Program Studi Misiologi IAKN Kupang mengambil inisiatif strategis dengan berkomitmen menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pemahaman teoritis mendalam, tetapi juga kemampuan implementasi praktis melalui pendekatan holistik.
Kupang | Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang melalui Program Studi Misiologi Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Kristen menghelat kuliah umum bertema “Personal Growth Coaching: Optimalisasi Potensi Mahasiswa sebagai Calon Profesional di Bidang Sosial” pada Kamis, 22 Mei 2025 di outdoor theatre IAKN Kupang.
Partisipan dalam kuliah umum sebanyak 250 peserta, termasuk seluruh mahasiswa Program Studi Misiologi, dosen, serta perwakilan mahasiswa dari program studi lain baik di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Kristen (FISKK), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen (FKIPK), serta Fakultas Seni Keagamaan Kristen (FSKK). Kegiatan menghadirkan Pdt. Yumince Pinat, S.Th. CLC. sebagai pembicara utama.
Wakil Rektor I, Maryon Daniamaputra Pattinaja, Ph. D., sekaligus mewakili Rektor IAKN Kupang saat membuka kegiatan secara resmi menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen institusi dalam meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan Program Studi Misiologi yang sejalan dengan program prioritas Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Dr. I Made Suardana, M.Th, yang meliputi mentality building, capacity building, dan identity building.
“Melalui pemahaman dan penerapan strategi pengembangan diri yang tepat, mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan diri dan bertumbuh menjadi menjadi profesional yang kompeten, adaptif, dan berdaya saing tinggi. Growth is the only guarantee that tommorow will be better” tegas Pattinaja mengutip John Maxwell.
Tindak lanjut, imbuh Daniamaputra, peserta akan memiliki kesempatan untuk bergabung dengan Komunitas Coach Cherish Kupang yang dapat diakses melalui laman atau website https://cherish.id/ untuk mendapatkan pendampingan berkelanjutan dalam perjalanan pengembangan diri mereka. Para peserta juga mendapatkan action plan konkret untuk memulai perjalanan pengembangan diri dengan prinsip “mulai bentuk mindset, mulai langkah kecil/habit, jadikan sistem, dan disiplin.
Sementara, Ketua Panitia Kuliah Umum Dr. Hendrik A. O. Lao, M.Pd. dalam laporannya menjelaskan latar belakang kegiatan ini. Menurutnya, dunia profesional bidang sosial saat ini menghadapi tantangan besar karena menuntut kompetensi yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga kemampuan praktis yang dapat diaplikasikan langsung.
“Masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara kompetensi lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja, terutama dalam aspek soft skills dan kemampuan adaptasi,” ungkap Lao.
Menurutnya, kondisi ini menjadi keprihatinan serius bagi institusi pendidikan tinggi, termasuk Program Studi Misiologi IAKN Kupang, melihat tantangan tersebut, Program Studi Misiologi mengambil inisiatif strategis dengan berkomitmen menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pemahaman teoritis mendalam, tetapi juga kemampuan implementasi praktis melalui pendekatan holistik.
“Kita mengambil inisiatif untuk membangun komitmen menghasilkan mahasiswa lulusan yang kemampuan pada implementasi praktis melalui pendekatan holistik,” jelas Hendrik.
Lebih lanjut, dalam upaya mewujudkan visi tersebut, Personal Growth Coaching dipilih sebagai metode pembelajaran yang tepat. Pendekatan ini dinilai efektif karena mampu mengoptimalkan potensi individu melalui proses sistematis yang meliputi penemuan diri, penetapan tujuan yang jelas, dan pengembangan keterampilan secara terstruktur.
Kegiatan ini menghadirkan Pdt. Yumince Pinat, S.Th. CLC. sebagai pembicara utama, seorang spiritual leader, life purpose & business coach, serta entrepreneur dengan pengalaman multisektoral yang luas. Dengan latar belakang yang beragam, Pdt. Yumince saat ini menjabat sebagai Pendeta Gereja Masehi Injili di Timor sejak 2018 dan sekaligus menjalankan peran sebagai CEO Norakal Kosmetik sejak 2022. Kiprahnya dalam dunia coaching profesional yang dimulai pada 2023 semakin diperkuat dengan posisinya.(*)
Penulis (*/Daud Nubatonis)