Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Kemah Konservasi Selancar Pertama Dihelat di Sumba Barat NTT

Kemah Konservasi Selancar Pertama Dihelat di Sumba Barat NTT

  • account_circle Penulis
  • calendar_month Sel, 22 Okt 2024
  • visibility 3
  • comment 0 komentar
Pertumbuhan wisata selancar dan pembangunan di daerah pesisir Sumba Barat diharapkan dapat diimbangi dengan upaya pelestarian ekosistem sekitar agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai leluhur.

Waikabubak | Puluhan anak muda dari 4 (empat) desa pesisir di Kecamatan Laboya Barat, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) berkumpul di Pantai Kerewei dan Pantai Watu Bela, Desa Patiala Bawa untuk mengikuti kegiatan Kemah Konservasi Selancar (Surf Conservation Camp), sejak 21 hingga 23 Oktober 2024. Kegiatan ini diinisiasi oleh Konservasi Indonesia (KI) dan Yayasan Satu Visi (YSV) berkolaborasi dengan Pemda Sumba Barat bertujuan membangun hubungan yang lebih erat dengan ekosistem pesisir melalui pelatihan dalam keterampilan berselancar dan pendidikan lingkungan hidup.

Di pesisir Sumba Barat, potensi pariwisata selancar menjadi salah satu sektor yang menjanjikan. Berbagai ekosistem seperti mangrove, terumbu karang, dan padang lamun menjadi elemen krusial yang mendukung keberlanjutan wisata selancar. Selain membangun kapasitas anak muda dalam selancar.

Kemah Konservasi Selancar bertujuan menyatukan para peselancar, pencinta lingkungan, dan anggota masyarakat untuk membangun masa depan yang berkelanjutan bagi ekosistem laut Pulau Sumba. Ekosistem-ekosistem ini berada dalam wilayah komunitas adat lokal yang selama bertahun-tahun hidup berdampingan dengan alam.

Penjabat Bupati Sumba Barat, Dra. Flouri Rita Wuisan, M.M. mengatakan wisata selancar saat ini sedang berkembang pesat di Sumba, khususnya di Kabupaten Sumba Barat. Dan Kemah Konservasi Selancar merupakan ruang dipakai mengembangkan wisata selancar sehingga menunjang perekonomian masyarakat.

“Tugas kami sebagai pemerintah akan terus mendukung program konservasi selancar (Surf Conservation) di Sumba Barat. Strategi pemerintah Sumba Barat dalam membangun daerah akan selalu melibatkan stakeholder seperti LSM, masyarakat, dan akademisi untuk pembangunan wilayah pesisir. Dari pemerintah di tingkat desa hingga pemerintah kabupaten, semua siap mendukung dan berkolaborasi dalam program ini,” ujarnya saat membuka Kemah Konservasi Selancar.

Penjabat Bupati Sumba Barat, Flouri Rita Wuisan membuka sekaligus menyambut para peserta yang hadir di acara Kemah Konservasi Selancar. Foto : tim

Komunitas adat di Sumba atau yang dikenal dengan masyarakat Marapu, hidup dengan nafas kearifan lokal secara turun temurun yang sangat kental terkait keterhubungan antara darat dan laut. Para Rato (pemimpin adat) yang juga turut hadir dalam kegiatan ini mengungkapkan pertumbuhan wisata selancar dan pembangunan di daerah pesisir Sumba Barat diharapkan dapat diimbangi dengan upaya pelestarian ekosistem sekitar agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai leluhur.

“Saya bersama masyarakat adat di Sumba ini turun-temurun menjaga alam karena alam sangat penting bagi masyarakat Marapu. Kami memiliki kesepakatan adat yang mengatur tentang pengelolaan sumber daya alam darat, pesisir dan laut wilayah adat,” ungkap Rato Mati Duka Kobu. Melalui program Konservasi Selancar, pemberdayaan masyarakat lokal dikuatkan dalam mengelola sumber daya alam dan mempertahankan kearifan lokal yang telah dijaga selama ini.

Dengan tema “Empowering the next generation of Indigenous Surfers and Conservation Leaders”, acara ini terdiri atas kegiatan belajar dan latihan (baik di darat maupun di air), dengan dipandu oleh para instruktur dan pegiat konservasi.

Petrus Laja sebagai instruktur selancar lokal asal Sumba Barat menyampaikan antusiasmenya dapat melatih anak-anak muda. “Saya percaya bahwa alam Sumba harus kita jaga demi kehidupan kita semua. Saya merasa bangga dapat terlibat dalam kegiatan ini berharap suatu saat nanti saya bisa mendirikan sekolah khusus selancar bagi anak-anak di Sumba Barat agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Di sisi lain, ada banyak terumbu karang, hewan-hewan laut seperti ikan, penyu, bahkan dugong dan lainnya yang harus kita jaga,” ujarnya.

Para peserta beserta undangan berfoto bersama seusai kegiatan pembukaan Kemah Konservasi Selancar di depan Pantai Kerewei, Sumba Barat. Foto : tim

Selain pemberian keterampilan teknis berselancar, anak-anak juga mendapatkan donasi papan selancar dari para donatur. ”Saya semakin bersemangat mencoba belajar selancar, selama ini hanya ikut lomba berenang saja, dan belum pernah mencoba berselancar. Di acara ini saya tidak hanya bertemu banyak teman tapi juga bisa belajar dari para instruktur yang dengan sabar membimbing kami semua,” ucap Apliana Dedu Ngara, siswi SMP dari Desa Baliloku yang menjadi salah satu peserta acara ini.

Vice President Program Konservasi Indonesia, Fitri Hasibuan mengungkapkan bahwa kemah konservasi selancar menjadi satu pendekatan yang dilakukan untuk membangun generasi peselancar berikutnya yang memiliki kesadaran lingkungan dan budaya lokal dengan berbasis pada keadilan gender dan kesetaraan sosial. “Kami yakin kegiatan ini adalah langkah yang baik untuk meningkatkan kepekaan anak-anak muda terhadap upaya perlindungan ombak kelas dunia dan ekosistem laut yang sangat penting untuk masa depan,” ungkapnya.

Acara Kemah Konservasi Selancar 2024 merupakan bagian dari program Konservasi Selancar yang diinisiasi oleh Konservasi Indonesia dan para mitra untuk meningkatkan kerja-kerja konservasi melalui dukungan kepada komunitas selancar untuk turut menjaga lingkungan. Di Indonesia, program Konservasi Selancar tak hanya dilaksanakan di Sumba Barat tetapi juga di wilayah lainnya yaitu Nias, Sumatra Utara.

Tentang Konservasi Indonesia

Konservasi Indonesia (KI) merupakan yayasan nasional yang bertujuan mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia. KI percaya pentingnya kemitraan multi pihak yang bersifat lintas sektor dan yurisdiksi untuk mendukung pelestarian lingkungan di Indonesia. Bermitra dengan Pemerintah dan para mitra, KI merancang dan menghadirkan solusi inovatif berbasis-alam, serta pendekatan strategi pengelolaan bentang alam dan bentang laut yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan dampak positif dalam jangka panjang bagi masyarakat dan alam Indonesia. Informasi lebih lanjut: http://www.konservasi-id.org

Sumber (*/tim Konservasi Indonesia)

  • Penulis: Penulis

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Perkuat Ekosistem Digital Inklusif, Digital Access Inggris Helat Pelatihan di Indonesia Timur

    Perkuat Ekosistem Digital Inklusif, Digital Access Inggris Helat Pelatihan di Indonesia Timur

    • calendar_month Sab, 16 Nov 2024
    • account_circle Penulis
    • visibility 3
    • 0Komentar

    Diluncurkan pada tahun 2022, program Digital Access Inggris bertujuan menciptakan komunitas digital dan kreatif yang inklusif di Indonesia Timur dengan meningkatkan keterampilan digital dan akses teknologi bagi kelompok marginal. Tahap sebelumnya telah menjangkau wilayah lain di Indonesia Timur, termasuk Makassar, Gowa, Maros, Manado, Kendari, Balikpapan, dan Samarinda.   Kupang | Kedutaan Besar Inggris Jakarta, melalui […]

  • Wisata Lansia Ala Gereja Bait El Kampung Baru Penfui Kupang

    Wisata Lansia Ala Gereja Bait El Kampung Baru Penfui Kupang

    • calendar_month Ming, 14 Apr 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Lansia Gereja Bait El Kampung Baru Penfui Kupang boleh berbangga dan berbahagia dapat mengikuti Wisata Lansia pada Sabtu, 13 April 2019 pukul 09.00—16.00 WITA yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Raya Gerejawi Bait El Kampung Baru Penfui Kupang. Wisata Lansia ini diinisiasi sebagai bentuk apresiasi bagi lansia yang telah berkontribusi bagi gereja […]

  • Hari Disabilitas, Presiden : Difabel Harus Dapat Program Pemerintah

    Hari Disabilitas, Presiden : Difabel Harus Dapat Program Pemerintah

    • calendar_month Jum, 4 Des 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Jakarta, Garda Indonesia | Peringatan Hari Disabilitas Internasional pada tahun 2020 harus menjadi momentum penegasan kepedulian dan solidaritas dalam meletakkan dasar yang kuat bagi perlindungan penyandang disabilitas. Dalam sambutannya secara virtual pada peringatan Hari Disabilitas Internasional yang digelar pada Kamis, 3 Desember 2020, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan kesetaraan dan […]

  • Temu ‘The Counter Melody’ Gubernur VBL : Disiplin Kunci Raih Sukses

    Temu ‘The Counter Melody’ Gubernur VBL : Disiplin Kunci Raih Sukses

    • calendar_month Rab, 15 Sep 2021
    • account_circle Penulis
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), meminta agar seluruh anggota yang tergabung dalam Paduan Suara The Counter Melody menerapkan pola hidup disiplin. Hal ini dikatakan Gubernur saat beraudiensi dengan para pengurus paduan suara di ruang kerjanya, pada Rabu, 15 September 2021. “Orang yang disiplin saja belum tentu berhasil dalam […]

  • Riesta Megasari Apresiasi Para Pejuang Pemilu Serentak 2019

    Riesta Megasari Apresiasi Para Pejuang Pemilu Serentak 2019

    • calendar_month Rab, 24 Apr 2019
    • account_circle Penulis
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Kupang-NTT, Garda Indonesia | Sosok Riesta Megasari, Ketua IWAPI Kota Kupang juga Caleg DPRD Provinsi Dapil Kota Kupang berempati dan memberikan apresiasi kepada para Pejuang Pemilu Serentak yang telah dilaksanakan pada Rabu, 17 April 2019 Empati Riesta Megasari tersebut muncul karena dedikasi dan loyalitas para Pejuang Demokrasi yang tak kenal lelah, konsisten dan berkomitmen menjalankan […]

  • Sipri Temu : Pemimpin 5 Tahun Lalu Tak Tepati Janji, Kita Berhak Ganti Baru

    Sipri Temu : Pemimpin 5 Tahun Lalu Tak Tepati Janji, Kita Berhak Ganti Baru

    • calendar_month Jum, 6 Nov 2020
    • account_circle Penulis
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Belu-NTT, Garda Indonesia | Wakil Ketua II DPRD Belu, Siprianus Temu mengatakan bahwa jika pemimpin lima tahun lalu tidak menjalankan janjinya, maka harus cari yang lain. Beras Miskin (raskin) gratis, Maek Bako (Porang), dan banyak program lainnya yang tidak dilaksanakan sama sekali. Karena itu, kalau janji tidak dijalankan, maka masyarakat mempunyai hak untuk ganti orang […]

expand_less