 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sebagai salah satu Partai Politik besar di Indonesia, kehadiran Partai Golongan Karya (Golkar) pun tentu sudah tidak muda lagi. Tepat pada 20 Oktober 2019, Partai berlambang pohon beringin tersebut genap berusia 55 tahun. DPD I Golkar NTT, menggelar upacara dan doa bersama di Taman Makam Pahlawan Dharmaloka Kupang, Senin 21 Oktober […]

  • Ketua DPR RI: Instabilitas Polkam Hanya Untungkan Petualang Politik

    Ketua DPR RI: Instabilitas Polkam Hanya Untungkan Petualang Politik

    • calendar_month Ming, 29 Sep 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 24
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan semua elemen masyarakat bahwa instabilitas politik dan keamanan akan merugikan semua pihak. Ruang publik yang gaduh dan keruh hanya akan menguntungkan para petualang politik. Hal ini disampaikannya pada Minggu, 29 September 2019. Karena itu, Ketua DPR mendorong mahasiswa dan komunitas penggiat hukum untuk menolak jika kegiatan […]

  • Menteri Pertanian Disorot Bandingkan Harga Beras dengan Jepang

    Menteri Pertanian Disorot Bandingkan Harga Beras dengan Jepang

    • calendar_month Sen, 25 Agu 2025
    • account_circle Penulis
    • visibility 34
    • 0Komentar

    Amran menegaskan pemerintah melalui Kementan terus bekerja keras menurunkan harga beras melalui operasi pasar yang gencar. Hingga saat ini, harga beras telah turun di 13 provinsi.   Jakarta | Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman buka suara menanggapi sorotan netizen soal pernyataannya yang membandingkan kenaikan harga beras di Indonesia dan Jepang. Menurut Amran, perbandingan itu dimaksudkan […]

  • TPK Hotel Bintang di NTT pada Mei 2021 Lebih Rendah dari April 2021

    TPK Hotel Bintang di NTT pada Mei 2021 Lebih Rendah dari April 2021

    • calendar_month Jum, 2 Jul 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur merilis perkembangan pariwisata dan transportasi pada Mei 2021. Kepala BPS NTT, Darwis Sitorus dalam pemaparannya pada Kamis, 1 Juli 2021 menyampaikan jumlah tamu menginap pada hotel bintang Mei 2021 sejumlah 21.420 orang dengan perincian 20.739 orang tamu nusantara dan 681 orang tamu mancanegara. […]

  • Usai Diperiksa Bareskrim Polri, Edy Mulyadi Jadi Tersangka

    Usai Diperiksa Bareskrim Polri, Edy Mulyadi Jadi Tersangka

    • calendar_month Sel, 1 Feb 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) resmi menetapkan eks calon legislatif (Caleg) Edy Mulyadi sebagai tersangka kasus dugaan penghinaan Ibu Kota Negara (IKN) Baru. Hal itu disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. “Penyidik melakukan gelar perkara dan penyidik menetapkan status EM dari saksi menjadi tersangka,” tutur Ahmad di Mabes […]

expand_less