Kupang, Garda Indonesia | Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPK PPNI) RSUD S.K. Lerik Kota Kupang menghentikan musyawarah komisariat kedua (Muskom II) pada Jumat, 23 Juni 2023 pukul 13.00 WITA—selesai di Hotel On The Rock Kupang.
Bertema “Sinergitas PPNI dengan Pelayanan Keperawatan untuk Meningkatkan Kualitas SDM RS”, bertujuan menetapkan program kerja dan pengurus yang mewujudkan visi-misi PPNI sebagai organisasi yang andal, dicintai anggota, bermitra dengan pemerintah, dan disegani organisasi profesi yang lain.
Ketua panitia, Ricky Yohanes Olla, dalam laporannya menyampaikan, Muskom II merupakan amanah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PPNI hasil musyawarah nasional (Munas) Bali dan merupakan kedaulatan tertinggi dalam organisasi.
Menurutnya, Muskom II DPK PPNI RSUD S.K Lerik secara khusus bertujuan menetapkan program kerja pengurus komisariat selama 5 (lima) tahun mendatang; memilih ketua periode 2023—2028, dan membentuk tim formatur dan perumus untuk mewujudkan rekomendasi hasil muskom.
Ricky juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kehadiran dari Direktur RSUD S.K. Lerik bersama jajaran; tim peninjau terdiri dari Ketua DPD PPNI Kota Kupang bersama pengurus; dan peserta musyawarah yang merupakan utusan dari ruangan atau unit tempat kerja masing-masing.
Sinergi PPNI dan Rumah Sakit
Ketua DPK PPNI RSUD S.K Lerik periode 2016—2021, Irene Florentina Nahak, saat sambutan, menyampaikan kenapa masa kepengurusannya masing-masing berlangsung hingga 2023. Menurutnya, pandemi COVID-19 menjadi penyebab utama yang membuat rencana Muskom II ditunda hingga kurang lebih 2 (dua) tahun.
“Kurang lebih 7 tahun, dengan segala kekuatan dan dedikasi, kami tetap menjalankan tugas dengan baik,” katanya.
Irene Nahak pun menjelaskan pentingnya kehadiran organisasi profesi perawat PPNI di instansi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit. Menurutnya, perawat merupakan SDM kesehatan terbanyak di rumah sakit. “Dulu tahun 2016, kita perawat hanya 72 orang. Saat ini, menjadi 136 orang, itu hampir setengah bagian dari jumlah keseluruhan karyawan RSUD S.K Lerik,” paparnya.
Selain itu, Irene Nahak menerangkan, PPNI merupakan wadah berkumpulnya perawat secara nasional untuk terus mengembangkan diri yang dijalankan berdasarkan peraturan dan dilindungi undang-undang. Regulasi tersebut, imbuhnya, menetapkan berbagai standar yang memungkinkan terwujudnya SDM perawat yang berkualitas. Selanjutnya, perawat yang berkompeten tersebut memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan bermutu di rumah sakit.
“Sebagai pemberi pelayanan, kita punya satu tujuan: ikut menyejahterakan pasien di RSUD S.K. Lerik,” imbuhnya.
Irene Nahak menambahkan, peran PPNI dalam sinergitas pelayanan kesehatan di RS telah dijalankan dengan dedikasi yang tinggi selama ini, tapi mungkin masih ada juga orang atau pihak yang belum mengenal kiprah PPNI tersebut.
“Ini yang sudah kami persembahkan buat teman-teman dan rumah sakit,” lanjutnya.
Irena Nahak pun berharap Muskom II RSUD S.K. Lerik tersebut membawah semangat dan inovasi bagi organisasi profesi perawat PPNI. “Mari kita berkomitmen dan kolaborasi memajukan organisasi dan mohon maaf bila ada yang tidak sesuai,” tandasnya.
Muskom Ketiga Tingkat DPD PPNI Kota Kupang
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI Kota Kupang, Agustinus Ara, mengapresiasi DPK PPNI RSUD S.K Lerik yang menyelenggarakan Muskom II dengan tema yang tepat tentang sinergi antara PPNI dan manajemen RS dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Menurutnya, keberadaan PPNI memang menjadi wadah bagi perawat untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selain itu, PPNI juga terus mendorong anggota untuk berkembang menyesuaikan diri sesuai kebutuhan masyarakat.
“Ini tema yang baik, ada sinergitas antara PPNI dan manajemen RS. Semoga kehadiran PPNI bisa meningkatkan kualitas perawat dan pada gilirannya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RS,” kata Agustinus Ara.
Ia menjelaskan, Muskom II merupakan perintah AD/ART PPNI dan menjadi wadah untuk menetapkan keputusan tertinggi bagi kemajuan organisasi. Menurutnya, Muskom II DPK PPNI RSUD S.K. Lerik tersebut merupakan muskom ketiga yang mengikuti tata cara musyawarah sesuai aturan di tingkat DPD PPNI Kota Kupang.
“Pertama di RSUP Ben Mboi, kedua di Poltekes Kemenkes Kupang, dan ini yang ketiga,” imbuhnya.
Agustinus Ara menekankan tentang pentingnya pelaksanaan muskom seusai mekanisme yang sebenarnya sehingga anggota lebih paham dalam bermusyawarah dan berorganisasi. Ketua DPD PPNI Kota Kupang periode 2022—2027 itu mengapresiasi persiapan yang dilakukan panitia yang dibimbing langsung oleh Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD PPNI Kota Kupang.
Ia mengingatkan, dalam bermusyawarah tentunya ada banyak dinamika yang terjadi. Menurutnya, dinamika itu adalah kekayaan organisasi yang perlu dikelola dengan baik, sehingga bisa menghasilkan keputusan yang bijak.
Ia juga menilai, selama ini PPNI telah menjalankan peran yang baik dari tingkat DPP (pusat) hingga DPK (komisariat). Menurutnya, DPK paling tahu apa yang menjadi kebutuhan setiap anggota. Karena itu, Agustinus Ara berharap DPK PPNI RSUD S.K. Lerik terus melakukan kajian kebutuhan anggotanya.
“DPK harus berperan lebih, bersinergi dengan pihak manajemen rumah sakit untuk membantu perawat berada pada kompetensi terbaik,” tutupnya.
Direktur RSUD S.K. Lerik Kota Kupang: PPNI Itu Eksis dan Diperhitungkan
Direktur RSUD S.K. Lerik Kota Kupang, drg. Dian Sukmawati Arkiang, mengapresiasi keberadaan PPNI yang menurutnya menjadi salah satu organisasi profesi yang eksis dan patut diperhitungkan.
drg. Dian mengakui dirinya yang bergabung dalam organisasi profesi PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) masih belum banyak dikenal masyarakat. Menurutnya ada 3 (tiga) organisasi profesi bidang kesehatan yang paling menonjol, yaitu IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PPNI, dan IBI (Ikatan Bidan Indonesia).
“Eksistensi PPNI dikenal di mana-mana, karena itu sebagai anggota harusnya Anda bangga,” imbuhnya.
drg. Dian mengakui baru mengetahui kalau kepengurusan PPNI itu ada di berbagai tingkatan, mulai dari pusat atau nasional (DPP), tingkat wilayah provinsi (DPW), tingkat daerah kabupaten/kota (DPD), hingga komisariat (DPK) yang tersebar di berbagai unit kerja perawat. Menurutnya hal itu merupakan hal baik yang bisa ditiru oleh organisasi profesi lainnya.
Ia pun mengakui PPNI memiliki dampak yang luar bagi anggotanya dan masyarakat secara umum. Sebagai gambaran, ia membeberkan data perawat di RSUD S.K Lerik ada 136 dari total karyawan 419 orang. Komposisi perawat yang mencapai 30% tersebut, lanjut drg. Dian, memberi dampak yang besar pada pelayanan kesehatan. Menurutnya, mutu pelayanan kesehatan ditentukan oleh kompetensi perawat.
“Karena itu saya juga mendukung tema sinergitas yang diusung dalam kegiatan ini,” lanjutnya.
Sebagai pimpinan rumah sakit, drg. Dian berharap pelaksanaan muskom tersebut bisa berjalan dengan lancar dan menghasilkan keputusan yang baik dalam mendukung kemajuan rumah sakit–khususnya terkait mutu pelayanan kesehatan. Menurutnya, siapa pun yang terpilih sebagai ketua dan pengurus baru, kiranya bisa sama baik dengan pengurus sebelumnya atau bahkan bisa lebih baik lagi.
Selain itu, ia juga berharap ada banyak terobosan yang dimasukkan dalam program kerja pengurus baru. Sebagai contoh, drg. Dian berharap pengurus bisa merumuskan program kerja yang mendukung kegiatan pelatihan dan pendidikan bagi perawat yang berkelanjutan dan berkesinambungan, serta yang paling penting terjangkau oleh seluruh anggota.
“Buat terobosan seminar yang murah di RS sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM perawat,” pesan drg. Dian.
Menurutnya, selain pendidikan dan pelatihan, PPNI juga perlu memperhatikan tentang pentingnya kegiatan pengabdian masyarakat sehingga membuat PPNI makin dikenal oleh publik secara luas.
drg. Dian menyampaikan terima kasih pengurus DPK PPNI RSUD S.K. Lerik yang telah bekerja hampir 7 tahun dan telah berperan dalam meningkatkan mutu pelayanan di RS. Ia juga menyampaikan selamat bermusyawarah bagi seluruh peserta yang hadir.
“Saya berharap muskom ini nantinya menghasilkan kepengurusan PPNI yang menghasilkan banyak inovasi bagi pengembangan rumah sakit,” tutup drg. Dian sebelum membuka kegiatan secara resmi.
Irene Florentina Nahak Kembali Terpilih
Irene Florentina Nahak kembali menakhodai Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPK PPNI) RSUD S.K Lerik Kota Kupang periode 2023—2028. Keputusan tersebut merupakan hasil Musyawarah Komisariat (Muskom) II yang berlangsung selama 5 sesi atau lebih dikenal dengan istilah rapat pleno. Rapat pleno pertama diisi dengan pembahasan tata tertib sidang dan jadwal acara.
Selanjutnya rapat pleno kedua diisi dengan agenda penyampaian laporan pertanggungjawaban Pengurus DPK PPNI RSUD S.K. Lerik periode 2016—2022. Setelah ketua membacakan laporan kinerja pengurus, peserta muskom memberi tanggapan atau meminta klarifikasi.
Rapat pleno ketiga dilanjutkan dengan agenda pembentukan komisi dan sidang komisi yang menetapkan program kerja lima tahun mendatang. Pembagian komisi terbagi atas: Komisi I yang mencakup bidang organisasi, kaderisasi dan hukum; Komisi II yang mencakup bidang pelatihan dan penelitian; Komisi III yang mencakup bidang sistem informasi dan komunikasi; Komisi IV bidang pelayanan dan kesejahteraan; dan Komis V yang mencakup bidang keuangan dan kesekretariatan.
Pada pleno keempat dilakukan pemilihan Ketua DPK PPNI RSUD S.K. Lerik. Saat diberi kesempatan menyampaikan bakal calon, hanya ada 1 (satu) nama yang diusulkan, yaitu Irene Florentina Nahak yang merupakan ketua periode sebelumnya.
Karena itu, Irene Florentina Nahak kembali terpilih secara aklamasi. Pada kesempatan itu, ketua terpilih bersama pengurus DPK PPNI RSUD S.K. Lerik periode 2023—2028 langsung dilantik secara resmi oleh Agustinus Ara selaku Ketua DPD PPNI Kota Kupang.
Pleno kelima merupakan sidang penutup. Pada kesempatan itu, Irene Florentina Nahak sebagai ketua terpilih menyatakan komitmennya untuk terus memajukan DPK PPNI RSUD S.K. Lerik. Selain membina dan memajukan anggota, ia juga ingin terus membangun sinergi dengan manajemen RS dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Irene Florentina Nahak meminta para pengurus terpilih yang juga sudah dilantik untuk terus bekerja sama dalam memajukan PPNI. Ia juga berharap semua pihak, khususnya DPD PPNI Kota Kupang, agar terus mendukung mereka dalam menjalankan organisasi.
Kegiatan Muskom II itu dihadiri oleh pengurus dan anggota DPK PPNI RSUD S.K. Lerik yang berjumlah 40 orang. Selain itu ada juga tim peninjau sebanyak 5 orang dari DPD PPNI Kota Kupang yang terdiri dari Agustinus Ara sebagai ketua, Kornelis Nama Beni selaku sekretaris, Teresia Surat Bayo sebagai bendahara, Aprianus Misa sebagai Wakil Ketua Bidang OKK dan Rikardus Lahamukang sebagai Ketua Divisi OKK.(*)
Sumber (*/tim)