Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kesehatan Pola Hidup » Doni Monardo : Covid-19 Bukan Rekayasa, Ibarat Malaikat Pencabut Nyawa

Doni Monardo : Covid-19 Bukan Rekayasa, Ibarat Malaikat Pencabut Nyawa

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Jum, 17 Jul 2020
  • visibility 3
  • comment 0 komentar

Surabaya, Garda Indonesia | Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dengan tegas mengatakan bahwa Covid-19 bukan sebuah rekayasa atau konspirasi yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu. Hal itu disampaikan Doni ketika memberi arahan dalam Rapat Koordinasi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya, pada Kamis, 16 Juli 2020.

“Covid-19 bukan rekayasa, Covid-19 bukan konspirasi. Covid-19 menjadi mesin pembunuh, ibaratnya Covid-19 ini adalah malaikat pencabut nyawa,” tegas Doni.

Doni perlu menegaskan mengenai hal itu karena masih ada pihak-pihak yang menganggap Covid-19 ini rekayasa. Menurutnya, pemahaman itu tidak bisa dibiarkan. Menurut data global, setengah juta jiwa telah menjadi korban. Di sisi lain, pemahaman masyarakat yang masih menganggap Covid-19 merupakan konspirasi juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan publik kepada upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga tingkat kepedulian dan kedisiplinan masyarakat menurun dan dapat menjadi ancaman peningkatan angka kasus.

Oleh sebab itu, Doni mengimbau agar seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah, khususnya wilayah Provinsi Jawa Timur dapat memberikan narasi yang benar dan utuh kepada masyarakat tentang Covid-19.

“Kita harus memberikan narasi yang utuh tentang Covid-19,” jelas Doni.

Bicara mengenai pandemi Covid-19, maka hal itu tidak hanya menyangkut tentang permasalahan kesehatan saja, tetapi juga berpengaruh pada sektor ekonomi dan lapangan kerja masyarakat. Menurut catatan Doni dari Kementerian Ketenagakerjaan, Covid-19 telah membuat 1,7 jiwa kehilangan pekerjaan pada pertengahan April 2020. Hal itu tentunya menjadi permasalahan baru yang serius dihadapi bangsa dan negara.

“Pertengahan April, 1,7 jiwa kehilangan pekerjaan baik formal maupun informal. Kalau ditotal tidak kurang dari 3 juta orang, setelah pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan Keppres tentang Kedaruratan Kesehatan,” kata Doni.

“Masyarakat yang ingin mendapatkan kartu prakerja mencapai 1,2 juta jiwa. Berarti dapat dikatakan bahwa ada sebanyak 1,2 juta jiwa yang kehilangan pekerjaan,” imbuhnya.

Pada dasarnya, Covid-19 dapat dicegah melalui peningkatan daya tahan tubuh dan imunitas dari asupan gizi yang baik dan seimbang. Di sisi lain, untuk memperoleh makanan dengan menu gizi yang seimbang perlu adanya pendapatan. “Salah satu cara untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah makan makanan yang bergizi. Sedangkan cara untuk mendapatkan makanan harus ada uang,” ujar Doni.

Oleh sebab itu, Covid-19 harus benar-benar diatasi melalui beradaptasi dengan kebiasaan baru, disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan jaga jarak aman.

Bencana Adalah Peristiwa Berulang

Dalam kesempatan yang sama, Doni yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus mengajak peserta rapat untuk memahami bahwa bencana adalah peristiwa yang berulang. Dalam hal ini, bencana yang dimaksud tidak hanya bencana alam saja, melainkan termasuk bencana non-alam, seperti wabah penyakit dan pandemi.

Menurut catatan, peristiwa tsunami Aceh pada 2004 adalah salah satu contoh pengulangan bencana alam yang terjadi di Indonesia. Hal itu dibuktikan dari penemuan sedimentasi tanah yang diambil dari goa Eek Leuntie di Aceh.

Selain tsunami Aceh, Doni juga menjelaskan mengenai rentetan bencana yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah hingga kisah kelam tentang Banyuwangi di Jawa Timur pada 1994. “Palu juga pada tahun 1927, 1968, kemudian pada 1970 Profesor Katili pernah bilang jangan jadikan Palu sebagai ibukota, nanti tahun 2000 akan terjadi gempa dan tsunami,” jelas Doni.

Memang pada tahun 2000 tidak terjadi apa-apa, tetapi 18 tahun kemudian terjadi gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di wilayah Palu dan sekitarnya.

Kemudian, menyinggung bencana non alam seperti wabah penyakit dan pandemi, Indonesia juga tercatat pernah mengalami ‘pageblug’ pada 1918 yakni Flu Spanyol. Sejarah mengungkap sekitar 4,5 juta jiwa di Indonesia menjadi korban atas peristiwa tersebut.

Dalam hal ini, kunci dari penanganan pandemi adalah dengan mengupayakan peran medis dengan porsi 20 persen dan sisanya 80 persen adalah masyarakat. Secara sederhana, implementasinya adalah tenaga medis menjadi benteng terakhir dalam melawan Covid-19 dan fondasi terdepan adalah masyarakat itu sendiri. “Kami Gugus Tugas dari awal sudah meminta agar upayakan bahwa medis 20 persen sisanya 80 persen. Jangan bebani dokter, dokter adalah benteng terakhir bangsa kita,” tegas Doni.

Sebagai panglima perang melawan Covid-19, Doni meminta agar masyarakat dapat lebih memahami kondisi yang terjadi dan mengambil langkah tepat untuk menangani Covid-19 melalui upaya pencegahan, dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin.

Sebelum menutup rapat koordinasi, Doni juga menitip pesan bahwa Covid-19 adalah musuh yang harus ditaklukkan dengan meningkatkan kapasitas dan memperkuat mitigasi. “Kenali dirimu, kenali musuhmu, 1.000 kau perang 1.000 kali kau menang,” pungkas Doni.(*)

Sumber berita dan foto (*/Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional)
Editor (+rony banase)

  • Penulis: Penulis

Rekomendasi Untuk Anda

  • Banjir Bandang di Sentani Papua, 42 Orang Tewas & 21 Orang Luka-luka

    Banjir Bandang di Sentani Papua, 42 Orang Tewas & 21 Orang Luka-luka

    • calendar_month Ming, 17 Mar 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Sentani-Papua, Garda Indonesia | Banjir bandang yang melanda 9 kelurahanan di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua pada 16/3/2019 pukul 21.30 WIT telah menimbulkan banyak korban dan kerusakan. Banjir melanda Kelurahan Barnabas Marweri, Piter Pangkatana, Kristian Pangakatan, Didimus Pangkatana, Andi Pangkatana, Yonasmanuri, Yulianus Pangkatana, Nelson Pangkatan, dan Nesmanuri. Saat ini banjir telah surut meninggalkan lumpur, […]

  • Semiotika Jokowi tentang ‘Wajah Berkerut’ & ‘Rambut Putih’

    Semiotika Jokowi tentang ‘Wajah Berkerut’ & ‘Rambut Putih’

    • calendar_month Ming, 27 Nov 2022
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Oleh: Andre Vincent Wenas Calon pemimpin yang selalu mikirin rakyat ciri-cirinya – salah duanya – adalah ia yang: 1) wajahnya jadi berkerut-kerut dan 2) rambutnya memutih. Kata Jokowi di stadion GBK, 26 November 2022. Kalau yang masih ‘cling’ (alias mulus mengilat), mungkin lantaran orang itu gak pernah mikirin rakyat. Kerjanya cuma sibuk berdandan memoles penampilannya. […]

  • MK Diskualifikasi Orient Riwu Kore dan Tetapkan Pemilihan Suara Ulang

    MK Diskualifikasi Orient Riwu Kore dan Tetapkan Pemilihan Suara Ulang

    • calendar_month Kam, 15 Apr 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Mahkamah Konstitusi dalam amar putusan sengketa Pilkada Nomor 135/PHP.BUP-XIX/2021, menjatuhkan putusan dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020, diajukan oleh Ir. Takem Irianto Radja Pono, M.Si. dan Ir. Herman Hegi Radja Haba terhadap Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sabu Raijua, beralamat […]

  • Pinisi Jadi Simbol Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023

    Pinisi Jadi Simbol Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023

    • calendar_month Rab, 19 Apr 2023
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Hannover, Garda Indonesia | Pada perhelatan Hannover Messe 2023, Indonesia menunjukkan penerapan transformasi digital hingga industri hijau yang berkelanjutan di pameran industri terbesar tersebut. Indonesia mengangkat tema Making Indonesia 4.0., sangat relevan bagi Indonesia yang sedang melakukan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi. Paviliun Indonesia pun berupa perahu tradisional Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan; Pinisi. Performa […]

  • Pengurus PMKRI Cabang Kupang Periode 2020—2021 Resmi Dikukuhkan

    Pengurus PMKRI Cabang Kupang Periode 2020—2021 Resmi Dikukuhkan

    • calendar_month Ming, 16 Agu 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Jajaran fungsionaris Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang Santo Fransiskus Xaverius Periode 2020—2021 resmi dilantik di Aula Balai Latihan Dinas Sosial Provinsi NTT pada Sabtu malam, 15 Agustus 2020. Sesuai rilis yang diterima Garda Indonesia, pelantikan yang berlangsung penuh hikmat itu, mengusung tema dari Injil Matius […]

  • Hidupkan IMABI Kupang, Rudi Nule Terpilih Sebagai Nahkoda

    Hidupkan IMABI Kupang, Rudi Nule Terpilih Sebagai Nahkoda

    • calendar_month Ming, 27 Okt 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Ikatan Mahasiswa Bikomi (IMABI) Kupang menggelar pertemuan perdana sekaligus pembentukan kepengurusan baru tahun 2019 di tempat terbuka Bukit Cinta, Penfui pada Sabtu, 26 Oktober 2019. Pertemuan yang diinisiasi oleh mahasiswa Bikomi dari 4 Kecamatan ini diikuti oleh mahasiswa dari Bikomi Nilulat , Bikomi Tengah, Bikomi Selatan, dan Bikomi Utara yang ada […]

expand_less